*Sejak kapan ada desentralisasi pembangunan? Kalau pun diadakan
desenstralisasi akan sulit mengejar apa yang telah dicapai di pulau Jawa
selama. Jadi status daerah-daerah di luar pulau jawa selama zaman merdeka
hanya menjadi sumber bahan mentah dan pasar konsumsi produk dari pulau
Jawa. Hubungan demikian diterapkan pada masa kolonial, contohnya biji
coklat dikirim ke negeri Belanda dan kembali ke Hindia Belanda sebagai
Chocolade van Houten. Begitulah hubungan ekonomi antara penjajah dan yang
dijajah. Apakah ada kemungkin perubahan dan bagaimana perubahan dilakukan?*


http://mediaindonesia.com/news/read/146199/kebijakan-desentralisasi-salah-kaprah/2018-02-21
Kebijakan Desentralisasi SalahA Kaprah

Rabu, 21 February 2018 16:15 WIB Penulis: *Erandhi Hutomo Saputra *

<http://mediaindonesia.com/files/news/2018/02/1519203084_bambang.jpg>

ANTARA

MIMPI untuk memeratakan perekonomian Indonesia agar tidak hanya terpusat di
Pulau Jawa dengan desentralisasi, makin jauh dari kenyataan.

Kebijakan desentralisasi yang mulai diterapkan sejak 2001 hingga kini
berjalan di luar harapan dan justru semakin memprihatinkan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang
Brodjonegoro mengungkapkan, meski desentralisasi telah dilakukan sejak
2001, namun mirisnya kontribusi Pulau Jawa terhadap perekonomian nasional
justru meningkat 2%.

"Statistik yang menganggu saya adalah kita desentralisasi 2001. Idenya
secara konsep kita ingin diversifikasi ekonomi Indonesia untuk tumbuh di
luar Jawa. Tapi yang terjadi waktu 2001 kontribusi Jawa itu 56%, dan tahun
ini justru 58%," ujar Bambang dalam acara bertajuk 'Menatap Masa Depan
Jakarta' di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (21/2).

Diketahui berdasarkan data BPS, pada 2017 lalu kontribusi Pulau Jawa
terhadap perekonomian Indonesia mencapai 58,49%. Kemudian diikuti Sumatera
(21,66%), Kalimantan (8,20%), dan Sulawesi (6,11%).

Selain itu kontribusi Bali dan Nusa Tenggara terhadap ekonomi nasional
sebesar 3,11% dan Papua 2,43%. Adapun sisanya sebesar 5,54% berada di
pulau-pulau lainnya.

Dari fakta tersebut, lanjut Bambang, membuktikan bahwa harapan
desentralisasi agar perekonomian merata ke luar Jawa belum terealisasi, dan
bahkan perekonomian di Pulau Jawa semakin meningkat.

Untuk itu, Bambang berharap agar pemerintah daerah fokus dalam meningkatkan
perekonomian daerahnya sesuai tujuan awal desentralisasi. Sayangnya
kebijakan desentralisasi sejauh ini hanya dipandang sebagai pembagian
kekuasaan melalui pemekaran wilayah.

"Harusnya bagaimana bisa membuat ekonomi merata. Bukan hanya bagi-bagi
kekuasaan, bukan sekadar pemekaran wilayah, dan di Indonesia salah satu
yang menyebabkan ketimpangan itu adalah adanya ketimpangan antar daerah,"
tukasnya. (OL-4)

Kirim email ke