SGT, PKI danSosialisme (3)
Dalam LegacySiauw Giok Tjhan, STDjin menulis:….. “Alasannya adalah Siauw pernah dianggap komunis, yang sejak tahun 1965 dianggap sebagai paham ideologi yang merusakIndonesia, sehingga tidak patut disinggung dalam sejarah. Padahal ke-absahantuduhan itu tidak pernah dipermasalahkan.” Di bagian bawah tulisan yang samatertulis lagi:” Oleh musuh politiknya Siauw selaludinyatakan sebagai seorang tokoh Komunis.Penelitian yang objektif menunjukkan bahwa tuduhan ini tidak tepat”. Bahwa SGTbukan komunis dan bukan anggota PKI, inilah yang ingin dibuktikan oleh STDjin. Namun alasan danargumentasi yang diguna-kan STDjin sama sekali tidak kena sasaran, alias gagal.Ia ingin membuktikan SGT bukan komunis atau anggota PKI sambil “menendang”PKI. Maksud saya dengan “mempertentangkan” SGT dengan PKI berkaitan dengansikap terhadap bornas, modal domestik dan kapitalisme dalam tahap nasionaldemokratis. Tanpa melihat dan mempertimbangkan dokumen dan tulisan tokoh-tokohPKI, dan dengan mempertentangkan SGT dengan PKI, STDjin ingin menunjuk-kanseolah-olah PKI anti modal domestik dan anti kapitalisme dalam tahap nasional demokratis. Saya memerlukanmengungkap hal ini karena kalau tidak, para pembaca tulisannya STDjin bisamendapat kesan yang sama sekali tidak benar tentang politik PKI. Inilah mengapasaya katakan dalam hal ini terjadi pemalsuan tentang PKI. BagaimanaSEBENARNYA politik dan sikap PKI terhadap bornas dan modal domestik dalam tahapnasional demokratis sudah saya tunjukkan dalam “SGT, PKI dan Sosialisme” (1)dan (2). Adalah fakta dan kenyataansejarah bahwa penindasan dalam bentuk pengejaran dan penjara diderita oleh PKIdan juga SGT pada saat dan peristiwa yang sama. Peristiwa Madiun, Razia 1951dan peristiwa 30 Sept. 1965. Oleh Siauw Tiong Djin, kedekatan dan kerja samaantara SGT dengan orang-orang komunis selalu diimbangi atau dinetralisasi dengankedekatannya juga dengan orang-orang Partai lain bahkan orang kanan. Tapi dalamPENDERITAAN , SGT tidak bersama dengan misalnya Adam Malik, atau Sjahrir,bukan? Begitu juga dalam perjuangan untuk komunitasnya, SGT sering tidak mendapatdukungan dari partai-partai lain. Dukungan terutama datang dari PKI. Lantas, apakahSGT seorang komunis atau anggota PKI? Belum tentu: bisa iya, bisa tidak. Pertanyaan itu sebetulnya hanya dapat dijawab oleh SGTsendiri. Orang lain hanyadapat berspekulasi. Bagi saya,manusia yang dinamakan komunis, dalam prakteknya, bisa mempunyai beberapapengertian atau interpretasi. Pertama, seorang komunis adalah orang yangmenjadi anggota sebuah Partai Komunis. Betul. Tapi apakah semua orang yangmenjadi anggota Partai Komunis itu memang DALAM TEORI DAN PRAKTEK patutmenyandang nama itu dan memiliki kualitas SEBAGAI KOMUNIS? Belum tentu, bukan? Karena kualitas Komunis didapatmelalui sebuah proses. Tidak semua anggota Partai komunis, sekali jadi komunisberarti seumur hidup terus jadi komunis! Sebelumperistiwa 1965, PKI adalah salah satu Partai besar di Indo-nesia, dan Partaiterbesar di luar kubu sosialis dan di dunia. Kebesaran dan kepopuleran PKImembuat adanya orang yang ikut naik “kereta” PKI dengan tujuan mencarikeuntungan pribadi. Begitu PKI hancur, tidak sedikit yang mengkhianatinya danmengutuknya. Kalau itu terjadi di Indonesia, di bawah siksaan, saya masih bisamengerti. Tapi di luar negeri, tanpa penyiksaan dan resiko apa-apa, silaudengan kesejahteraan masyarakat konsumsi dan demokrasi borjuis liberal yangdiberikan oleh Welfare State, ada juga yang mengkhianati dan meninggalkankeyakinan dan cita-cita yang dulu dianutnya. Mereka merosot menjadi sosdem,reformis, nasionalis, likwidator dan bahkan secara terang-terangan ada yangmengutuk PKI dan Aidit yang menurutnya memang patut digantung! Bagi saya itunormal. Tidak ada yang bisa menjamin sekali orang komunis tetap komunis!!Hanya Chan yang percaya itu. Makanya dia tetap ngotot membela Liu-Deng. Karenadia anggap mereka berjuang bersama Mao, menyabung nyawanya untuk kepentinganrakyat , etc. bagaimana bisa jadi revisionis dan mengkhianati usaha Sosialisme???Tidak bisa masuk dalam akalnya yang celakanya juga sudah terbalik!! Coba lihat TanMalaka! Menolak keputusan mayoritas untuk berontak melawan Belanda dan kemudianmembentuk PARI. Apakah itu sikap dankwalitas seorang komunis? Lihat Krushchov!Chan tidak tahu bagaimana luar biasanya “pemujaan” Khrushchov kepada Stalin.Sampai Stalinpun muak!!!Nah, begitu Stalin meninggal, keluarlah belangnyaKhrushchov!!! Dia pecatin tokoh-tokoh pengikut Stalin seperti Malenkov danKaganovich untuk melancarkan restorasi kapitalisnya. Lihat DengXiaoping! Dengan tegas membongkar Komune Rakyat dan menghapus sistim kerja 8jam, status pekerja tetap, pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis, danhak-hak demokratis lainnya yang diwarisi dari RBKP. Menangkap dan memenjarakan“The gang of Four”. Tapi semua pembongkaranterhadap struktur sosialis ini dianggap hal yang remeh temeh oleh parapendukung sosialisme dengan ciri Tkk. Soal penindasan dan pembunuhan terhadappara pendukung RBKP, tak pernah mau mereka mengakui dan membuka-nya. Bagi Chan,cukup dengan mengatakan informasi itu TIDAK AKURAT! Walaupun mereka yangmenulis dan meneliti adalah orang-orang Tkk yang hidup dan mengalami RBKPlangsung. Jadi tidak semuaorganisasi dan orang yang menyandang nama “komunis” betul-betul memenuhikarakterisasi atau sifat yang selama ini diterima dan dianggap sebagai “tanda”yang membedakannya dengan organisasi dan orang yang bukan komunis. Di sini pastisaya akan diserang oleh Chan sebagai orang yang “mandeg” dan hanya mengikutidalil-dalil/teori dan buku yang sudah kuno/tradisional. Bagi Chan, orangkomunis jaman modern sekarang boleh merangkap jadi kapitalis yang terusmenghisap!! Justru mengintroduksi perubahan seperti itulah, maka saya bilangDeng itu Revisionis (hanya salah satu perubahan/revisi)! Eh, Chan marah dan menganggap saya mencap seenakudelnya sendiri! Padahal jelas-jelas kaum revisionis Tkk mengubah aliasmerevisi syarat untuk menjadi anggota PKT. Dulu, pada jaman Mao, kapitalis yangboleh jadi anggota PKT adalah borjuis yang SUDAH MENINGGALKAN PRAKTEK PENGHISAPAN! Ini sekarang tidak lagijadi syarat! Artinya ada perubahan kan? Tapi, Chan tak perduli dan tak maumengakui bahwa itu adalah merubah atau merevisi peraturan yang sebelumnya. Bagidia itu bukan perubahan. Pokoknya Tatiana lah yang buta dan tidak mau melihatkenyataan, dan mencap orang revisionis seenak udelnya sendiri!! Kedua, tidak sedikit orang yang TANPA menjadi anggota sebuah Partai Komunis,tapi sepak terjang, sikap dan pandangan dunianya serta gaya hidup danpengabdiannya menunjukkan kwalitas komunis. Maka itu patut menyandang nama“komunis”. Misalnya, pakWertheim. Bagi saya, sepak terjang, pandangan dunia, perasaan solidaritaskepada rakyat Indonesia dan PKI (dengan Komite Indonesianya) dan pengabdian ilmu yang dia geluti jelasuntuk kepentingan dan usaha perjuangan rakyat; semua itu menunjukkan sifat seolah-olah ia seoranganggota Partai komunis. Hasil penelitiannya tentang Tkk dan RBKP menunjuk kepada PKT dan Deng yang membongkar apa yang dibangun Mao dan pura-pura mendukung FMTT. Bahkan dia lebih komunis dari pada sementara kadermenengah dan tinggi PKI yang saya kenalyang sudah merosot jadi revisionis. Dalam wawancaradengan Frei Betto, Fidel Castro berkata bahwa seorang komunis tidak mestimenjadi anggota sebuah partai komunis. Tidak sedikit pendeta yang terjun danmendampingi rakyat dalam perjuangan menuntut hak-haknya. Para pendeta yangbegitu malah lebih menerapkan Marxisme dalam praktek kehidupan danperjuangannya dari pada anggota partai komunis revisionis yang terlepas dariperjuangan massa rakyat di negerinya. Sebetulnya,menurut pengertian saya yang “kuno, tradisional dan mandeg” (menurut Chan)menjadi dan memiliki kwalitas seorang komunis sama sekali tidak mudah! Kwalitasseorang komunis termasuk antara lain sama sekali tidak memikirkan kepentingandirinya sendiri, kepentingan kolektif dan rakyat adalah nomer satu, solidaritaskelas tinggi, selalu berusaha memenuhi tugas komunisnya tak perduli sulit danbahayanya tugas itu, rela berkorban untuk cita-cita dan rakyat sampaimenyerahkan nyawanya sendiri…. Reaksi orangterhadap tuduhan “komunis” atau “PKI” erat sekali hubungannya dengan pengetahuannya tentang PKI, sikap,pandangan serta penilaiannya terhadap komunis dan PKI. Semua orang tahu bagaimanareaksi Jokowi ketika dituduh bapaknya orang PKI. Dia merasa dipermalukan dandihina. Baginya, Komunis dan PKI adalah sebuah noda. Seorang teman muda bertanya kepada saya apa sih PKI. Kok kakak laki-lakinya tidak bisa jadi polisi karena bapaknya dituduh PKI. Padahal, dia bilang, bapaknya itu adalah orang baik yang bekerja keras, kenapa dituduh PKI. Saya bertanya, emangnya siapa yang bilang orang PKI itu bukan orang yang baik yang bekerja keras? Dari situ makanya sayamelihat “tuduhan” komunis bukanlah sesuatu yang buruk atau merendahkan. Kalausaya dituduh “komunis”, saya malah jadi malu karena saya sama sekali tidakmemiliki kwalitas komunis yang begitu mulia sehingga saya patut menyandang namaitu. Begitu jugadengan tuduhan “PKI”. Saya melihat PKI adalah satu-satu-nya Partai politik diIndonesia yang sejak lahirnya berjuang untuk kemerdekaan bangsa, membela dan mengabdi kepentingan kaum pekerja,berusaha mencapai cita-cita membangun sebuah masyarakat dengan keadilan sosialbagi semua massa rakyat. Tak terhitung jumlah komunis yang mati dalampenindasan kaum kolonialis Belanda, fasisme Jepang dan kaum reaksioner dalamnegeri dari Hatta sampai Suharto. Dalamperjalanan panjang pengabdiannya itu, tidak sedikit kesalahan yang dibuat PKI.Namun bedanya PKI dengan partai-partai komunis revisionis lainnya ialahPKI bersedia dan mampu mengkoreksi kesalahannya. Hanya orang yang tidakberbuat apa-apa yang tidak melakukan kesalahan. Jadi saya malahmerasa beruntung dan bangga di antara anggota keluarga dari generasi kakek danayah saya, terdapat komunis. Dan mereka bayar nama itu dengan penderitaan,siksaan dan nyawanya sendiri. Sejak didirikan, selalu ada orang PKI yangmerosot dan mengkhianat. Tapi tak terhitung juga jumlah komunis yang takperduli siksaan yang dideritanya, tetap setia pada cita-cita dan harga dirikomunisnya. Dan ada juga orang, yang tanpa menyandang nama komunis, tapi menunjukkan karakter dan kualitas seorang komunis.