*Kemacetan bukan disebabkan oleh simpang susun, melainkan karena
pertumbuhan populasi kendaraan bermotor melebihi kemampun fasilitas jalan
yang ada.*



http://www.suara-islam.com/read/kabar/nasional/23175/-Pengamat-Transportasi-Simpang-Susun-Semanggi-Simbol-Kegagalan-Ahok-Atasi-Kemacetan



Pengamat Transportasi: Simpang Susun Semanggi Simbol Kegagalan Ahok Atasi
Kemacetan

03 Agustus 12:12 | Dilihat : 1944

[image: Pengamat Transportasi: Simpang Susun Semanggi Simbol Kegagalan Ahok
Atasi Kemacetan] Simpang Susun Semanggi [foto: poskotanews.com]

*Jakarta (SI Online) - *Pengamat Transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta
(FAKTA) Azas Tigor Nainggolan mengritik pembangunan Jalan Layang Non Tol
Simpang Susun Semangggi (SSS). Menurut Tigor, pembangunan proyek tersebut
dianggap mubazir dalam mengatasi masalah kemacetan Ibu kota.

"Simpang Susun Semangggi tidak berguna untuk mengatasi macet. Bagi saya,
karya Ahok itu malah jadi simbol kegagalan dia mengatasi macet," kata
Tigor, Kamis (3/8/2017), seperti dikutip *Sindonews.com*

Tigor melanjutkan, kemacetan Jakarta  bukan karena kurang jalan baru tetapi
karena kurang nyamannya layanan angkutan umum yang ada sekarang ini. Kedua
Jakarta ini kurang ada kebijakan mengendalikan penggunaan kendaraan
pribadi.

"Sehingga memang warga Jakarta lebih banyak yang memilih gunakan kendaraan
pribadi dan membuat Jakarta tambah macet seperti sekarang ini.

Tigor menambahkan, diakui oleh Pemprov DKI, Simpang Susun Semanggi hanya
mengurangi kemacetan 20% di Semanggi.  Artinya masih ada sisa kemacetan 80%
yang harus diatasi dan dibuat kebijakannya untuk diselesaikan.

"Saya juga bertanya-tanya kenapa Pemprov Jakarta memilih solusi yang
pengaruhnya kecil, hanya 20%. Bukan memilih membuat kebijakan untuk
menjawab persoalan yang jauh lebih besar, 80% di Simpang Semanggi,"
katanya.

Gubernur Kerjanya Apa?

Pada bagian lain, Tigor mengungkapkan, kemacetan di Jakarta belakangan ini
dirasakan masyarakat makin hari semakin parah. Belum lagi sejumlah proyek
pembangunan yang dikerjakan berbarengan di sejumlah jalan menambah kusut
kondisi lalu lintas di Jakarta.

"Ini bukti bahwa tidak ada upaya dari Pemerintah Provinsi DKI untuk
mengatasi itu (kemacetan). Selama jadi gubernur, Ahok sama Djarot ngapain
aja kerjanya?" kata dia.

Ia menilai program ganjil-genap yang digulirkan Ahok saat menjadi gubernur
untuk menggantikan sistem 3 in 1 tak berjalan maksimal.

"Buktinya ganji genap katanya disiapkan untuk digantikan ERP. Terus mana
ERP-nya? Djarot mana tuh?  tahu enggak soal ini?" kata Azas Tigor.

Tigor meminta agar masyarakat jangan hanya pasrah menghadapi kemacetan,
namun bisa menanyakan hal itu kepada gubernur. "Masyarakat jangan diam
saja. Protes, tanyakan solusinya ke gubernur," lanjutnya.

Ia menyoroti kemacetan yang terjadi di Simpang Matraman. Meskipun sudah
dilakukan pengalihan arus lalu lintas, namun di kemacetan di kawasan
tersebut tak terelakkan.

red: A. Syakira
sumber: Sindonews.com

Kirim email ke