----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[sastra-pembebasan] <sastra-pembeba...@yahoogroups.com>Kepada: GELORA_In 
<GELORA45@yahoogroups.com>Terkirim: Rabu, 11 April 2018 05.23.41 GMT+2Judul: 
#sastra-pembebasan# Metode 'Cuci Otak' Dokter Terawan Akan Diuji Klinis
     


Metode 'Cuci Otak' Dokter Terawan Akan Diuji Klinis

RABU, 11 APR 2018 08:00 | EDITOR : KUSWANDI
  


 

 

Dr dr Terawan Agus Putranto saat memberikan keterangan di RSPAD Gatot Subroto, 
Rabu (4/4). (Dok. JawaPos.com)
Berita Terkait   
   - Polemik Dokter Terawan Bukan 'Perang' antara IDI dan TNI AD 
   - Polemik Metode Cuci Otak Dokter Terawan, IDI: Ada Otak yang 'Bermain 
   - Metode Cuci Otak Ala Dokter Terawan Picu Perpecahan Profesi Kedokteran

JawaPos.com - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 
(Kemristekdikti) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera melakukan 
mediasi terkait metode temuan yang dilakukan Dokter Terawan Agus Putranto.

Menristekdikti, Mohamad Nasir menjelaskan, pertemuan mediasi akan dilakukan 
melalui komite bersama antar Kementerian. Rencananya, pertemuan ini akan 
membahas uji klinis metode Dokter Terawan.

"Sudah ada (komunikasi dengan Dokter Terawan), nanti kita tinggal memanggil 
profesi kita akan cari jalan keluar yang terbaik," jelas Nasir di Jakarta, 
Selasa kemarin (10/4).

Menurut Nasir, dengan pertemuan ini diharapkan lembaga profesi tidak semudah 
itu memberi hukuman. Terlebih inovasi, malah seharusnya hal ini diberikan 
pendampingan agar memberikan hasil yang terbaik.

"Tujuannya kita tidak selalu memudahkan untuk memberikan hukuman, inovasi tidak 
jalan kalau dengan cara begitu. Kita mendorong inovasi jika itu baik," kata 
Nasir.

Nantinya, Nasir akan mempercayakan uji klinis kepada Kementerian Kesehatan. 
Serta, akan disiapkan Rumah Sakit untuk menguji, Kemristekdikti mengaku siap 
memfasilitasi.

Ke depannya, Nasir berharap jika temuan dan inovasi Dokter Terawan dalam uji 
klinis berhasil baik, dirinya menyarankan Dokter Terawan bergabung dengan 
kementeriannya.

"Ya kalau terbukti baik temuannya, Dokter Terawan bisa bergabung dengan 
Kemristekdikti untuk pengembangan pendidikan yang lebih baik lagi," pungkasnya..

(rgm/JPC)
    

Kirim email ke