Sepatutnya Jakarta menjadi kota yang paling aman dan nyaman didunia, karena
setiap hari lima kali ada suara keras yang membawa firman Allah, tetapi
rupanya kuasa iblis bin seytan lebih perkasa untuk dikalahkan, hal ini
membuat kejahatan merajalela. Selain kekerasan fisik juga dikalangan
pengusasa banyak diantara mereka melakukan kejahatan korupsi yang sulit
dibasmi, lebih lagi, konon kabarnya rezim berkuasa memperlemah wewenang
pemberantasan korupsi dengan UU KPK baru.

Bayangkan saja kalau ada wabah penyakit merajalela dan para dokter
ditugaskan tidak memberikan  obat memada kepada para pasien agar segera
mereka bisa sembuh dari penyakit yang diderita, akibatnya hanya liang kubur
yang menanti.

Impian menjadi negara gagah perkasa pada tahun 2040  tetap terbayang di
horison yang tidak bisa dicapai.

*https://internasional.republika.co.id/berita/q1x783/jakarta-lebih-aman-dari-kuala-lumpur-masuk-100-kota-berbahaya-di-dunia
<https://internasional.republika.co.id/berita/q1x783/jakarta-lebih-aman-dari-kuala-lumpur-masuk-100-kota-berbahaya-di-dunia>
*


Jakarta Lebih Aman Dari Kuala Lumpur, Masuk 100 Kota Berbahaya di Dunia
Selasa 03 Des 2019 15:37 WIB

Ibukota Indonesia Jakarta dianggap lebih aman dibandingkan tiga kota di
Malaysia, Kuala Lumpur, Petaling Jaya dan Johor Bahru dari sisi
tingkat kriminalitas dan rasa aman warganya.

Peringkat kota dunia

Indeks yang dikeluarkan oleh Numbeo, sebuah data base yang mendapatkan data
dari pengguna langsung membuat peringkat kota-kota di dunia berdasarkan
statistik mengenai tingkat kejahatan, layanan kesehatan, polusi, biaya
hidup, dan indikator sosial lainnya.
Dalam peringkat soal kriminalitas, Jakarta berada di peringkat ke-92 dengan
indeks kriminalitas 54.26, sementara kota Indonesia lainnya Bali berada di
peringkat 133 dengan indeks kriminalitas 47.66.
Semakin rendah peringkat sebuah kota semakin menunjukkan bahwa kota
tersebut dianggap lebih aman.
Tiga kota di Malaysia Kuala Lumpur, Petaling Jaya dan Johor Bahru memiliki
peringkat yang lebih tingi sehingga dianggap lebih berbahaya.
Kuala Lumpur yang pernah menjadi ibukota Malaysia namun sekarang masih
menjadi pusat bisnis berada di peringkat 34, dengan indeks 66.21, Petaling
Jaya di peringkat 62 (indeks 68.28) dan Johor Bahru di peringkat 78 dengan
indeks 56.82.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei adalah hal-hal yang berkenaan dengan
tingkat keamanan dan kriminalitas. Dalam tiga tahun terakhir ada 287
penduduk Jakarta yang memberikan pendapat mereka.
Untuk pertanyaan apakah mereka merasa aman berjalan kaki sendirian di siang
hari, 66 persen mengatakan merasa aman, dan ini termasuk kategori tinggi,
sementara untuk berjalan kaki sendirian di malam hari hanya 34.77 persen
yang merasa aman.
Angka yang paling tinggi untuk Jakarta adalah masalah korupsi dan
penyuapan, dengan 84.36 persen mengatakan hal tersebut banyak terjadi di
sini.
Sementara itu untuk Bali, rasa aman berjalan kaki di siang hari lebih
rendah dibandingkan dengan Jakarta, namun berjalan kaki di malam hari di
Bali dirasakan lebih aman dibandingkan di Jakarta.
Caracas kota paling berbahaya di dunia
Untuk hal seperti kekhawatiran dirampok, mobilnya dicuri, diserang, ataupun
mendapat serangan karena SARA, kekhawatiran hanya sekitar 45-50 persen.
Dua kota di Australia yaitu ibukota negara bagian Northern Territory Darwin
dan Townsville di negara bagian Queensland juga lebih tinggi angka
kriminalitasnya dibandingkan Jakarta dan Bali.
Darwin berada di peringkat 50, sementara Townsville berada di peringkat 65.
Kekhawatiran utama bagi warga di Darwin adalah tingkat kriminalitas pada
umumnya, takut dirampok, takut mobilnya dirusak, dan menjadi korban
kejahatan kekerasan.
Kota yang dianggap paling berbahaya di dunia adalah ibukota Venezuela
Caracas dengan indeks 84.92 disusul di tempat kedua Port Moresby, ibukota
Papua Nugini.
Beberapa kota di Afrika Selatan seperti Pietermaritzburg, Pretoria, Durban
dan Johanesburg masuk dalam 10 besar kota-kota yang memiliki angka
kriminalitas yang tinggi.
Menurut Numbeo, survei yang mereka kumpulkan mendapat pelaporan dari 77.151
orang yang tinggal di 5423 kota di seluruh dunia.
Laporan yang muncul dalam survei itu adalah perkiraan umum mengenai tingkat
krimimalitas di satu kota, dan suvei tersebut diperbaiki secara teratur.
Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia

Kirim email ke