https://www.jawapos.com/baliexpress/read/2018/02/12/48643/payudara-siswi-smp-di-buleleng-diremas-roknya-diangkat-kakak-kelasnya


*Payudara Siswi SMP di Buleleng Diremas, Roknya Diangkat Kakak Kelasnya*

Senin, 12 Feb 2018 21:40 | editor : I Putu Suyatra



Berita Terkait

   -

   Minta Refund, Cewek Ini Disuruh Oral Seks oleh Pegawai Hotel
   
<https://www.jawapos.com/baliexpress/read/2018/02/04/46216/minta-refund-cewek-ini-disuruh-oral-seks-oleh-pegawai-hotel>
   -

   KPPAD Bali Pantau Penanganan Kasus Video Porno SMK di Tabanan
   
<https://www.jawapos.com/baliexpress/read/2017/11/22/28557/kppad-bali-pantau-penanganan-kasus-video-porno-smk-di-tabanan>

*BALI EXPRESS, SINGARAJA *- Kasus pelecehan seksual menimpa seorang siswi
yang masih duduk di Kelas VII salah satu SMP di Buleleng. Ironisnya, pelaku
tak lain adalah kakak kelasnya yang tega meremas payudara korban. Korban
yang diketahui berinisial C, 12 kini merasa trauma setelah kedua
payudaranya diremas oleh kakak kelasnya berinisial N, 13 yang duduk di
kelas VIII pada Jumat (9/2).

Dari informasi yang digali menyebutkan aksi pelecehan itu terjadi saat jam
pelajaran terkahir. Kala itu N masuk ke dalam ruang kelas milik C yang saat
itu sedang tidak dijaga oleh gurunya. Ketika N masuk ke dalam kelas,
tiba-tiba salah seorang guru memergokinnya. Spontan saja sang guru menegur
ulahnya yang mengganggu adik-adiknya.

Rupanya, N tak terima ditegur oleh gurunya. Ia pun kembali mendatangi ruang
kelas milik C dan menantang adik-adik kelasnya tersebut dengan nada
bertanya kepada adik kelasnya kalau siapa yang nekat memberitahu guru
perihal dirinya yang masuk ke ruang kelas VII.

Karena sebagai Ketua Kelas, C pun lantas menjawab pertanyaan yang
dilontarkan N. Di hadapan N, C mengaku jika dirinyalah yang memberitahu
gurunya kalau N masuk kelasnya.

Mendengar pengakuan C, N langsung naik pitam. Ia lantas mendorong N,
sembari meremas kedua payudaranya. Aksi itu pun disaksikan oleh seluruh
teman-temannya. Tak hanya meremas payudara, N juga dikatakan sempat
mengangkat rok milik C.

"Anak saya diremas payudaranya. Didorong sampai jatuh. Terus setelah
melakukan itu anak saya pergi ke ruang BK. Tapi justru ruang BK sudah tidak
ada guru, karena kejadiannya jam pelajaran terakhir," ujar Komang M, selaku
ibu C saat dikonfirmasi pada Senin (12/2).

Bahkan setelah diperlakukan seperti itu, Komang M menyebut anaknya
mengalami trauma dan menangis. Bahkan ayah korban sudah sempat mendatangai
sekolah untuk meminta kejelasan dari kasus pelecehan ini.

"Saya mau kasus ini diselesaikan di sekolah, dengan catatan ada efek jera
untuk N. Paling tidak N harus minta maaf dan berjanji tidak mengulangi
kesalahannya lagi. Kasihan anak saya sampai trauma dan sempat tidak mau ke
sekolah," ungkap wanita asal Desa Kaliasem ini.

Kepala Sekolah SMP tempat korban dan pelaku belajar,  I Made S ketika
dikonfrimasi, tak menampik adanya kasus pelecehan tersebut. Made S mengaku
sedang melakukan mediasi terhadap korban dan pelaku. Meski demikian, Made S
masih enggan berkomentar lebih banyak, dengan alasan belum mempertemukan
orangtua dari kedua belah pihak.

"Memang benar kejadiannya seperti itu. Tadi pagi orangtua C sudah datang ke
sekolah menyampaikan keluhannya. Namun dari orangtua N belum bisa datang ke
sekolah dengan alasan masih bekerja.  Sehingga saya tidak bisa memberikan
statment apa-apa," jelas Made S saat ditemui di ruang kerjanya.

Made S mengaku sejatinya N merupakan siswa yang kalem dan tidak pernah
membuat masalah di sekolah. Ia pun menilai jika aksi pelecehan tersebut
dilakukan hanya sekadar iseng.

"Sebenarnya orang tua N itu bekerja di Denpasar sebagai buruh. Di sini dia
tinggal bersama pamannya, ngekos. Kami akan berusaha untuk menyelesaikannya
secara kekeluargaan saja," akunya.

Sementara itu Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa yang dikonfirmasi
Senin (12/2) malam mengaku belum menerima laporan terkait peristiwa
tersebut. “Saya belum dengar masalah itu, nanti saya cek dulu ke kepala
sekolah,” singkatnya.

*(bx/dik/yes/JPR)*

Kirim email ke