Dompet Negara Aman, Jokowi Bersyukur Indonesia Dicoret OPEC 
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161201134027-85-176576/dompet-negara-aman-jokowi-bersyukur-indonesia-dicoret-opec/
 Tiara Sutari & Galih Gumelar, CNN Indonesia
 Kamis, 01/12/2016 13:40 WIB
 
 Sebarkan:  
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161201134027-85-176576/dompet-negara-aman-jokowi-bersyukur-indonesia-dicoret-opec/#
  
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161201134027-85-176576/dompet-negara-aman-jokowi-bersyukur-indonesia-dicoret-opec/#
  
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161201134027-85-176576/dompet-negara-aman-jokowi-bersyukur-indonesia-dicoret-opec/#
 
 Jika Indonesia diminta OPEC menurunkan produksi 5 persen, atau 37 ribu barel, 
hal itu akan sangat mempengaruhi PNBP migas dalam APBN. (CNN Indonesia/Safir 
Makki)
 
 Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut dibekukannya 
keanggotaan Indonesia di organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia 
(Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) bisa menyelamatkan 
dompet Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Bekunya keanggotaan Indonesia juga untuk perbaikan APBN," ujar Jokowi, Kamis 
(1/12).

Ia melanjutkan, Indonesia memang sempat membekukan keanggotaan pada 2009 dan 
masuk lagi pada tahun ini dengan tujuan untuk mengetahui informasi 
naik-turunnya harga dan persediaan minyak dunia. 

Namun, karena situasi APBN saat ini sedang sulit, maka keanggotaan OPEC 
harusnya tidak menjadi masalah.

Sayangnya, ia tak menjawab apakah hal itu berkaitan dengan iuran keanggotaan 
OPEC yang harus dibayarkan setiap tahun atau karena potensi penurunan 
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) migas tahun depan jika Indonesia jadi 
memangkas produksinya.
 

 "Kalau memang kita harus keluar lagi, saya kira tidak ada masalah," ujarnya.

Sementara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan 
mengatakan, dibekukannya keanggotaan OPEC berdampak baik bagi Indonesia. Jika 
Indonesia diminta OPEC menurunkan produksi 5 persen, atau 37 ribu barel, hal 
itu akan sangat mempengaruhi PNBP migas.

Sebagai informasi, pada tahun depan PNBP migas dipatok di angka Rp63,7 triliun, 
atau turun 7,25 persen dibandingkan target Anggaran Pendapatan dan Belanja 
Negara Peneyesuaian (APBNP) 2016 sebesar Rp68,68 triliun.

"Bagus kalau dibekukan, karena kalau kita cut 37 ribu barel tidak bagus buat 
penerimaan kita. Sementara biar saja dulu begitu. Pernah dulu Indonesia freeze 
keanggotaan, jadi tidak apa-apa," jelasnya.

Sebagai informasi, Indonesia bergabung dengan OPEC pada 1962 silam. Seiring 
produksi minyak yang menurun, Indonesia sempat membekukan keanggotaanya pada 
tahun 2009 silam karena sudah tidak mampu lagi mengekspor minyak.

Namun, Indonesia kembali bergabung ke dalam OPEC pada 1 Januari 2016 lalu. 
Sehingga, ini merupakan kali kedua Indonesia membekukan keanggotaannya di 
kumpulan negara-negara eksportir minyak tersebut.

Per Oktober tahun ini, realisasi produksi minyak Indonesia mencapai 834.203 
barel per hari, atau hanya 2,5 persen dari total produksi negara OPEC sebesar 
33,8 juta barel per hari. (gen)

 

Kirim email ke