Re: [GELORA45] Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'?
Tidak ada KOMENTAR, bung Goei. Atau bung terlebih dahulu kasih komentar? Tidak bisa saya komentari hasil penelitian seseorang yang diajukan kasus perkasus begitu, ... tidak mengerti bagaimana maksud sesungguhnya dan latar belakangnya. From: Jonathan Goeij Sent: Friday, August 11, 2017 5:20 AM To: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? Bung Chan punya komentar dibagian yang ini? "orang ateis-pun mempunyai bias anti-ateis" mengapa kok begitu? Kutipan: Penelitian baru ini juga menunjukkan bahwa sebagian orang ateis bahkan mempunyai 'bias antiateis' yang sudah tertanam ketika mereka menilai moralitas seseorang. Salah satu penyusun penelitian, Will Gervais, dosen psikologi di Universitas Kentucky, Lexington, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Ini luar biasa bahwa bahkan orang-orang ateis pun tampak mempunyai bias antiateis naluriah. "Saya kira persoalan ini berasal dari prevalensi norma proagama yang sangat mengakar. Bahkan di tempat-tempat yang pada tahap sekarang terus terang cukup sekuler, masyarakat masih tampak memegang keyakinan bahwa agama merupakan penjaga moral." On Wednesday, August 9, 2017 6:15 PM, Chan CT <sa...@netvigator.com> wrote: Bahwa ajaran Agama-Agama yang ada didunia selama ribuan tahun ini berusaha keras menciptakan umatnya bermoral, suci dan saleh tidak saya sangkal, ... Tapi, dalam kenyataan juga TIDAK bisa DISANGKAL, tidak sedikit umat ber-Agama itu yang nyeleweng, baik korupsi maupun terlibat skandal pelecehan seksual! Termasuk penggede-penggede nya di Vatican! Termasuk yang bergelar Haji dan tokoh Islam yang menyandang Habib! Jadi, nampaknya seseorang berMORAL atau tidak, bukan dilihat berAGAMA atau tidak, tapi dilihat saja karakter pribadinya yang tentunya lebih banyak ditentukan oleh pendidikan keluarga, sekolah dan lingkungan hidupnya itu, ... From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, August 10, 2017 4:23 AM To: Yahoogroups Subject: [GELORA45] Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? - B... Penelitian baru menyimpulkan bahwa orang-orang ateis 'secara umum dianggap potensial berakhlak buruk' ta... a.. 9 Agustus 2017 a.. Bagikan artikel ini dengan Facebook b.. Bagikan artikel ini dengan Twitter c.. < a href="http://www.bbc.com/indonesia/majalah-40863555#; tabindex="-1" style="color: inherit;font-style: inherit;font-variant: inherit;font-stretch: inherit;font-family: inherit;font-weight: inherit;letter-spacing: inherit;vertical-align: baseline;float: left;min-height: 44px;" id="yui_3_16_0_ym19_1_1502309813425_8243">Bagikan artikel ini dengan Messenger d.. Bagikan artikel ini dengan Email e.. Kirim Hak atas fotoAFPImage captionOrang-orang yang mengakui keberadaan Tuhan secara naluriah dianggap lebih bermoral, menurut penelitian baru. Penelitian baru yang disusun oleh tim internasional menyimpulkan bahwa orang-oran g ateis "secara umum dianggap potensial berahklak buruk dan berbahaya" bahkan di negara-negara sekuler sekali pun. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Human Behaviour, mengkaji tanggapan lebih dari 3.000 orang dari 13 negara di lima benua. Mereka yang mengambil bagian dalam penelitian ini disodori pertanyaan apakah seseorang dalam bayangan, yang menyiksa binatang pada waktu kecil sebelum menjadi guru dan kemudian membunuh lima tuna wisma, kemungkinan besar menjadi seorang yang taat beragama atau ateis. a.. Cerita kaum ateis yang terancam di Pakistan b.. Jika orang Indonesia menjadi ateis c.. Plat mobil 'IM GOD' ditolak, ateis Amerika Serikat gugat pejabat Di semua kelompok orang-orang yang diteliti, ditemukan bahwa mereka dua kali lebih mungkin meyakini bahwa si pembunuh tadi adalah seorang yang tidak percaya pada Tuhan atau ateis. Penelitian baru ini juga menunjukkan bahwa sebagian orang ateis bahkan mempunyai 'bias antiateis' yang sudah tertanam ketika mereka menilai moralitas seseorang. Hak atas fotoALLISON SHELLEY/GETTY IMAGESImage captionDi banyak negara, muncul organisasi-organisasi ateis, seperti National Atheist Organization di Amerika Serikat ini. Salah satu penyusun penelitian, Will Gervais, dosen psikologi di Universitas Kentucky, Lexington, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Ini luar biasa bahwa bahkan orang-orang ateis pun tampak mempunyai bias antiateis naluriah. "Saya kira persoalan ini berasal dari prevalensi norma proagama yang sangat mengakar. Bahkan di tempat-tempat yang pada tahap sekarang terus terang cukup sekuler, masyarakat masih tampak memegang keyakinan bahwa agama merupa
Re: [GELORA45] Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'?
Bung Chan punya komentar dibagian yang ini? "orang ateis-pun mempunyai bias anti-ateis" mengapa kok begitu? Kutipan: Penelitian baru ini juga menunjukkan bahwa sebagian orang ateis bahkan mempunyai 'bias antiateis' yang sudah tertanam ketika mereka menilai moralitas seseorang.Salah satu penyusun penelitian, Will Gervais, dosen psikologi di Universitas Kentucky, Lexington, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Ini luar biasa bahwa bahkan orang-orang ateis pun tampak mempunyai bias antiateis naluriah."Saya kira persoalan ini berasal dari prevalensi norma proagama yang sangat mengakar. Bahkan di tempat-tempat yang pada tahap sekarang terus terang cukup sekuler, masyarakat masih tampak memegang keyakinan bahwa agama merupakan penjaga moral." On Wednesday, August 9, 2017 6:15 PM, Chan CTwrote: Bahwa ajaran Agama-Agama yang ada didunia selama ribuan tahun ini berusaha keras menciptakan umatnya bermoral, suci dan saleh tidak saya sangkal, ... Tapi, dalam kenyataan juga TIDAK bisa DISANGKAL, tidak sedikit umat ber-Agama itu yang nyeleweng, baik korupsi maupun terlibat skandal pelecehan seksual! Termasuk penggede-penggede nya di Vatican! Termasuk yang bergelar Haji dan tokoh Islam yang menyandang Habib! Jadi, nampaknya seseorang berMORAL atau tidak, bukan dilihat berAGAMA atau tidak, tapi dilihat saja karakter pribadinya yang tentunya lebih banyak ditentukan oleh pendidikan keluarga, sekolah dan lingkungan hidupnya itu, ... From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, August 10, 2017 4:23 AMTo: Yahoogroups Subject: [GELORA45] Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? | | | | | | | | | | | Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? - B... Penelitian baru menyimpulkan bahwa orang-orang ateis 'secara umum dianggap potensial berakhlak buruk' ta... | | | | - 9 Agustus 2017 - Bagikan artikel ini dengan Facebook - Bagikan artikel ini dengan Twitter - < a href="http://www.bbc.com/indonesia/majalah-40863555#; tabindex="-1" style="color: inherit;font-style: inherit;font-variant: inherit;font-stretch: inherit;font-family: inherit;font-weight: inherit;letter-spacing: inherit;vertical-align: baseline;float: left;min-height: 44px;" id="yui_3_16_0_ym19_1_1502309813425_8243">Bagikan artikel ini dengan Messenger - Bagikan artikel ini dengan Email - Kirim Hak atas fotoAFPImage captionOrang-orang yang mengakui keberadaan Tuhan secara naluriah dianggap lebih bermoral, menurut penelitian baru. Penelitian baru yang disusun oleh tim internasional menyimpulkan bahwa orang-oran g ateis "secara umum dianggap potensial berahklak buruk dan berbahaya" bahkan di negara-negara sekuler sekali pun.Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Human Behaviour, mengkaji tanggapan lebih dari 3.000 orang dari 13 negara di lima benua.Mereka yang mengambil bagian dalam penelitian ini disodori pertanyaan apakah seseorang dalam bayangan, yang menyiksa binatang pada waktu kecil sebelum menjadi guru dan kemudian membunuh lima tuna wisma, kemungkinan besar menjadi seorang yang taat beragama atau ateis. - Cerita kaum ateis yang terancam di Pakistan - Jika orang Indonesia menjadi ateis - Plat mobil 'IM GOD' ditolak, ateis Amerika Serikat gugat pejabat Di semua kelompok orang-orang yang diteliti, ditemukan bahwa mereka dua kali lebih mungkin meyakini bahwa si pembunuh tadi adalah seorang yang tidak percaya pada Tuhan atau ateis.Penelitian baru ini juga menunjukkan bahwa sebagian orang ateis bahkan mempunyai 'bias antiateis' yang sudah tertanam ketika mereka menilai moralitas seseorang.Hak atas fotoALLISON SHELLEY/GETTY IMAGESImage captionDi banyak negara, muncul organisasi-organisasi ateis, seperti National Atheist Organization di Amerika Serikat ini. Salah satu penyusun penelitian, Will Gervais, dosen psikologi di Universitas Kentucky, Lexington, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Ini luar biasa bahwa bahkan orang-orang ateis pun tampak mempunyai bias antiateis naluriah."Saya kira persoalan ini berasal dari prevalensi norma proagama yang sangat mengakar. Bahkan di tempat-tempat yang pada tahap sekarang terus terang cukup sekuler, masyarakat masih tampak memegang keyakinan bahwa agama merupakan penjaga moral." Beda cara pandang Namun bias antiateis lebih banyak ditemukan di negara-negara yang banyak penduduknya mempercayai adanya Tuhan, seperti Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan India.Hanya Selandia Baru dan Finlandia tidak menunjukkan bias yang jelas terhadap orang-orang ateis.Dosen sosiologi dan antropologi Universitas Andalas, Nusirwan Efendi, sependapat dengan Will Gervais bahwa agama menjadi tolok ukur utama dalam menilai moralitas seseorang."Ini adalah persoalan cara pandang dan prinsip yang dipakai untuk memandang itu. Jadi kalau mereka mengatakan
Re: [GELORA45] Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'?
Bahwa ajaran Agama-Agama yang ada didunia selama ribuan tahun ini berusaha keras menciptakan umatnya bermoral, suci dan saleh tidak saya sangkal, ... Tapi, dalam kenyataan juga TIDAK bisa DISANGKAL, tidak sedikit umat ber-Agama itu yang nyeleweng, baik korupsi maupun terlibat skandal pelecehan seksual! Termasuk penggede-penggede nya di Vatican! Termasuk yang bergelar Haji dan tokoh Islam yang menyandang Habib! Jadi, nampaknya seseorang berMORAL atau tidak, bukan dilihat berAGAMA atau tidak, tapi dilihat saja karakter pribadinya yang tentunya lebih banyak ditentukan oleh pendidikan keluarga, sekolah dan lingkungan hidupnya itu, ... From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, August 10, 2017 4:23 AM To: Yahoogroups Subject: [GELORA45] Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? Mengapa kaum ateis secara naluriah dipandang 'kurang bermoral'? - B... Penelitian baru menyimpulkan bahwa orang-orang ateis 'secara umum dianggap potensial berakhlak buruk' ta... a.. 9 Agustus 2017 a.. Bagikan artikel ini dengan Facebook b.. Bagikan artikel ini dengan Twitter c.. < a href="http://www.bbc.com/indonesia/majalah-40863555#; tabindex="-1" style="color: inherit;font-style: inherit;font-variant: inherit;font-stretch: inherit;font-family: inherit;font-weight: inherit;letter-spacing: inherit;vertical-align: baseline;float: left;min-height: 44px;" id="yui_3_16_0_ym19_1_1502309813425_8243">Bagikan artikel ini dengan Messenger d.. Bagikan artikel ini dengan Email e.. Kirim Hak atas fotoAFPImage captionOrang-orang yang mengakui keberadaan Tuhan secara naluriah dianggap lebih bermoral, menurut penelitian baru. Penelitian baru yang disusun oleh tim internasional menyimpulkan bahwa orang-oran g ateis "secara umum dianggap potensial berahklak buruk dan berbahaya" bahkan di negara-negara sekuler sekali pun. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Human Behaviour, mengkaji tanggapan lebih dari 3.000 orang dari 13 negara di lima benua. Mereka yang mengambil bagian dalam penelitian ini disodori pertanyaan apakah seseorang dalam bayangan, yang menyiksa binatang pada waktu kecil sebelum menjadi guru dan kemudian membunuh lima tuna wisma, kemungkinan besar menjadi seorang yang taat beragama atau ateis. a.. Cerita kaum ateis yang terancam di Pakistan b.. Jika orang Indonesia menjadi ateis c.. Plat mobil 'IM GOD' ditolak, ateis Amerika Serikat gugat pejabat Di semua kelompok orang-orang yang diteliti, ditemukan bahwa mereka dua kali lebih mungkin meyakini bahwa si pembunuh tadi adalah seorang yang tidak percaya pada Tuhan atau ateis. Penelitian baru ini juga menunjukkan bahwa sebagian orang ateis bahkan mempunyai 'bias antiateis' yang sudah tertanam ketika mereka menilai moralitas seseorang. Hak atas fotoALLISON SHELLEY/GETTY IMAGESImage captionDi banyak negara, muncul organisasi-organisasi ateis, seperti National Atheist Organization di Amerika Serikat ini. Salah satu penyusun penelitian, Will Gervais, dosen psikologi di Universitas Kentucky, Lexington, mengatakan kepada kantor berita AFP, "Ini luar biasa bahwa bahkan orang-orang ateis pun tampak mempunyai bias antiateis naluriah. "Saya kira persoalan ini berasal dari prevalensi norma proagama yang sangat mengakar. Bahkan di tempat-tempat yang pada tahap sekarang terus terang cukup sekuler, masyarakat masih tampak memegang keyakinan bahwa agama merupakan penjaga moral." Beda cara pandang Namun bias antiateis lebih banyak ditemukan di negara-negara yang banyak penduduknya mempercayai adanya Tuhan, seperti Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan India. Hanya Selandia Baru dan Finlandia tidak menunjukkan bias yang jelas terhadap orang-orang ateis. Dosen sosiologi dan antropologi Universitas Andalas, Nusirwan Efendi, sependapat dengan Will Gervais bahwa agama menjadi tolok ukur utama dalam menilai moralitas seseorang. "Ini adalah persoalan cara pandang dan prinsip yang dipakai untuk memandang itu. Jadi kalau mereka mengatakan bahwa ateis itu kurang bermoral atau kurang akhlaknya tentu kata-kata akhklaknya saja sudah menggunakan suatu dasar keyakinan yang tertentu," jelas Nusirwan Efendi dalam wawancara dengan wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir. a.. Mayoritas pria di Inggris mengaku ateis b.. Mahasiswa ateis di Mesir dihukum penjara tiga tahun c.. Ateis dan humanis makin sering 'ditindas' oleh negara Namun, lanjutnya, dalam kehidupan bermasyarakat dari sisi sosiologi dan antropologi maka tolok ukur moralitas seseorang, termasuk ateis, adalah eksistensi perilaku. "Kalau perilakunya (ateis) tidak merusak dan sebagainya, kenapa harus kita katakan mereka jelek." Nusirwan Efendi menuturkan ia mempunyai pengalaman berteman dengan beberapa orang ateis ketika tinggal di Eropa.