Memang begitu seringkali foreign affair untuk domestic, kali ini Suriah dipakai
mengalihkan perhatian, selain itu bila perang rakyat akan memberi support pd
presiden.
Hal yg sama dilakukan Jokowi yg bersuara keras membela Palestina utk dpt
dukungan kelompok Islam, padahal tdk ada yg benar2 dilakukan cuman sekedar
omong doang.
---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote :
Kali ini perasaan Anda menuju sasaran yang
lebih bagus yaitu, Trump menggeser masalah
personal menjadi persoalan global.
--- jonathangoeij@... wrote :
Saya kok sependapat dgn Maddow ini, kenapa kok mendadak sontak menyerang
Suriah tanpa ba bi bu? Rasanya lebih banyak utk mengalihkan perhatian dari
berbagai problem skandal ataupun Rusia.
kutipan: Rachel Maddow points out that the fact of Donald Trump's chaotic
personal circumstances will unavoidably influence how U.S. actions and
intentions are perceived around the world.
https://www.msnbc.com/rachel-maddow/watch/maddow-trump-s-personal-turmoil-taints-u-s-military-options-1210705987852?playlist=associated
https://www.msnbc.com/rachel-maddow/watch/maddow-trump-s-personal-turmoil-taints-u-s-military-options-1210705987852?playlist=associated
--- ajegilelu@... wrote :
Lha memangnya bom di rumah dubes Philipine di JKT, Bom Bali,
Bom Kuningan, Bom Marriott dst itu kerjaan sapa?
Lalu sekarang, Rizieq Shihab buron ke AS (Arab Saudi) yang
jelas-jelas sekutu AS (Amerika Serikat) toh? toh?
hehe...
Kelompok pro jihadis di Indonesia ‘berterima kasih’ pada serangan AS
http://www.bbc.com/indonesia/dunia-43763687
"Kubu anti perang akan bilang 'itu buktinya kalian kerjasama dong dengan
Amerika
karena Amerika yang melakukan serangan langsung ke Suriah',"
On Sunday, April 15, 2018 12:54 PM ajeg wrote:
Media Rusia, Suriah dan Iran Bilang Ini Soal
Serangan Rudal AS
Reporter : Yon Yoseph
Editor : Budi Riza
Sabtu, 14 April 2018 20:01 WIB
Pasukan Amerika Serikat dan sekutunya, Inggris dan Prancis menembakkan
rudal-rudalnya ke 3 lokasi penting di Damaskus dan Homs di Suriah
[ABC NEWS]
TEMPO.CO, Jakarta - Media nasional Rusia, Iran, dan Suriah beramai-ramai
mengecam serangan udara Amerika Serikat dan sekutunya terhadap tiga instalasi
riset dan produksi senjata kimia Suriah.
Lebih dari 100 rudal dilepaskan AS, Inggris dan Prancis pada Sabtu pagi, 14
April 2018 terhadap instalasi milik pemerintah Suriah. Seperti dilansir
Reuters, ini berlangsung sekitar sepekan setelah terjadinya serangan senjata
kimia, yang menyasar warga Suriah di Kota Douma. Serangan senjata kimia itu
menewaskan sekitar 70 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Lalu, apa berita yang dibuat media-media yang selama ini menjadi corong
propaganda pemerintahnya masing-masing soal serangan rudal AS ini? Berikut
kompilasi dari Al Jazeera:
Russia Today (Rusia)
Media Rusia berbahasa Inggris, Russia Today, memuat pernyataan Presiden
Vladimir Putin, yang mengutuk serangan yang disebutnya membawa gelombang baru
pencari suaka dari Suriah ke seluruh dunia.
Sputnik (Rusia)
Sputnik, yang merupakan outlet media milik negara Rusia, memberitakan klaim
yang dibuat pejabat militer Rusia. Pejabat ini menyebut sistem pertahanan udara
Suriah berhasil menembak jatuh sebagian besar rudal jelajah yang ditembakkan AS.
Para pejabat pertahanan Rusia mengatakan 71 dari 103 rudal ditembak jatuh oleh
sistem anti-rudal Suriah S-125 dan S-200.
Press TV (Iran)
Gerai media berbahasa Inggris Iran, Press TV, melaporkan pernyataan Pemimpin
Tertinggi negara itu Ayatollah Ali Khameini soal serangan yang dipimpin AS. Ali
menyebut serangan itu sebagai "kejahatan".
Media ini juga mengangkat klaim yang dibuat pejabat Rusia bahwa mayoritas
rudal yang diluncurkan militer AS dan sekutu berhasil dihadang.
Al Manar (Hizbullah)
Situs media Hizbullah, Al-Manar, menerbitkan pernyataan kelompok bersenjata
yang berbasis di Lebanon dan mendukung rezim Bashar al Assad di Suriah. Media
ini mengutuk dan mengecam "agresi" terhadap Suriah.
Hizbullah mengatakan serangan ganas terhadap Suriah adalah pelanggaran
terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah dan martabat rakyatnya.
SANA (Suriah)
Kantor berita negara Suriah mengeluarkan kecaman terhadap serangan udara serta
memberitakan secara luas klaim, yang menyebutkan mayoritas rudal yang
ditembakkan oleh AS, Prancis dan Inggris berhasil dicegat.
SANA juga menerbitkan sebuah cerita yang mengklaim tentara Suriah berhasil
menemukan laboratorium yang digunakan oleh para pemberontak untuk "membuat
bahan beracun".