RE: [GELORA45] Pertamina expects Jonan to create efficient, investment-friendly energy sector
Pertama kalau pertamina go public itu namanya bukan privatisasi dalam bisnis. Itu salah kaprah. Ini yg telah saya salahkan si jonathan itu. Go public itu adalah lawan dari privatisasi. Pertamina go public itu bisa jual kepemilikannya ke siapa saja baik non pemerintah maupun pemerintah itu sendiri. misalnya kalau pertamina merger dengan PGN misalnya. PGN itu sudah public company sehingga perusahaan baru yang terbentuk misalnya kita sebut PT. Pertamina PGN Tbk adalah perusahaan terbuka yang baru. Jadi jangan berpikir pertamina akan selalu harus dijual ke privat swasta non pemerintah. Sekali lagi yang beli bisa siapa saja termasuk asing. Konsep dan arti privatisasi itu adalah keluar dari bursa dan bukan public company lagi. Jadi sekali lagi privatisasi itu bukan menjual saham ke non pemerintah. Seterusnya kekhawatiran tentang internal management dan campur tangan dari luar. Pertama masalah korupsi dan pertamina jadi sapi perah itu sudah dari dulu orang tahu. Kepentingan politik dan korupsi itu saling berkaitan erat. Menjadi public company itu berguna karena data keuangan akan terbuka buat public. Sebelum menjadi laporan harus disetujui oleh independent company yang disebut big 4 consulting firms yg sdh ada di Indonesia seperti PWC, EY dll. Masalah bagaimana ketatnya proses pemeriksaannya memang bisa dipersoalkan tetapi sekurang2nya dengan menjadi public company masalah transparansi akan terbuka. Di USA juga begitu tetapi kecolongan juga. Setelah kasus Enron dibentuk Sarbanes oxley act yang sampai sekarang sangat bagus jalannya. Sangat ketat regulasi nya dari accounting s/d tax itu harus comply ke Sarbanes oxley. Kedua tentang campur tangan asing yang selalu mengintai NKRI itu mah sudah dari dulu. Intel selalu ada dan terjadi diseluruh dunia. USA, jepang dll mengintel Indonesia. Begitu juga sebaliknya Indonesia juga mengintel USA, jepang dll. Masalahnya pinter2an saja. sekarang ini kebanyakan intel itu berkaitan dengan duit. Politik dll itu ujung2nya duit juga koq. Ngapain ngintel negara miskin di afrika krn gak ada duitnya?!! Jadi jangan bingung dgn campur tangan asing dll. Petronas itu adalah contoh keberhasilan. Pertamina itu jauh lebih besar drpd petronas. Petronas bisa kenapa pertamina tidak? yg kerja di petronas itu banyak orang Indonesia yg jago2 minyak. Arcandra itu gak ada apa2nya pengalaman minyaknya dibandingkan banyak orang Indonesia yg sdh kerja didunia minyak. Hanya saja untungnya dia kenal orang dalam Jokowi. Itu saja. masalah pertamina itu masalah internal bukan masalah campur tangan asing. Kalau mau bicara campur tangan asing, itu masalahnya kapitalisme vs sosialisme. Indonesia dan seluruh dunia sudah kapitalisme jadi gak usah bingung2. Kalau memang mau dipikirkan bersama adalah: system kapitalisme yang seperti apa yg Indonesia inginkan. Begitu juga sistem sosialisme apa yang diinginkan. Itu saja. Pertamina itu bisa jadi cash cow mesin cetak duit buat Indonesia kalau dikelola dengan baik. Disinilah Jokowi menaruh harapan dan mau membereskan dari awal pemerintahannya dengan menutup petral. Luar biasa keberanian itu. Keberanian itu juga tanda bahwa Jokowi jujur gak main duit. SBY dulu mana mau krn dia makan duit petral utk kampanye dan membentuk partai democrat. Bisa koq pertamina itu dibenahi. Yg penting ada niat. Kalau pemimpinnya mikirin mau makan duit ya susah apalagi duitnya banyak sekali. Karena korupsi itulah pertamina bisa rugi. Mana mungkin perusahaan minyak rugi dengan harga minyak setinggi itu. sekarang memang agak kelimpungan krn harga turun. Bagian international trading suatu perusahaan minyak itu biasanya adalah bagian pencetak duit. Dulu pertengahan 1990 saya pernah ngobrol sama direktur yg menangani bidang ini dipertamina. Dia cerita banyak. Semuanya itu masalahnya korupsi. Kalau sampai korupsi sampai ke presiden ya mimpilah mau membenahi pertamina. Semoga pertamina bisa jadi public company dan ada transparansi shg semua orang bisa lihat data keuangannya. Dari sini pertamina bisa jalan seperti normalnya suatu perusahaan seharusnya berjalan tanpa rongrongan kepentingan2 politik. Salam Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, October 16, 2016 9:54 AM To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>; NESARE <nesa...@yahoo.com> Subject: Re: [GELORA45] Pertamina expects Jonan to create efficient, investment-friendly energy sector NESARE WROTE : Yang saya lihat dengan masuknya jonan ini, kelihatannya pertamina akan go public. Ini satu2nya jalan terbaik untuk mengurangi korupsi dan sapi perah itu. Sebagai perusahaan public, mau tidak mau data keuangan pertamina harus dilaporkan ke public. Sebelum laporan keuangan dibuka, harus diaudit oleh perusahaan konsultan independen. Ini mengurangi kemungkinan u
Re: [GELORA45] Pertamina expects Jonan to create efficient, investment-friendly energy sector
*NESARE WROTE :* > Yang saya lihat dengan masuknya jonan ini, kelihatannya pertamina akan* > go public. *Ini satu2nya jalan terbaik untuk mengurangi korupsi dan sapi > perah itu. Sebagai perusahaan public, mau tidak mau data keuangan pertamina > harus dilaporkan ke public. Sebelum laporan keuangan dibuka, harus diaudit > oleh perusahaan konsultan independen. Ini mengurangi kemungkinan untuk > korupsi. *Bung Nesare , Saya cukup yakin tentang konstalasi yang Anda kemukanan diatas TEORITIS ( dari segi Pemikiran ) sebagai suatu HAL YANG BENAR !! ( Dan saya sependapat dengan Anda )* *Lalu mengapa saya katakan Teoritis ( *kendatipun tidak mengurangi Arti dan Prinsip dari OPINI Anda , yang juga dalam hal ini sesuai dng sudut pandang saya tentang Privatisasi BUMN ) *> * *KARENA DALAM PRAKTEIKNYA *akan tergantung pada *MUTU DAN KESERIOUSAN KERJA PARA PEJABAT dan PARA EXPERT YANG BERTANGGUNG JAWAB atas MANAGEMENT DAN KEUANGAN , POLITIK HARGA , DEVELOPMENT STRATEGY serta MISI & VISI PERTAMINA DI MASA DEKAT dan di MASA JAUH KEDEPAN ( *Study & Analysis for the Next NEW AGE Sangat Penting > Negara2 Monopol Energie seperti USA ,UK dll, sudah selelu mempehtiung segakannya dan Analysan jauh1OO Thaun kedepan . Oleh karenanya jangan heran, bhw Gejolka yg ters menerus diakawasan TiMUR TENGAH , termasuk juga FreePort di Papua Barat dan Industria Penguasaan Pertambangan di Indonesia, Amerika Latin dan Africa ...oleh Para Monopol Dunia terutama USA, UK dan Perancis,dll adalah HASIL NYATA dari STRATEGY POLITIK dan EKONOMI Mereka sejak 1OO tahun atau paling sedikit 5O tahun sebelumnya ...yang hasilnya baru NAMPAK NYATA SEKARANG sampai pada AKIBAT2 yang paling BURUK.. Yang harus ditanggung oleh Masyarakt Bangsa dari banyak Negara2 Berkembang disegala penjuru Dunia) Tabik / El Gato 2016-10-16 14:58 GMT+02:00 nesa...@yahoo.com [GELORA45] < GELORA45@yahoogroups.com>: > > > Yang saya lihat dengan masuknya jonan ini, kelihatannya pertamina akan go > public. Ini satu2nya jalan terbaik untuk mengurangi korupsi dan sapi perah > itu. Sebagai perusahaan public, mau tidak mau data keuangan pertamina harus > dilaporkan ke public. Sebelum laporan keuangan dibuka, harus diaudit oleh > perusahaan konsultan independen. Ini mengurangi kemungkinan untuk korupsi. > > > > Jonan tidak mengerti minyak. Arcandra bisa membantu dalam hal ini. > > > > Dalam restructuring ada teori bahwa ketika internal management sudah > parah, harus ada suntikan dari luar. Jadi perubahan harus difasilitasi dari > luar untuk membongkar yang ada didalam. Tidak mudah karena orang dari luar > ini akan dihantam habis2an. Semoga Jonan kuat. Dia harus kerja keras untuk > mengerti sector minyak ini. sebetulnya rizal ramli lebih banyak temen dari > dunia minyak tetapi sayangnya dia sudah “ribut” sama Jokowi. > > > > Semoga pertamina go public bisa terjadi. Ini yang terjadi di Malaysia > dimana petronas bisa menjadi perusahaan kelas dunia. Ketika harga minyak > naik, Malaysia mendapatkan banyak duit dari minyak dan bisa menguatkan > perekonomiannya dalam waktu singkat 10 tahunan. > > > > Masalah bagaimana pertamina go public itu tidak susah dari aspek > bisnisnya. Yang susah adalah masalah kepentingan2 pihak yang masih bermain. > > > > Salam > > Nesare > > > > > > *From:* GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] > *Sent:* Sunday, October 16, 2016 7:22 AM > *To:* Undisclosed-Recipient:; > *Subject:* [GELORA45] Pertamina expects Jonan to create efficient, > investment-friendly energy sector > > > > > > re: *Persoalan korupsi di Pertamina sudah berakar merambat kedalam sumsum > perusahaan dan instasi lainnya di luar perrtamina, jadi apakah dengan Jonan > yang dipecat dari jabatan menteri dan kemudian dinobatkan mengefficiensi > Pertamina yang adalah sapi perahan kaum neo-Mojopahit dan sahabat bin > sobat mereka, sehubungan dengan itu timbul pertanyaan apakah efisiensi > yang dimaksudkan untuk lebih membuncitkan pundi-pundi klik kaum > neo-Mojopahit lebi besar lagi?* > > > > *Sebagai catatan patut dimengerti bahwa pada kekuasaan jenderal haji > Muhammad Soeharti yang sangat dihormati oleh kaum neo-Mojopahit, Pertamina > mengalami kerugian sangat besar dan berada pada situasi bangkrut, pada > waktu yang sama perusahaan-perusahaan minyak dan gas lain di dunia mendapat > laba berlipat ganda. Bagaimana dengan para pembobol Pertamina, apakah > mereka ditangkap dan dihukum adalah lelucon abdai.* > > > > http://www.thejakartapost.com/news/2016/10/15/pertamina- > expects-jonan-to-create-efficient-investment-friendly-energy-sector.html > >
RE: [GELORA45] Pertamina expects Jonan to create efficient, investment-friendly energy sector
Yang saya lihat dengan masuknya jonan ini, kelihatannya pertamina akan go public. Ini satu2nya jalan terbaik untuk mengurangi korupsi dan sapi perah itu. Sebagai perusahaan public, mau tidak mau data keuangan pertamina harus dilaporkan ke public. Sebelum laporan keuangan dibuka, harus diaudit oleh perusahaan konsultan independen. Ini mengurangi kemungkinan untuk korupsi. Jonan tidak mengerti minyak. Arcandra bisa membantu dalam hal ini. Dalam restructuring ada teori bahwa ketika internal management sudah parah, harus ada suntikan dari luar. Jadi perubahan harus difasilitasi dari luar untuk membongkar yang ada didalam. Tidak mudah karena orang dari luar ini akan dihantam habis2an. Semoga Jonan kuat. Dia harus kerja keras untuk mengerti sector minyak ini. sebetulnya rizal ramli lebih banyak temen dari dunia minyak tetapi sayangnya dia sudah “ribut” sama Jokowi. Semoga pertamina go public bisa terjadi. Ini yang terjadi di Malaysia dimana petronas bisa menjadi perusahaan kelas dunia. Ketika harga minyak naik, Malaysia mendapatkan banyak duit dari minyak dan bisa menguatkan perekonomiannya dalam waktu singkat 10 tahunan. Masalah bagaimana pertamina go public itu tidak susah dari aspek bisnisnya. Yang susah adalah masalah kepentingan2 pihak yang masih bermain. Salam Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, October 16, 2016 7:22 AM To: Undisclosed-Recipient:; Subject: [GELORA45] Pertamina expects Jonan to create efficient, investment-friendly energy sector re: Persoalan korupsi di Pertamina sudah berakar merambat kedalam sumsum perusahaan dan instasi lainnya di luar perrtamina, jadi apakah dengan Jonan yang dipecat dari jabatan menteri dan kemudian dinobatkan mengefficiensi Pertamina yang adalah sapi perahan kaum neo-Mojopahit dan sahabat bin sobat mereka, sehubungan dengan itu timbul pertanyaan apakah efisiensi yang dimaksudkan untuk lebih membuncitkan pundi-pundi klik kaum neo-Mojopahit lebi besar lagi? Sebagai catatan patut dimengerti bahwa pada kekuasaan jenderal haji Muhammad Soeharti yang sangat dihormati oleh kaum neo-Mojopahit, Pertamina mengalami kerugian sangat besar dan berada pada situasi bangkrut, pada waktu yang sama perusahaan-perusahaan minyak dan gas lain di dunia mendapat laba berlipat ganda. Bagaimana dengan para pembobol Pertamina, apakah mereka ditangkap dan dihukum adalah lelucon abdai. http://www.thejakartapost.com/news/2016/10/15/pertamina-expects-jonan-to-create-efficient-investment-friendly-energy-sector.html Pertamina expects Jonan to create efficient, investment-friendly energy sector * <http://img.jakpost.net/c/profile/picture/118/118.jpeg> Ayomi Amindoni The Jakarta Post Jakarta | October 15, 2016 | 09:43 am Jakarta | October 15, 2016 | 09:43 am <http://img.jakpost.net/c/2016/10/14/2016_10_14_13855_1476433669._large.jpg> President Joko Widodo (second right) shakes hands with newly inaugurated Energy and Natural Resources Minister Ignasius Jonan at the State Palace in Jakarta on Friday, while the newly inaugurated deputy minister Arcandra Tahar (right) looks on. (Antara Photo/Yudhi Mahatma) State-run energy giant Pertamina is appraising the duo of Ignasius Jonan and Arcandra Tahar as new energy and natural resources minister and deputy minister, expecting them to solve the problems concerning oil and gas, especially those involving investment and efficiency. Pertamina president director Dwi Soetjipto said two of the crucial jobs the two figures must undertake was to address the prolonged decline of oil production since 2001 and to revise the oil and gas law. "Next is to solve the gas price problem, as often expressed by President [Joko "Jokowi" Widodo]: How to price gas so industry may attract more investments," he said after the inauguration ceremony at the State Palace in Jakarta on Friday. Dwi, who was previously rumored to have been a candidate for the ministerial post, said Jonan's experience in various sectors and his assertiveness and Arcandra's technical experience in the energy sector would promote good teamwork. Jonan’s experience and knowledge of the financial aspects, he continued, would be valuable in evaluating the existing cost recovery and boost efficiency in the oil and gas sector. Newly appointed Energy and Mineral Resources Minister Ignasius Jonan said he was informed he would serve as the minister just two hours before the inauguration when he was given orders to reform the energy sector. Jonan previously served as transportation minister before being removed from the post in the second reshuffle in July, just a few weeks after a public outcry over a 20-kilometer traffic gridlock at the Brebes toll road exit gate. (ags)