Amerika dan Rusia itu pada dasarnya partner in War Business. Amerika dipihak 
satu, sedang Rusia dipihak lain, selalu begitu, dengan menyediakan persenjataan 
pada mereka yang bertikai. Jadinya bisnis laku keras.
Kenapa kok Timur Tengah? Karena Timur Tengah punya petro dollar buat 
bayar.Kenapa kok tidak Korea Utara? Karena Korea Utara melarat tidak punya 
duit, tidak ada sumber duit seperti Timur Tengah.


---In GELORA45@yahoogroups.com, <ajegilelu@...> wrote :

Maksudnya pasti berhadapan langsung secara terbuka 
karena selama ini toh mereka sudah berhadapan dengan 
menggunakan tangan orang lain.
Seperti mau mengulang nasib di Vietnam, AS tidak lagi 
hanya mengirim penasehat militer ke Suriah tapi mulai
mengirim anak-anak muda bersenjatanya untuk menjemput 
maut. 

-
U.S. troops may be at risk 


|   | 
U.S. troops may be at risk of ‘mission ...
 |  |


 Amerika Dikhawatirkan Berhadapan dengan Rusia di Suriah
Jumat 09 Februari 2018 / 15:13 WIB AMERIKA, KRJOGJA.com - Amerika Serikat 
dikhawatirkan akan terlibat dalam konflik lebih luas di Suriah, menyusul 
pertempuran besar dengan pasukan pro-pemerintah Suriah yang dilaporkan 
menewaskan lebih dari 100 orang. Senator dari Komisi Hubungan Luar Negeri dan 
Militer Senat AS, Tim Kaine, mengatakan keadaan ini meningkatkan kekhawatiran 
serius terkait keberadaan militer AS di Suriah yang masih belum jelas titik 
akhirnya. "Saya sangat khawatir pemerintahan (Donald) Trump sengaja masuk ke 
dalam konflik lebih luas, tanpa suara Kongres atau tujuan yang jelas," kata 
Kaine. Namun dugaan itu ditampik  Menteri Pertahanan James Mattis. Dia 
menyatakan tindakan militer AS semata-mata adalah upaya mempertahankan diri 
dari serangan pendukung Presiden Bashar al-Assad. Ketika ditanya apakah militer 
AS masuk ke dalam konflik lebih luas di Suriah, Mattis mengatakan: "Tidak. Ini 
upaya mempertahankan diri." Koalisi pimpinan AS menyatakan pertempuran terjadi 
karena pihaknya menangkal serangan tak terprovokasi dari ratusan tentara 
pendukung Assad yang didukung artileri, tank, peluncur roket dan mortir, dekat 
Sungai Euphrates. Insiden itu menggarisbawahi potensi konflik lebih jauh di 
wilayah kaya minyak di timur Suriah, di mana aliansi kelompok bersenjata Kurdi 
dan Arab yang didukung AS, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), menguasai lahan 
besar setelah perang melawan ISIS. Assad, yang didukung Rusia dan kelompok 
bersenjata Syiah sokongan Iran, menyatakan ingin merebut kembali seluruh 
wilayah Suriah secara utuh. (*)

Kirim email ke