Jangan kecil hati sekalipun masih ketinggalan jauh dari Vietnam, karena
Vietnam adalah negara kafir dikuasai oleh komunis seperti China. NKRI
mempersiapkan diri SDM untuk hari depan lebih baik dan berharga di Taman
Firdaus yang penuh kelimpahan abadi dilayani oleh bidadari cantik bin molek
lagi sexy. Kementrian Agama sedang mempersiapkan 5.000 doktor dan
insyaalloh mereka hentarkan kita denga mudah kesana. ke bahagiaan abadi.


https://katadata.co.id/berita/2019/08/14/bappenas-kualitas-sdm-indonesia-masih-ketinggalan-jauh-dari-vietnam

Bappenas: Kualitas SDM Indonesia Masih Ketinggalan Jauh dari Vietnam

Penulis: Agatha Olivia Victoria Editor: Agustiyanti 14/8/2019, 17.58 WIB

Indeks modal manusia Indonesia sebesar 0,53 atau berada pada peringkat 87
dari 157 negara, berada di bawah Vietnam yang berada diperingkat 48.
BAPPENAS Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebut kualitas SDM
Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain, termasuk Vietnam. Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro
mengatakan, Indeks Modal Manusia atau Human Capital Index (HCI) Indonesia
masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Tak hanya dibandingkan
dengan negara maju,  Indonesia bahkan tertinggal jauh dari negara-negara
ASEAN, seperti Vietnam. "Human capital index kita masih jauh dari negara
Asia lainnya, tak usah dari Singapura, dari Vietnam yang setara dengan kita
saja kita kalah," ujarnya dalam forum merdeka barat 9 di kantornya,
Jakarta, Rabu (14/8).

Ia menjelaskan, indeks modal manusia Indonesia sebesar 0,53 atau berada
pada peringkat 87 dari 157 negara. Berdasarkan capaian pendidikan dan
status kesehatan saat ini, anak-anak Indonesia yang lahir saat ini pada 18
tahun kemudian diperkirakan hanya dapat mencapai 53% dari potensi
produktivitas maksimumnya. (Baca: Hadapi Perang Dagang, Saatnya Indonesia
Mengejar Vietnam) Adapun berdasarkan data Bank Dunia (World Bank), indeks
modal manusia Vietnam yaitu 0,67 atau berada pada peringkat 48. Secara
rinci, Singapura dengan skor 0,88 berada pada peringkat 1, Malaysia dengan
skor 0,67 berada pada peringkat 55, kemudian Thailand dengan skor 0,60 pada
peringkat 65 dan Filipina dengan nilai 0,55 pada peringkat 84. Sementara,
Kamboja berada pada peringkat 100 dengan nilai 0,49, Myanmar peringkat 107
dengan nilai 0,47 dan Laos pada peringkat 111 dengan nilai 0,45. Melihat
kondisi itu, Bambang khawatir Indonesia akan kalah bersaing dengan Vietnam.
"Kalau melihat kondisi saat ini, manusia Vietnam lebih produktif dari
Indonesia. Kalau kita bicara persaingan, misalnya produksi
industri manufaktur yang sama kita kalah saing, karena produktivitas mereka
lebih tinggi," ucap dia.

(Baca: *Tiga Menteri Ekonomi Pesimistis Target Pertumbuhan 2019 Tercapai*)


Oleh karena itu, menurut dia, perlu disiapkan langkah yang tepat supaya
indeks modal manusia tersebut bisa naik agar anak-anak yang lahir nanti
bisa lebih produktif. Salah satunya, dengan menggenjot Sumber Daya Manusia
(SDM) yang unggul. Ke depan, menurut Bambang, pemerintah ingin membangun
SDM sejak seribu hari pertama atau tiga bulan dilahirkan. "Saya setuju
sekali bahwa investasi pada manusia harus dimulai sejak lahir. Kita akan
perhatikan sektor kesehatan, agar bisa terdidik baik dan produktivitasnya
tinggi. Kita akan investasi di seribu pertama hari kehidupan, dalam tiga
bulan pertama atau saat batita," katanya. Selain itu, ia juga mengungkapkan
bahwa bantuan sosial pemerintah akan diberikan secara lebih tepat sasaran.
Cara tersebut yakni dengan pendekatan digitalisasi dan pendekatan nontunai.


Penulis: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Kirim email ke