TKA China Gelombang Kedua Dijadwalkan Tiba di Kendari Esok
CNN Indonesia | Senin, 29/06/2020 21:08 WIB
 Tenaga Kerja Asing asal China mendarat di Bandar Udara Haluoleo Kendari, 
Selasa (23/6). (CNN Indonesia/Fandi)
Kendari, CNN Indonesia -- 
Gelombang kedua tenaga kerja asing (TKA) China akan tiba di Kendari, Provinsi 
Sulawesi Tenggara (Sultra), esok, Selasa (30/6)..
Sama seperti sebelumnya, para TKA asal Tiongkok ini akan menggunakan pesawat 
carteran dari China menuju Indonesia dan mendarat di Bandar Udara Haluoleo 
Kendari. Mereka akan bekerja untuk PT PT Virtue Dragon Nickel Indistry (VDNI) 
dan PT OSS.
"Sesuai jadwal besok tiba gelombang kedua. Kemarin sudah disampaikan oleh 
kepala imigrasi," kata Eksternal Affairs Manager PT VDNI Indrayanto saat 
dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (29/6).


Indra belum bisa memastikan jumlah TKA  China gelombang kedua itu. Kata dia, 
jumlah TKA yang didatangkan tergantung kondisi kesehatan setelah menjalani 
karantina di daerah asalnya.
Lihat juga:
 Demo Tolak TKA Kendari, Massa Lempar Sampah Kantor Imigrasi
"Saya belum dapat rilisnya itu dari Jakarta. Besok siang baru bisa dipastikan 
berapa orangnya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Imigrasi Kelas IA Kendari Hajar Aswad berujar kepada 
beberapa media bahwa ada 105 TKA China yang akan didatangkan pada gelombang 
kedua besok.
Namun saat CNNIndonesia.com memastikan informasi itu, Hajar tak mengangkat 
teleponnya. Ia juga tak membalas pesan WhatsApp dan menolak bertemu jurnalis 
saat didatangi di kantornya.
Menurut Indrayanto, TKA yang datang pada gelombang kedua ini akan bekerja pada 
pembangunan jaringan smelter 33 tungku di PT VDNI dan PT Obsidian Stainless 
Steel (OSS) di Mega-Industri Morosi Kabupaten Konawe.
Indra juga memastikan, TKA yang datang pada gelombang kedua ini telah 
mengantongi izin dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi termasuk soal 
visa kerja 312.
"Sudah klir itu visa mereka. Termasuk keahliannya," jelasnya.
Lihat juga:
 156 TKA Asal China Mendarat di Kendari, TNI-Polri Kawal Ketat
Akan Disambut Demo
Seperti sebelumnya, kedatangan TKA asal Negeri Tirai Bambu itu akan diwarnai 
demonstrasi mahasiswa.
Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari Zulkarnain menyebut, 
pihaknya akan kembali memblokade jalan menuju Bandara Haluoleo Kendari.
Mereka juga akan berupaya tidak kecolongan seperti kedatangan 156 TKA 
sebelumnya, 23 Juni lalu.
"Pastinya kita akan turun lapangan lagi besok. Kita akan menutup akses ke sana 
(bandara)," kata Zulkarnain saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Menurut dia, pemerintah tidak terbuka soal status keahlian para TKA China yang 
didatangkan ini. Sebab, bila berkaca dari kedatangan 49 TKA sebelumnya yang 
hanya menggunakan visa 211 atau visa kunjungan, maka kedatangan TKA yang baru 
ini juga berpotensi hampir sama.
"Kami meminta agar RPTKA (rencana penggunaan tenaga kerja asing) dan visa 
kerjanya disampaikan ke publik. Itu yang ingin kami tahu," katanya.
Menurut dia, soal penggunaan visa 312 erat kaitannya dengan penerimaan pajak 
daerah.
Selain itu, visa tersebut untuk memastikan para TKA bekerja sesuai keahliannya, 
bukan bekerja untuk hal yang bisa dikerjakan tenaga kerja lokal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sultra Saemu 
Alwi menyebut, administrasi 156 TKA China sudah tidak ada masalah setelah 
pihaknya melakukan pengecekan pada 24 Juni 2020 kemarin.
Lihat juga:
 156 TKA China di Sultra Mulai Tes Kesehatan dan Karantina
"Tidak ada masalah. Semua lengkap mereka gunakan visa 312," kata Saemu Alwi 
ditemui di kantornya.
Ia menyebut, sebanyak 300 TKA China akan dipekerjakan di PT OSS dengan 20 
keahlian. Jumlah tenaga kerja lokal sebagai pendamping sebanyak 1.468 orang.
Sementara 200 orang TKA dipekerjakan di PT VDNI dan akan didampingi 3.413 
tenaga kerja lokal.
"Jadi ini dikeluarkan oleh kementerian. Jadi mereka (TKA China) bekerja di 
bidang tertentu," jelasnya.


Sent from Mail for Windows 10

Kirim email ke