[GELORA45] Capres-Cawapres Ideal Versi ICW: Demokratis dan Berani Lawan Mafia

2018-03-06 Terurut Topik 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
Apakah DPR tidak berniat membentuk sejenis KPK untuk menuntaskan kasus ham di 
Indonesia.
Kalau ada lembaga seperti ini kan bebas bisa dari pengaruh eksekutif

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Wednesday, March 07, 2018 7:42 AM
To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Subject: [**EXTERNAL**] Fw: [GELORA45] Capres-Cawapres Ideal Versi ICW: 
Demokratis dan Berani Lawan Mafia




From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl<mailto:j.gedea...@upcmail.nl> 
[GELORA45]
Sent: Wednesday, March 7, 2018 2:32 AM



Capres-Cawapres Ideal Versi ICW: Demokratis dan Berani Lawan Mafia

https://tirto.id/capres-cawapres-ideal-versi-icw-demokratis-dan-berani-lawan-mafia-cFK6
[Capres-Cawapres Ideal Versi ICW: Demokratis dan BeraniLawan 
Mafia](Ilustrasi) Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch 
(ICW) Donal Fariz (kiri) bersama Pengamat Politik Charta Politika Yunarto 
Wijaya menjadi pembicara dalam Diskusi Media dan Syukuran Makan Bakpao di 
Kantor ICW, Selasa (21/11/2017). ANTARA FOTO/Reno Esnir
0 Shares
Reporter: Naufal 
Mamduh<https://tirto.id/author/naufalmamduh?utm_source=internal_medium=topauthor>
06 Maret, 2018 dibaca normal 1 menit

  *   ICW menilai kandidat Capres-Cawapres ideal di Pilpres 2019 setidaknya 
harus memenuhi tiga syarat
ICW menilai kandidat Capres-Cawapres ideal adalah mereka yang memiliki program 
jelas untuk memperkuat demokrasi dan memberantas mafia hukum.

tirto.id<https://tirto.id?utm_source=internal_medium=Article> - Indonesia 
Corruption Watch (ICW) mendesak para kandidat calon presiden (capres) dan calon 
wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019 memiliki program yang jelas untuk 
penguatan demokrasi dan penegakan hukum.

Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz menjelaskan organisasinya 
menilai kandidat capres-cawapres ideal di Pilpres 2019 setidaknya harus 
memenuhi tiga syarat utama.

Syarat pertama, menurut dia, adalah kandidat capres-cawapres ideal harus 
merupakan figur bersih dan tidak memiliki rekam jejak buruk di masa lalu.

"Pemerintah yang bersih tidak mungkin dipimpin oleh sosok yang punya 
kontroversi di masa lalu," kata Donal di Kantor ICW, Jakarta Selatan, pada 
Selasa (6/3/2018).

Sementara syarat kedua, dia melanjutkan, kandidat capres-cawapres ideal adalah 
mereka yang memiliki visi penguatan sistem penegakan hukum dan demokrasi.

Donal mencontohkan visi itu berkaitan dengan komitmen para kandidat untuk 
memperkuat kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Pemilihan 
Umum (KPU)

"Sosoknya harus memiliki visi untuk memperkuat organ-organ dan regulasi lembaga 
demokrasi atau hukum yang ada," kata Donal.

Sedangkan syarat ketiga, menurut Donal, kandidat capres-cawapres ideal harus 
berani melawan mafia hukum dan mafia bisnis hitam di Indonesia.

"Karena pengabaian terhadap isu-isu hukum akan menimbulkan ruang bebas bergerak 
bagi para mafia hukum. Sosok yang akang datang harus berani membongkar 
kejahatan seperti itu," ujar dia.

Donal berpendapat 3 syarat tersebut dibutuhkan untuk menjawab keluhan 
masyarakat tentang masih lemahnya penegakan hukum dan buruknya kualitas 
demokrasi di Indonesia.

Dia menilai, meski sejumlah nama kandidat capres-cawapres sudah bermunculan, 
belum ada figur yang menawarkan program kongkret tentang penguatan sistem 
penegakan hukum di Indonesia maupun perbaikan demokrasi.

"Akhirnya pencalonan presiden [bisa] gersang dan hambar akan ide, gagasan dan 
menjawab problem nyata di masyarakat," ucap Donal.

Dia menambahkan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama ini belum 
menghasilkan penguatan signifikan terhadap penguatan praktik penegakan hukum. 
Donal mencatat skor Corruption Perception Index (CPI) Indonesia di tahun 2017 
berada pada angka 37. Indonesia menempati peringkat 96 dari 180 negara dalam 
indeks yang dirilis oleh lembaga Transparency International tersebut.

"Sektor penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan pembangunan tiang-tiang 
demokrasi seolah terpinggirkan padahal untuk menjalankan roda ekonomi yang 
sehat dibutuhkan penegakan hukum yang adil dan konsisten," kata dia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 
2019<https://tirto.id/q/pilpres-2019-c2Z?utm_source=internal_medium=lowkeyword>
 atau tulisan menarik lainnya Naufal Mamduh 
<https://tirto.id/author/naufalmamduh?utm_source=internal_medium=lowauthor>
(tirto.id - fal/add)














Fw: [GELORA45] Capres-Cawapres Ideal Versi ICW: Demokratis dan Berani Lawan Mafia

2018-03-06 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]


From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] 
Sent: Wednesday, March 7, 2018 2:32 AM



Capres-Cawapres Ideal Versi ICW: Demokratis dan Berani Lawan Mafia

https://tirto.id/capres-cawapres-ideal-versi-icw-demokratis-dan-berani-lawan-mafia-cFK6


 (Ilustrasi) Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch 
(ICW) Donal Fariz (kiri) bersama Pengamat Politik Charta Politika Yunarto 
Wijaya menjadi pembicara dalam Diskusi Media dan Syukuran Makan Bakpao di 
Kantor ICW, Selasa (21/11/2017). ANTARA FOTO/Reno Esnir 
0 Shares 
Reporter: Naufal Mamduh 
06 Maret, 2018 dibaca normal 1 menit 
  a.. ICW menilai kandidat Capres-Cawapres ideal di Pilpres 2019 setidaknya 
harus memenuhi tiga syarat 
ICW menilai kandidat Capres-Cawapres ideal adalah mereka yang memiliki program 
jelas untuk memperkuat demokrasi dan memberantas mafia hukum. 

tirto.id - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak para kandidat calon 
presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019 memiliki 
program yang jelas untuk penguatan demokrasi dan penegakan hukum. 

Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz menjelaskan organisasinya 
menilai kandidat capres-cawapres ideal di Pilpres 2019 setidaknya harus 
memenuhi tiga syarat utama. 

Syarat pertama, menurut dia, adalah kandidat capres-cawapres ideal harus 
merupakan figur bersih dan tidak memiliki rekam jejak buruk di masa lalu. 

"Pemerintah yang bersih tidak mungkin dipimpin oleh sosok yang punya 
kontroversi di masa lalu," kata Donal di Kantor ICW, Jakarta Selatan, pada 
Selasa (6/3/2018).

Sementara syarat kedua, dia melanjutkan, kandidat capres-cawapres ideal adalah 
mereka yang memiliki visi penguatan sistem penegakan hukum dan demokrasi. 

Donal mencontohkan visi itu berkaitan dengan komitmen para kandidat untuk 
memperkuat kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Pemilihan 
Umum (KPU)

"Sosoknya harus memiliki visi untuk memperkuat organ-organ dan regulasi lembaga 
demokrasi atau hukum yang ada," kata Donal. 

Sedangkan syarat ketiga, menurut Donal, kandidat capres-cawapres ideal harus 
berani melawan mafia hukum dan mafia bisnis hitam di Indonesia.

"Karena pengabaian terhadap isu-isu hukum akan menimbulkan ruang bebas bergerak 
bagi para mafia hukum. Sosok yang akang datang harus berani membongkar 
kejahatan seperti itu," ujar dia. 

Donal berpendapat 3 syarat tersebut dibutuhkan untuk menjawab keluhan 
masyarakat tentang masih lemahnya penegakan hukum dan buruknya kualitas 
demokrasi di Indonesia. 

Dia menilai, meski sejumlah nama kandidat capres-cawapres sudah bermunculan, 
belum ada figur yang menawarkan program kongkret tentang penguatan sistem 
penegakan hukum di Indonesia maupun perbaikan demokrasi. 

"Akhirnya pencalonan presiden [bisa] gersang dan hambar akan ide, gagasan dan 
menjawab problem nyata di masyarakat," ucap Donal.

Dia menambahkan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama ini belum 
menghasilkan penguatan signifikan terhadap penguatan praktik penegakan hukum. 
Donal mencatat skor Corruption Perception Index (CPI) Indonesia di tahun 2017 
berada pada angka 37. Indonesia menempati peringkat 96 dari 180 negara dalam 
indeks yang dirilis oleh lembaga Transparency International tersebut. 

"Sektor penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan pembangunan tiang-tiang 
demokrasi seolah terpinggirkan padahal untuk menjalankan roda ekonomi yang 
sehat dibutuhkan penegakan hukum yang adil dan konsisten," kata dia. 

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan menarik lainnya Naufal 
Mamduh 

(tirto.id - fal/add) 














[GELORA45] Capres-Cawapres Ideal Versi ICW:,Demokratis dan Berani Lawan Mafia

2018-03-06 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


https://tirto.id/capres-cawapres-ideal-versi-icw-demokratis-dan-berani-lawan-mafia-cFK6


   Pilpres 2019


 Capres-Cawapres Ideal Versi ICW:


 Demokratis dan Berani Lawan Mafia

Capres-Cawapres Ideal Versi ICW: Demokratis dan Berani Lawan Mafia 
(Ilustrasi) Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption 
Watch (ICW) Donal Fariz (kiri) bersama Pengamat Politik Charta Politika 
Yunarto Wijaya menjadi pembicara dalam Diskusi Media dan Syukuran Makan 
Bakpao di Kantor ICW, Selasa (21/11/2017). ANTARA FOTO/Reno Esnir
0 Shares 
 



Reporter: Naufal Mamduh 
 


06 Maret, 2018 /dibaca normal 1 menit /

 * ICW menilai kandidat Capres-Cawapres ideal di Pilpres 2019
   setidaknya harus memenuhi tiga syarat

/ICW menilai kandidat Capres-Cawapres ideal adalah mereka yang memiliki 
program jelas untuk memperkuat demokrasi dan memberantas mafia hukum./
*tirto.id  - * 
Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak para kandidat calon presiden 
(capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019 memiliki 
program yang jelas untuk penguatan demokrasi dan penegakan hukum.


Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz menjelaskan 
organisasinya menilai kandidat capres-cawapres ideal di Pilpres 2019 
setidaknya harus memenuhi tiga syarat utama.


Syarat pertama, menurut dia, adalah kandidat capres-cawapres ideal harus 
merupakan figur bersih dan tidak memiliki rekam jejak buruk di masa lalu.


"Pemerintah yang bersih tidak mungkin dipimpin oleh sosok yang punya 
kontroversi di masa lalu," kata Donal di Kantor ICW, Jakarta Selatan, 
pada Selasa (6/3/2018).


Sementara syarat kedua, dia melanjutkan, kandidat capres-cawapres ideal 
adalah mereka yang memiliki visi penguatan sistem penegakan hukum dan 
demokrasi.


Donal mencontohkan visi itu berkaitan dengan komitmen para kandidat 
untuk memperkuat kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan 
Komisi Pemilihan Umum (KPU)


"Sosoknya harus memiliki visi untuk memperkuat organ-organ dan regulasi 
lembaga demokrasi atau hukum yang ada," kata Donal.


Sedangkan syarat ketiga, menurut Donal, kandidat capres-cawapres ideal 
harus berani melawan mafia hukum dan mafia bisnis hitam di Indonesia.


"Karena pengabaian terhadap isu-isu hukum akan menimbulkan ruang bebas 
bergerak bagi para mafia hukum. Sosok yang akang datang harus berani 
membongkar kejahatan seperti itu," ujar dia.


Donal berpendapat 3 syarat tersebut dibutuhkan untuk menjawab keluhan 
masyarakat tentang masih lemahnya penegakan hukum dan buruknya kualitas 
demokrasi di Indonesia.


Dia menilai, meski sejumlah nama kandidat capres-cawapres sudah 
bermunculan, belum ada figur yang menawarkan program kongkret tentang 
penguatan sistem penegakan hukum di Indonesia maupun perbaikan demokrasi.


"Akhirnya pencalonan presiden [bisa] gersang dan hambar akan ide, 
gagasan dan menjawab problem nyata di masyarakat," ucap Donal.


Dia menambahkan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama ini 
belum menghasilkan penguatan signifikan terhadap penguatan praktik 
penegakan hukum. Donal mencatat skor Corruption Perception Index (CPI) 
Indonesia di tahun 2017 berada pada angka 37. Indonesia menempati 
peringkat 96 dari 180 negara dalam indeks yang dirilis oleh lembaga 
Transparency International tersebut.


"Sektor penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan pembangunan 
tiang-tiang demokrasi seolah terpinggirkan padahal untuk menjalankan 
roda ekonomi yang sehat dibutuhkan penegakan hukum yang adil dan 
konsisten," kata dia.


Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 
 
atau tulisan menarik lainnya Naufal Mamduh 
 


(tirto.id - fal/add)