Satu komentar absurd yang menunjukkan KEBODOHAN yang amat sangat! Bagaimana
bisa pemukulan terhadap orang yang mengkritik Stalin diasumsikan rakyat dibawah
berbeda dengan pemerintah yang berkuasa?! Nenek ini tidak tahu apa membutakan
matanya tidak melihat kenyataan Xi Jinping bulan lalu justru di KRN terpilih
kembali menjadi Presiden RRT dengan suara aklamasi 100%, tidak seorangpun yang
menentang, ...!!! Kok, bisa, ...? Hehehee, ...
Tentu, sayapun TIDAK BISA membenarkan terjadinya pemukulan terhadap orang,
siapapun dia yang hanya mengkritik kesalahan Stalin atau Ketua Mao sendiri.
Boleh-boleh saja orang punya pendapat lain! Betapapun GENIAL Guru-Besar itu
tetap adalah manusia-manusia yang bisa saja berbuat kesalahan, bukan DEWA-DEWA!
Dan tidak perlukan DIDEWAKAN, siapapun dia! Boleh-boleh saja orang mengkritik
dan mengajukan beda pendapat, bahkan sangat baik kalau bisa diskusikan secara
sehat, ... selama tidak bisa mendapatkan kesepakatan, juga tidak perlu
memaksakan orang lain menerima pendapat yang sudah menjadi keputusan PARTAI.
Selama dia tidak bersikap dan melakukan sabotase, merusak ataupun mengacau, ...
biarkan saja dia mengendapkan pendapat beda dan melihat sendiri kebenaran yang
akan terbukti dalam praktek, ... tidak perlu memaksa orang yang beda pendapat
untuk melepaskan pendapat, apalagi dengan kekerasan, melalui kerja paksa atau
dipenjarakan dalam kamp konsentrasi kerja cuci-otak!
From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Sent: Monday, April 9, 2018 12:07 AM
To: Yahoogroups ; Harry Singgih ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Mitri
; Lingkar Sitompul ; in...@ozemail.com.au ; Farida Ishaja ; Oman Romana ;
Harsono Sutedjo ; Billy Gunadi ; da...@telia.com ; Ronggo A. ; Sie Tik Tan ;
Sahala Silalahi ; Andreas Sungkono ; Tjoa ; Nunu Nugroho ; GELORA_In ; WIN
DJOYO ; Everistus Kayep
Subject: [GELORA45] Atase Kebudayaan AS dipukuli di Shanghai!
Atase Kebudayaan AS di Tiongkok, Robert Ford, dipukuli beberapa (5 orang)
peserta pameran seni kontemporer di Shanghai, karena ia mengkritik Stalin.
Dalam pidato pembukaannya, Robert Ford berkata:" Saya gembira seni Tiongkok
perlahan-lahan menjauhkan diri dari tradisi Stalinisme yang berdarah dan
mendekati seni modern". Nah, kapokmu kapan, rakyat Tkk tidak sama dengan
pemerintahnya. Stalin dihormati rakyat...
Un funcionario norteamericano golpeado en China por criticar a Stalin en la
inauguración de una exposición artística
El Agregado Cultural de la Embajada de EE.UU. en China, Robert Ford, ha sido
golpeado por los asistentes a una exposici'ón de arte contemporáneo en
Shanghai, tras sus críticas a Stalin, tal y como publican hoy 5 de abril
algunso diarios como Skynews.ru.
Durante su discurso de apertura del evento, el diplomático tuvo la imprudencia
de decir que "Me alegra que gradualmente el arte chino se haya apartado de las
tradiciones del sangriento estalinismo y se haya acercado al arte moderno".
Después de eso, cinco personas se acercaron a Ford, le derribaron y comenzaron
a golpearlo y a patearle. El resultado fue que el diplomático tendrá que pasar
dos semanas en el hospital, y los "agresores" fueron detenidos por la policía,
que se presentó en la escena del incidente. Todos ellos serán multados por
vandalismo.
Imagen de la detención de los "agresores" por la policía china.
El Ministerio de Asuntos Exteriores de China envió una carta oficial de
disculpa a la Embajada de los EE. UU. en Beijing, pero recomendó, por el apoyo
popular de los chinos al líder soviético (que lamentablemente es bastante mayor
que el de las autoridades), que de ahora en adelante, "no siguiera criticando
a Stalin".
El incidente es una muestra más de la diferencia de actitud del pueblo chino y
los líderes del Partido Comunista hacia Estados Unidos y el capitalismo,
sistema que ha transformado a China en los últimos años en un paraíso para unos
pocos (es uno de los países con más multimillonarios del mundo, algunos incluso
miembros del Partido Comunista de China) en base al aumento de las políticas
antiobreras y de la explotación a la clase trabajadora.