GBHN memang perlu sekali dihidupkan kemabali, tapi jangan lagi membuat program
repelita yang isinya lepas landas.
Saat ini bukan lendas lagi yang ada tapi tunggang langgang
From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Sent: Monday, March 12, 2018 9:33 PM
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Titiek Soeharto: Kita Butuh GBHN
Apakah Titik Soeharto ini bekas isteri Prabowo?
http://sp.beritasatu.com/home/titiek-soeharto-kita-butuh-gbhn/123161
Titiek Soeharto: Kita Butuh GBHN
Senin, 12 Maret 2018 | 8:40
[Putri kedua mantan Presiden kedua RI, Titiek Soeharto (ANTARA FOTO/Regina
Safri)]
[JAKARTA] Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Siti Hediati Haryadi (Titiek
Soeharto) menilai bahwa Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) saat ini kembali
diperlukan.
Hal tersebut disampaikan Titiek saat memperingati Soeharto sebagai Bapak
Pembangunan Indonesia sekaligus peringatan diterbitkannya Surat Perintah
Sebelas Maret (Supersemar) tahun 1965 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII),
Jakarta Timur, Minggu (11/3).
"Saya rasa perlu (diterapkan kembali GBHN), ternyata setelah kita reformasi itu
kita butuh GBHN," ujar Titiek di lokasi.
Jika tidak ada haluan negara, katanya, perjalanan negara ini justru akan
melenceng. Hal tersebut karena setiap kepala daerah akan memiliki kebijakan
sendiri-sendiri.
"Jadi saya rasa GBHN itu perlu, siapapun presidennya harus mengikuti garis
besar haluan negara sehingga perlu ada GBHN lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan agar
dihidupkannya kembali GBHN sebagai pedoman negara ini. Ia menilai, arah politik
pemerintahan yang disusun dengan Pancasila dan UUD 1945 sudah seharusnya
ditetapkan dalam GBHN tersebut.
GBHN sendiri ditetapkan oleh MPR untuk jangka waktu lima tahun. Namun dengan
diamandemennya UUD 1945 saat reformasi, maka menyebabkan perubahan peran MPR
dan Presiden, maka GBHN tidak berlaku lagi. [D-14]