Jelang 2019, Pemerintah Batalkan 14 Proyek Infrastruktur
SELASA, 17 APR 2018 09:34 | EDITOR : ILHAM SAFUTRA
 
Pengerjaan jalan tol Depok Antasari yang masih berlangsung. (Ismail 
Pohan/Indopos)


Berita Terkait
  a.. Keren, Pemudik Lebaran 2018 Bisa Melintas Seluruh Tol Trans Jawa Loh!
   
  b.. Tinjau Stadion GBK, Menteri Basuki: Kok Bisa Punya Sendiri Dirusak
   
  c.. Tangis Menteri Basuki Saat Tahu Stadion GBK Dirusak Oknum 
SuporterJawaPos.com - Di ujung sisa masa pemerintahan Jokowi-JK yang habis pada 
2019, pemerintah sepakat merevisi daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). 
Keputusan itu diambil dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, 
kemarin (16/4). Hasilnya, ada 14 proyek infrastruktur yang batal dibangun.

Ke 14 proyek itu di antaranya kereta api Jambi-Palembang, pembangunan rel 
kereta api Provinsi Kalimantan Timur, dan sistem penyediaan air minum air minum 
regional di Sumatera Utara. Selain itu, ada juga Bendungan Pelosika di Sulawesi 
Tenggara, dan kawasan ekonomi khusus Merauke.

Namun di saat bersamaan, pemerintah menambah satu proyek dan satu program pada 
PSN tahun ini. Yakni pembangunan Universitas Islam Internasional dan program 
pemerataan ekonomi.

 
Proyek Tol Becakayu yang sempat makan korban karena kelalaian. (Dery 
Ridwansyah/JawaPos.com)



Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penghapusan 
14 PSN itu dilakakukan setelah melihat progres perkembangannya selama ini. 
Berdasarkan laporan menteri terkait, 14 proyek tersebut sulit untuk dimulai 
pembangunannya hingga akhir periode 2019 mendatang.

"Suatu proyek strategis nasional akan dipertahankan kalau ada pembangunan 
fisik, ada konstruksi paling lambat Kuartal III 2019,” ujarnya saat konferensi 
pers.

Sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) 58 tahun 2017 tentang PSN, ada 245 
proyek infrastruktur dan dua program yang dicanangkan pemerintah dalam program 
strategis.

Di luar 14 proyek yang dibatalkan, lanjut Darmin, proyek lainnya berjalan 
lancar. Bahkan, ada 10 di antaranta sudah selesai. Sementara sisanya ada dalam 
proses konstruksi, maupun akan memulai konstruksinya hingga tahun depan.

Untuk diketahui, perubahan PSN sendiri bukan yang pertama kali. Pada kwartal I 
2017, pemerintah juga melakukannya. Awalnya, lanjut Darmin, pada 2016 ada 225 
proyek dan satu program yang dicanangkan dalam PSN. Dalam prosesnya, ada 20 
proyek yang selesai di tahun 2016, 15 di tahun 2017, dan 15 lainnya dibatalkan.

Namun pada saat bersamaam, pemerintah menambah 55 proyek dan satu program. 
Totalnya 245 proyek dan dua program sebagaimana Perpres 38 tahun 2017.

Nah, dengan pembatalan 14 proyek, 10 proyek selesai, dan penambahan satu proyek 
serta satu program tahun ini, maka total PSN tahun ini menyisakan 222 proyek 
dan tiga program.

Darmin mebambahkan, meski 14 proyek itu dibatalkan, bukan berarti pembatalan 
tersebut bersifat permanen. Suatu saat, jika kondisinya memungkinkan, 
pemerintah selanjutnya bisa merencanakannya kembali. “Kalau nanti di 
Kementerian nya atau daerahnya mempersiapkan kembali dan sudah lebih siap, Maka 
mereka bisa diajukan kembali,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki 
Hadimuljono mengatakan, persoalan yang dihadapi 14 proyek yang dibatalkan 
sangat beragam. Bendungan Telaga Waje Bali misalnya, dibatalkan karena kondisi 
tata ruangnya sudah berubah. "Ternyata sudah dibikin izin waktu pak bupati yang 
dulu ini izin untuk hotel,” ujarnya.

Begitu juga untuk kereta api Kalimantan timur, proyek itu sengaja dibatalkan 
akibat tidak ada investor yang tertarik. “Tidak ada investasi yang masuk,” kata 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan.

(jpk/far/JPC)

Kirim email ke