Dua tahun persembahan pemerintah untuk Papua - ANTARA News 
http://www.antaranews.com/berita/590878/dua-tahun-persembahan-pemerintah-untuk-papua

 
 
 
http://www.antaranews.com/berita/590878/dua-tahun-persembahan-pemerintah-untuk-papua
 
 
 Dua tahun persembahan pemerintah untuk Papua -... 
http://www.antaranews.com/berita/590878/dua-tahun-persembahan-pemerintah-untuk-papua
 Menjelang dua tahun pemerintahannya pada 20 Oktober 2016, Presiden Joko Widodo 
sedang melakukan kunjungan kerja beberapa hari sejak Senin (17/10)....
 
 
 
 View on www.antaranews.com 
http://www.antaranews.com/berita/590878/dua-tahun-persembahan-pemerintah-untuk-papua
 
 Preview by Yahoo 
 
 
  
 Dua tahun persembahan pemerintah untuk Papua Selasa, 18 Oktober 2016 16:11 WIB 
 | 3.893 Views
 Oleh Budi Setiawanto
 ilustrasi - Pemandangan Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat dari udara, 3 
Desember 2014 (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

 

 
http://www.antaranews.com/berita/590878/dua-tahun-persembahan-pemerintah-untuk-papua
 Jakarta (ANTARA News) - Menjelang dua tahun pemerintahannya pada 20 Oktober 
2016, Presiden Joko Widodo sedang melakukan kunjungan kerja beberapa hari sejak 
Senin (17/10).

Presiden Jokowi menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan Indonesia pertama 
yang paling sering menginjakkan kakinya di Bumi Cenderawasih sejak pengambilan 
sumpah dan pelantikan dirinya sebagai Presiden ke-7 RI untuk periode 2014-2019 
pada 20 Oktober 2014.

"Saya akan sering hadir di Papua, minimal setahun tiga kali, coba 
diingat-ingat, kalau kurang ditegur," kata Presiden Jokowi dalam kunjungan 
perdananya di Papua sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, pada 
perayaan Natal Nasional 214 di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, pada Sabtu 
(27/12-2015) malam.

Bagi Jokowi, rakyat Papua tidak hanya membutuhkan pelayanan kesehatan, 
pendidikan, pembangunan jalan, jembatan, dan pelabuhan, tetapi juga butuh 
didengar dan diajak bicara.

Itulah sikap dasar Jokowi dalam membicarakan setiap persoalan yang ada di Papua 
dan membawa dirinya untuk menaruh perhatian besar pada Papua.

Sejak menjadi Presiden, Jokowi pertama kali melakukan kunjungan kerja ke Papua 
pada 27-29 Desember 2014, kedua pada 8-11 Mei 2015, ketiga ke Papua Barat pada 
29 Desember 2015 hingga 1 Januari 2016, keempat pada 29-30 April 2016, dan 
kelima pada 17-18 Oktober 2016.

Lantaran sering kali melakukan kunjungan kerja ke Papua, Panglima TNI Jenderal 
Gatot Nurmantyo menyebut kunjungan Jokowi ke Papua pada 29 April lalu merupakan 
pulang kampung ke Papua.

Dalam beberapa kali kunjungan kerja ke provinsi paling timur di Indonesia itu, 
Presiden Jokowi leluasa bertemu dan bertatap muka langsung dengan rakyat 
seperti para pedagang di pasar-pasar.

"Beberapa kali Presiden datang ke sini, beliau pede-pede saja. Seperti beberapa 
waktu lalu ke Mapenduma, Kabupaten Nduga, beliau jalan-jalan ke pasar. Semuanya 
aman-aman saja. Siapa bilang tidak aman. Kalau masyarakat mengatakan aman, ya 
aman," ujar Panglima TNI di Timika, Papua pada Jumat (29/4).

Gubernur Papua Lukas Enembe pada Senin (17/10) pun memuji Presiden Jokowi yang 
sejak dilantik tahun 2014 hingga Oktober 2016 telah empat kali mengunjungi 
Papua dan sekali ke Papua Barat.

Kunjungan ini penting dan sangat berarti bagi rakyat Papua. Gubernur bangga 
karena Presiden tidak hanya ke Jayapura, Ibu Kota provinsi Papua, tetapi sudah 
ke Wamena, Nduga dan daerah lain, yang tidak pernah dilakukan presiden-presiden 
sebelumnya.

Kunjungan Presiden untuk meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Papua dan 
Papua Barat, menurut Enembe, memperlihatkan bahwa ada perhatian besar bagi 
Papua dari pemerintah pusat.

Ini menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh dari Presiden dalam mendorong 
percepatan pembangunan di Papua, karena dalam setiap kunjungannya pasti membawa 
lokomotif perubahan dan sekaligus memotivasi pemerintah daerah untuk bekerja 
sungguh-sungguh.

Enam infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat yang diresmikan 
Presiden adalah PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Orya Genyem (20 MW), PLTMH 
(Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Prafi Manokwari (3 MW), SUTT (Saluran 
Udara Tegangan Tinggi) 70 KV Genyem-Waena-Jayapura (sepanjang 174,6 km sirkit), 
SUTT 70 KV Holtekam-Jayapura (43,4 KM), Gardu Induk Waena-Sentani 20 MVA, dan 
GI (Gardu Induk) Jayapura 20 MVA.

Pada hari kedua (18/10), Presiden bertolak ke Kabupaten Yahukimo untuk 
meresmikan Bandar Udara Nop Goliat Dekai, lalu meresmikan program satu harga 
BBM di Papua, serta meninjau pesawat BBM Air Tractor AT-802.

Presiden juga mengangkat putra-putri Papua untuk turut serta dalam 
pemerintahannya seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 
Yohana Yembise yang merupakan perempuan Papua pertama yang menjadi menteri, dan 
Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Lenis Kogoya sebagai Staf Khusus Presiden.

Capaian
Sebagaimana tertuang dalam laporan capaian dua tahun pemerintahan Jokowi-JK 
yang diterbitkan oleh Kantor Staf Presiden, soal Papua menjadi salah satu 
bidang dalam Bab III Topik Khusus, selain soal diplomasi internasional, 
pariwisata, reformasi agraria, poros maritim, amnesti pajak, desa dan kawasan 
3T, dan reformasi hukum.

Pemerintah melakukan pendekatan komprehensif untuk Papua. Kemajuan dan 
kesejahteraan masyarakat Papua akan tercapai bila terdapat keseimbangan dalam 
pembangunan, antara proyek-proyek fisik dengan pendekatan kemanusiaan.

Pemerintah memberikan anggaran daerah tahun ini untuk Papua sebesar Rp43,6 
triliun atau naik 15 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan untuk Papua Barat 
sebesar Rp16,5 triliun atau naik 10 persen dari tahun sebelumnya.

IPM (Indeks Pembangunan Manusia) pun naik dari 56,75 pada tahun 2014 menjadi 
57,25 pada tahun 2015.

Untuk bidang infrastruktur, pemerintah telah membangun 22 pasar "mama-mama", 
membangun jalan baru di Papua dan Papua Barat sepanjang 4.480,05 kilometer, 
membangun tiga terminal bandara, dan pengadaan tiga kapal feri baru.

Perkembangan infrastruktur tersebut juga untuk menyatukan Papua, termasuk untuk 
menghilangkan perbedaan harga barang yang mencolok dengan wilayah-wilayah lain 
di Indonesia.

Pemerintah membangun dan membenahi Pelabuhan dan Bandara Sorong, Bandara Werur, 
Pelabuhan Depapre, Lantamal XIV Sorong, Bandara Wamena, Pelabuhan Perikanan 
Merauke, infrastruktur perbatasan, dan Jembatan Holtekamp.

Untuk sektor pendidikan, pemerintah telah memberikan kepada 358.617 orang 
penerima Kartu Indonesia Pintar, membangun 10 sekolah baru berpola asrama 
(boarding school), membangun 25 sekolah di garis depan perbatasan.

Selain itu, memberikan bantuan ruang kelas baru bagi 33 sekolah, memberikan 500 
beasiswa afirmasi pendidikan menengah, membangun 45 perpustakaan dan pusat 
sumber belajar, menyediakan 646 guru garis depan di perbatasan, memberikan 
bantuan program peningkatan karir bagi 40.166 guru, mengikutsertakan 141 guru 
dalam program pertukaran kepala sekolah, dan memberikan bantuan program 
kualifikasi S1 dan S2 kepada 336 guru.

Sementara untuk sektor kesehatan, pemerintah telah memberikan jaminan kesehatan 
bagi 3.600.162 jiwa penerima Kartu Indonesia Sehat, memberikan 26 program 
nusantara sehat di Papua dan Papua Barat, dan menurunkan angka pengidap 
penyakit malaria sebanyak 2.744 jiwa.

Pertama kali dalam sejarah Indonesia, pemerintah juga memberikan pengakuan hak 
komunal sembilan daerah masyarakat adat Papua sebagai bagian dari perlindungan 
terhadap masyarakat adat. Pemerintah memberikan sertifikat tanah komunal adat 
kepada masyarakat adat di Papua dan Papua Barat.

Pemerintah juga mendorong peningkatan produktivitas melalui pertanian dan 
perdagangan di Papua dan Papua Barat.

Dalam pembangunan pasar mama-mama di Papua dan Papua Barat, misalnya, 
pemerintah melakukan peningkatan menjadi 25 unit pasar untuk tahun 2015 hingga 
2016, dari sebelumnya berjumlah tiga pasar pada tahun 2013-2014.

Pembangunan pasar melibatkan mama-mama Papua yang tidak hanya menjadi ibu dari 
anak-anak asli Papua, namun juga merupakan tulang punggung perekonomian 
keluarga yang secara tidak langsung menjadi penggerak perekonomian di Papua.

Selain itu, melakukan penurunan harga bahan bakar minyak di wilayah pegunungan, 
yang dimulai dari Kabupaten Puncak, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten 
Mamberamo, dan Kabupaten Nduga.

Kebijakan Presiden Jokowi menetapkan kebijakan satu harga ("one price policy") 
yang berlaku di seluruh Indonesia termasuk Papua dan Papua Barat, berhasil 
mendorong pembukaan agen penyaluran minyak dan solar (APMS) serta pembangunan 
stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang telah menurunkan harga bensin 
dan solar menjadi sama dengan daerah lain di Indonesia.

Perhatian Presiden Jokowi terhadap pembangunan Papua bukan tanpa alasan. Salah 
satunya adalah bahwa dalam diri Jokowi memiliki kedekatan khusus terhadap Papua.

"Istri saya ini namanya Iriana. Asal katanya dari Irian, Papua. Kenapa? 
Kakeknya menjadi guru di Papua selama bertahun-tahun. Jadi saya dan istri saya 
ini dekat dengan Papua, tidak bisa dipisahkan," kata Jokowi ketika bersama 
istrinya, berkampanye menjelang Pilpres 2014 saat mengunjungi Kampung Yoka, 
sekitar Danau Sentani, Papua pada 5 Juni 2014.

 Editor: Aditia Maruli
 COPYRIGHT © ANTARA 2016

 

 

Kirim email ke