Anies Baswedan sama akidahnya dengan teroris Jaringan Islamiah (JI) yg ngebom 
Bali, kurang paham saya. Apakah ini artinya Anies juga berpotensi jadi teroris? 
demikian juga FPI juga berpotensi jadi teroris?
 ---
 
 Anies Baswedan: Saya Ahlussunnah Wal Jamaah, Bukan Syiah, Wahabi ataupun 
Liberal 
https://porosnews.com/2017/01/03/anies-baswedan-saya-ahlussunnah-wal-jamaah-bukan-syiah-wahabi-ataupun-liberal/
 ---
 Ali imron mengatakan bahwa akidah dari JI berdasarkan Ahlussunnah wal jamaah.
 
...
 Napi Bom Bali Ali Imron Ungkap Perbedaan Akidah JI & JAD hingga Rahasia yang 
Membuat Teroris Senang 
http://wow.tribunnews.com/2018/05/17/napi-bom-bali-ali-imron-ungkap-perbedaan-akidah-ji-jad-hingga-rahasia-yang-membuat-teroris-senang?page=all
 Kamis, 17 Mei 2018 23:56
 
 


 
 
 KOMPAS TV
 
 Ali Imron, saat menjadi narasumber di Acara Rosi yang ditayangkan Kompas TV, 
Kamis (8/6/2017) malam. 
 


 TRIBUNWOW.COM - Sebagai mantan perencana dan pelaku serangkaian aksi terorisme 
di Indonesia termasuk bom bali, Ali Imron membeberkan sejumlah hal terkait 
kasus terorisme.
 

 Ali Imron mengaku, bahwa dirinya bukanlah bagian dari ISIS yang dalam dua 
tahun belakangan melancarkan aksi serangan teror.
 

 Ia adalah kelompok dari jaringan Islamiyah (JI) yang diklaimnya berbeda dengan 
ISIS.
 

 Jika Jaringan Islamiyah (JI) berafiliasi dengan Alqaidah, maka Jaringan 
Ansarut Daulah (JAD) merupakan kroni dari ISIS.
 

 • Doa Sebelum Makan Sahur Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad 
http://wow.tribunnews.com/2018/05/17/doa-sebelum-makan-sahur-berdasarkan-hadits-nabi-muhammad
 

 Ali Imron lalu menjelaskan perbedaan yang ada pada JI dan ISIS (dalam hal ini 
JAD).
 

 Dilansir dari tayangan TV One pada tahun 2017, saat diwawancarai Karni Ilyas, 
Ali imron bahwa dirinya telah lebih dulu menjadi teroris sebelum ISIS terbentuk.
 

 Mengenai perbedaan mendasar antara JI dan JAD, ia mengungkapkan beberapa fakta.
 

 Menurutnya, Jaringan Islamiyah, kelompok yang pernah ia ikuti itu melakukan 
serangkaian aksi karena dipicu adanya kericuhan terhadap umat islam.
 

 "Kami itu selalu menyasar target karena sebelumnya ada permasalahan, misal bom 
gereja itu karena adanya kerusuhan di Ambon dan Poso sebelumnya,"
 

 "Bom Bali itu karena penyerangan Amerika kepada Afganistan, kemungkinan di 
lokasi tersebut (Bali) banyak orang-orang Amerika di sana," ujar Ali imron.
 

 • Berada di Tengah Kebun, Inilah Lokasi Latihan Fisik dan Silat Para Teroris 
Penyerang Mapolda Riau 
http://wow.tribunnews.com/2018/05/17/berada-di-tengah-kebun-inilah-lokasi-latihan-fisik-dan-silat-para-teroris-penyerang-mapolda-riau
 

 Setelah serangkaian aksi tersebut berakhir, Ali imron lalu berasumsi bahwa 
aksi-aksi teror bom selanjutnya itu bukan diakibatkan oleh JI.
 

 Aksi-aksi tersebut dijelaskan Ali imron adalah karena ulah orang-orang ISIS 
yang terafiliasi dalam JAD.
 Selain itu, mengenai perbedaan mendasar antara JI dan JAD, Ali imron kembali 
menuturkan beberapa fakta.
 

 Akidah
 Hal pertama yang ia sebutkan menjadi perbedaan antara JI dan JAD adalah akidah.
 

 Ali imron mengatakan bahwa akidah dari JI berdasarkan Ahlussunnah wal jamaah.
 Yang di dalamnya diajarkan bahwa tak mungkin mengkafirkan semua umat islam.
 

 Hal tersebut tentunya berbeda dengan JAD yang berafiliasi dengan ISIS.
 Ali imron memaparkan bahwa akidah yang dipakai JAD adalah akidah Takfiri atau 
menghalalkan darah manusia.
 

 Karena akidah yang dimiliki ISIS tersebut lah, hingga kini pada jamaah JAD 
santer mengincar pihak kepolisian.
 Selain karena akidah, rupanya alasan JAD mengincar polisi adalah untuk tujuan 
politik.
 Artinya mereka (JAD) memanfaatkan kesempatan untuk menyakiti polisi ketika 
banyak masyarakat yang justru disakiti oleh polisi.
 

 Kesempatan mengenai stigma tersebut akhirnya dipakai oleh ISIS dengan tujuan 
ketika mereka (ISIS) ini menyerang polisi, masyarakat akan cuek.
 

 • Lawan Gerakan Teroris! Banser NU Digembleng Ilmu Kesaktian Agar Kebal 
Ledakan Bom 
http://wow.tribunnews.com/2018/05/17/lawan-gerakan-teroris-banser-nu-digembleng-ilmu-kesaktian-agar-kebal-ledakan-bom
 Dendam
 

 Hal lain yang menyebabkan JAD ini menyerang polisi dimungkinkan karena adanya 
rasa dendam.
 Karena banyak rekan-rekannya yang ditangkap oleh pihak kepolisian.
 Meski begitu, tak menutup kemungkian ada pihak lain yang akan diserang oleh 
JAD.
 "Nggak cuma polisi, menurut mereka juga sebenarnya bisa saja menargetkan TNI, 
Anggota DPR, Presiden," ujar Ali imron.
 

 Padahal menurut Ali imron, jaringan Islamiyah itu lebih besar daripada JAD.
 Namun karena akidah JI tak sama seperti ISIS, maka mereka tak mungkin ikut 
melakukan penyerangan kepada pihak kepolisian.
 

 "Kemampuan kami padahal lebih besar daripada ISIS, tapi karena akidah kami 
tidak sama seperti ISIS jadi ya kami nggak bisa melakukan seperti mereka," ucap 
Ali imron.
 

 Pembenaran bukan kebenaran
 Menurutnya lagi, selama ini, kelompok JAD selalu mencari pembenaran, bukan 
kebenaran.
 Sehingga menyulitkan mereka untuk menyadari suatu hal yang benar yakni agar 
keluar dari doktrin ISIS.
 "Mereka hingga kini itu cuma cari pembenaran, mereka mencari alasan-alasan 
yang membenarkan pernyataan mereka," ungkap Ali imron.
 

 Selain memaparkan beberapa fakta mengenai jaringan terorisme, Ali Imron juga 
memberikan pesan kepada masyarakat ketika menyikapi kasus teror seperti yang 
sedang terjadi.
 

 Ali Imron dengan tegas meminta kepada masyarakat agar jangan memberikan 
opini-opini tidak perlu.
 Sebab hal tersebut dapat memicu rasa puas kepada pelaku terorisme itu sendiri.
 

 "Saya pesankan, jangan memberikan angin segar kepada teroris dengan 
memberikaan pernyataan-pernyataan tidak perlu. Misal menghubung-hubungkan kasus 
teror itu akibat ulah Densus," ujar Ali Imron.
 

 Jangan buat teroris senang
 Selain beropini demikian, Ali Imron juga menuturkan bahwa jangan sampai 
membuat para pelaku terorisme ini menjadi senang atas komentar-komentar mereka.
 

 Apalagi dengan mengatakan bahwa kasus terorisme ini adalah rekayasa.
 "oh ini (teror bom) adalah rekayasa, oh ini cuma konspirasi, kipas-kipas nanti 
teroris," ucap Ali Imron.
 Sikap yang perlu diambil masyarakat dalam kondisi teror seperti saat ini 
adalah dengan memahami sebenarnya apa itu terorisme.
 

 Bukan dengan berkomentar tidak perlu yang malah nantinya akan memberi ruang 
kepada para teroris.
 Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Soal Isu Kasus 
Terorisme Hanyalah Rekayasa, Napiter Bom Bali Ali Imron : Teroris Nanti 
Kipas-kipas 
http://bogor.tribunnews.com/2018/05/17/soal-isu-kasus-terorisme-hanyalah-rekayasa-napiter-bom-bali-ali-imron-teroris-nanti-kipas-kipas?page=all.
 

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com 
http://wow.tribunnews.com/2018/05/17/napi-bom-bali-ali-imron-ungkap-perbedaan-akidah-ji-jad-hingga-rahasia-yang-membuat-teroris-senang?page=all
 dengan judul Napi Bom Bali Ali Imron Ungkap Perbedaan Akidah JI & JAD hingga 
Rahasia yang Membuat Teroris Senang, 
http://wow.tribunnews.com/2018/05/17/napi-bom-bali-ali-imron-ungkap-perbedaan-akidah-ji-jad-hingga-rahasia-yang-membuat-teroris-senang?page=all
 
http://wow.tribunnews.com/2018/05/17/napi-bom-bali-ali-imron-ungkap-perbedaan-akidah-ji-jad-hingga-rahasia-yang-membuat-teroris-senang?page=all.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
 

 

 

 

Kirim email ke