[GELORA45] Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan

2018-04-07 Terurut Topik 'Karma, I Nengah [PT. BI-POS]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
Bagus, lebih bagus lagi supaya negara  cepat maju, ciptakanlah doctor dibidang 
teknik diantaranya teknik mesin, Teknik elektro, Teknik robot, teknik 
penerbangan dll.
Sehingga akan banyak yang menemukan mesin baru, penemu HP, penemu robot dll


From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Sunday, April 08, 2018 7:55 AM
To: Gelora 45 
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Re: Menristekdikti minta inovasi dokter 
Terawan tidak dimatikan




 Kementrian Agama akan menciptakan 5.000 doktor dalam waktu dekat maka oleh 
karena itu kita harus bersyukur bahwwa solusi akan diperoleh dlalam waktu yang  
tidak lama lagi.
hip hip hura



[GELORA45] Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan

2018-04-07 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Menristekdikti minta inovasi dokter Terawan tidak dimatikan
 Sabtu, 7 April 2018 09:29 WIB
 
Dokter Terawan (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Palembang (ANTARA News)- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 
(Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta agar inovasi yang dilakukan oleh Mayjen 
TNI Dr Terawan Agus Putranto Sp.Rad (K) dengan metode digital substraction 
angiography (DSA) atau yang dikenal dengan metode cuci otak tidak dimatikan.

"Kami mendorong agar semua inovasi perlu diperhatikan. Kalau dimatikan maka 
inovasi di negeri ini tidak akan berkembang," ujar Menristekdikti saat membuka 
rapat kerja Kopertis wilayah II (Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, 
dan Lampung) di Palembang, Sabtu.

Terawan mendapat sanksi pemecatan sementara per 26 Februari 2018 hingga 25 
Februari 2019. Terawan dianggap melakukan pelanggaran-pelanggaran etika 
kedokteran atas praktik kedokteran dengan menggunakan metode cuci otak untuk 
mengatasi sumbatan di otak.

Meskipun demikian, Menristekdikti mengakui bahwa kasus dokter Terawan tersebut 
lebih pada urusan profesi.

"Inovasi yang dilakukan juga seharusnya mengikuti standar dari profesi yang 
ada. Kalau Warsito (penemu rompi dan helm antikanker) bukan dokter, tetapi 
keduanya sama-sama melakukan inovasi di bidang kesehatan. Jadi kami minta, agar 
inovasi ini jangan dimatikan."

Menristekdikti juga menilai perlu adanya pendampingan agar inovasi yang 
dilakukan semakin baik agar bisa dimanfaatkan. Mengenai kode etik dan 
sebagainya, lanjut Nasir, dapat dibicarakan dengan persatuan profesi.

Metode cuci otak yang ditemukan oleh Terawan dinilai tidak berbasis penelitian 
ilmiah. Metode itu dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah 
melalui pangkal paha untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh darah di 
area otak.

Kemudian, kateter yang dipasang itu akan menyemprotkan obat heparin sebagai 
penghancur plak atau lemak yang menyumbat pembuluh darah.

Penemu rompi dan helm antikanker Warsito Purwo Taruno juga mengakui tak mudah 
menembus kekakuan dunia medis di Tanah Air.

"Saya kira tak mudah menembus kekakuan dunia medis Indonesia. Tetapi mau tidak 
mau itu akan terjadi dengan sendirinya karena ekonomi Indonesia semakin 
terpuruk kalau tak segera beralih ke inovasi," ujar Warsito.

Warsito menambahkan seharusnya polemik antara dunia medis dan inovator tidak 
terjadi jika pemerintah menerapkan Permenkes 1109/Menkes/PER/2007 tentang 
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Layanan 
Kesehatan.

Dalam aturan itu disebutkan pengobatan komplementer-alternatif meliputi 
intervensi tubuh dan pikiran, sistem pelayanan pengobatan alternatif, cara 
penyembuhan manual, pengobatan farmakologi dan biologi, diet dan nutrisi untuk 
pencegahan dan pengobatan, dan cara lain dalam diagnosa dan pengobatan. 
Pewarta: Indriani
Editor: Unggul Tri Ratomo