Re: [GELORA45] Re: [nasional-list] Rekonsiliasi atau Revolusi?

2017-08-07 Terurut Topik Julius Gunawan gunawanjul...@ymail.com [GELORA45]
Habib Rizieq Syihab punya hobby menuduh orang lain "kafir". Eh enggak taunya 
dia sendiri juga seorang kafir. Sekurang-kurangnya saya punya dua alasan 
menyatakan begitu.
1) Ada sebuah definisi di salah satu blog yg berbunyi demikian: "once someone 
knows the truth and decides to disbelieve, he/she is a kaffir" ("begitu 
sesorang tahu kebenaran tapi dia bersikeras untuk tidak mempercayainya, maka 
dia adalah seorang kafir"). Walaupun Habib sudah tahu kebenaran (the truth) 
bahwa Pancasila adalah satu satunya dasar pemersatu semua suku/etnis, agama dan 
kepercayaan/keyakinan di Indonesia, tapi dia tetap saja bersikeras berpendapat 
bahwa syariat Islam-lah seharusnya sebagai dasar negara Indonesia. Maka 
didasarkan pada definisi tsb di muka, HRS adalah seorang kafir.
2) Menurut berbagai sumber di media sosial, ternyata Habib sudah lama selalu 
ka-ngen Fir-za Husein. Maka tidak salah juga jika didasarkan pada romantisme di 
antara kedua insan ini, orang mengatakan bahwa Habib kafir, dalam artian 
ka-ngen Fir-za Husein. 
Saya mohon tulisan ini di-delete saja sekiranya anda tidak percaya atas 
kontennya.
Julius Gunawan




On ‎Monday‎, ‎August‎ ‎07‎, ‎2017‎ ‎12‎:‎30‎:‎14‎ ‎PM, kh djie dji...@gmail.com 
[GELORA45]  wrote:

    

Revolusinya Wahabi . Lalu yang jadi Lawrence of Arabianya siapa ?
2017-08-07 12:02 GMT+02:00 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] 
:

     

Bukankah TUJUAN Habib Rizieq itu jelas menggantikan RI menjadi NEGARA Syariat 
Islam, ... jadi REVOLUSI yang hendak dilancarkan yaa rebut kekuasan Jokowi yang 
sedang berkuasa sekarang ini!  From: 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45] 
Sent: Monday, August 7, 2017 4:00 PMTo: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com 
[nasional-list] Cc: GELORA_In Subject: [GELORA45] Re: [nasional-list] 
Rekonsiliasi atau Revolusi?   
Kalau si Habib ini memilih revolusi lalu apa yang mau direvolusikan?
Kayaknya gagah sekali. Jelaskan dongk revolusi apa.

Am
Sat, 5 Aug 2017 11:49:13 +0200 schrieb "Sunny ambon
ilmeseng...@gmail.com [nasional-list]" :

> http://www.suara-islam.com/ read/kabar/laporan-khusus/ 
> 23081/Ultimatum-Habib-Rizieq- Rekonsiliasi-atau-Revolusi
> 
> 
> 
> Ultimatum Habib Rizieq: Rekonsiliasi atau Revolusi?
> 
> 26 Juli 10:01 | Dilihat : 1462
> 
> [image: Ultimatum Habib Rizieq: Rekonsiliasi atau Revolusi?] Imam
> Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab.
> 
> *Kriminalisasi terhadap ulama, habib, aktivis dan tokoh belum juga
> disudahi. Dari Arab Saudi, melalui pesan suara Habib Rizieq
> memberikan dua opsi, rekonsiliasi atau revolusi?.*
> 
> Satu Syawal 1438 Hijriyah, bertepatan dengan 25 Juni 201, kumandang
> takbir bergema di mana-mana, seantero negeri bahkan mayoritas dunia.
> Umat Islam meraih kemenangan setelah selama sebulan berpuasa. Mereka
> kembali fitrah, seperti bayi yang baru lahir, dan berharap dapat
> mendapat gelar takwa sebagai tujuan dari ibadah puasa Ramadhan yang
> difirmankan Allah Swt dalam Surat Al Baqarah 183.
> 
> Di tengah suasana lebaran dan silaturahim di antara sanak keluarga,
> jelang Ashar, tersiar kabar para tokoh Gerakan Nasional Pengawal
> Fatwa (GNPF-MUI) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara,
> Jakarta. Silaturahim itu dikemas dalam nuansa halal bi halal alias
> open house dalam bahasa Istana.
> 
> Sontak, pro kontra segera bermunculan. GNPF dituding telah “masuk
> angin.” Apalagi setelah itu ada oknum-oknum yang menghembuskan fitnah
> adanya “ghanimah” yang dibagi-bagi. Di lain pihak, pembahasan tentang
> etika ulama mendatangi penguasa pun menjadi sangat ramai. Di media
> sosial semacam *Facebook *dan *WhatsApp Group*, suasana Idul Fitri
> menjadi kian gaduh
> 
> “Kunjungan ke Istana ternyata sangat mengganggu lebaran. Pagi
> maaf-maafan, sore ledek-ledekan. Lebaran tersingkat,” status seorang
> aktivis di dinding Facebooknya saat itu menanggapi ramainya komentar
> yang menyebut sebagian tokoh GNPF telah “masuk angin”.
> 
> Pertemuan dengan Jokowi, kata Bendahara GNPF-MUI HM Luthfie Hakim,
> tidaklah ujug-ujug begitu saja. Juga tidak sesingkat, seperti yang
> pernah disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada
> wartawan.
> 
> “Pertemuan tertutup dengan Jokowi yang didampingi Menkopolhukam
> Wiranto, Mensesneg Pratikno dan Menag Lukman Hakim ini merupakan
> kelanjutan pertemuan sebelumnya antara GNPF-MUI dengan Pemerintah
> yang diwakili Menkopolhukam Wiranto dan Wapres Jusuf Kalla dalam
> seminggu ini,” ungkap Luthfie, anggota Tim Tujuh yang mengikuti
> pertemuan dengan Jokowi di Istana.
> 
> Selain Luthfie, anggota Tim Tujuh GNPF-MUI yang menemui Jokowi di
> Istana adalah Bachtiar Nasir, M. Zaitun Rasmin, Kapitra Ampera, Yusuf
> Marta, Habib Muchsin bin Zaid Al-Attas, dan Deni.
> 
> Ungkapan Luthfie ini dibenarkan oleh Sekretaris Umum Front Pembela
> Islam (FPI) Munarman, yang juga terlibat dalam pertemuan-pertemuan
> dengan Wiranto dan juga Wapres JK sebelumnya. “Iya sudah ada
> pertemuan lebih dulu dengan 

Re: [GELORA45] Re: [nasional-list] Rekonsiliasi atau Revolusi?

2017-08-07 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Bukankah TUJUAN Habib Rizieq itu jelas menggantikan RI menjadi NEGARA Syariat 
Islam, ... jadi REVOLUSI yang hendak dilancarkan yaa rebut kekuasan Jokowi yang 
sedang berkuasa sekarang ini!


From: 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45] 
Sent: Monday, August 7, 2017 4:00 PM
To: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [nasional-list] 
Cc: GELORA_In 
Subject: [GELORA45] Re: [nasional-list] Rekonsiliasi atau Revolusi?

  
Kalau si Habib ini memilih revolusi lalu apa yang mau direvolusikan?
Kayaknya gagah sekali. Jelaskan dongk revolusi apa.

Am
Sat, 5 Aug 2017 11:49:13 +0200 schrieb "Sunny ambon
ilmeseng...@gmail.com [nasional-list]" :

> http://www.suara-islam.com/read/kabar/laporan-khusus/23081/Ultimatum-Habib-Rizieq-Rekonsiliasi-atau-Revolusi
> 
> 
> 
> Ultimatum Habib Rizieq: Rekonsiliasi atau Revolusi?
> 
> 26 Juli 10:01 | Dilihat : 1462
> 
> [image: Ultimatum Habib Rizieq: Rekonsiliasi atau Revolusi?] Imam
> Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab.
> 
> *Kriminalisasi terhadap ulama, habib, aktivis dan tokoh belum juga
> disudahi. Dari Arab Saudi, melalui pesan suara Habib Rizieq
> memberikan dua opsi, rekonsiliasi atau revolusi?.*
> 
> Satu Syawal 1438 Hijriyah, bertepatan dengan 25 Juni 201, kumandang
> takbir bergema di mana-mana, seantero negeri bahkan mayoritas dunia.
> Umat Islam meraih kemenangan setelah selama sebulan berpuasa. Mereka
> kembali fitrah, seperti bayi yang baru lahir, dan berharap dapat
> mendapat gelar takwa sebagai tujuan dari ibadah puasa Ramadhan yang
> difirmankan Allah Swt dalam Surat Al Baqarah 183.
> 
> Di tengah suasana lebaran dan silaturahim di antara sanak keluarga,
> jelang Ashar, tersiar kabar para tokoh Gerakan Nasional Pengawal
> Fatwa (GNPF-MUI) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara,
> Jakarta. Silaturahim itu dikemas dalam nuansa halal bi halal alias
> open house dalam bahasa Istana.
> 
> Sontak, pro kontra segera bermunculan. GNPF dituding telah “masuk
> angin.” Apalagi setelah itu ada oknum-oknum yang menghembuskan fitnah
> adanya “ghanimah” yang dibagi-bagi. Di lain pihak, pembahasan tentang
> etika ulama mendatangi penguasa pun menjadi sangat ramai. Di media
> sosial semacam *Facebook *dan *WhatsApp Group*, suasana Idul Fitri
> menjadi kian gaduh
> 
> “Kunjungan ke Istana ternyata sangat mengganggu lebaran. Pagi
> maaf-maafan, sore ledek-ledekan. Lebaran tersingkat,” status seorang
> aktivis di dinding Facebooknya saat itu menanggapi ramainya komentar
> yang menyebut sebagian tokoh GNPF telah “masuk angin”.
> 
> Pertemuan dengan Jokowi, kata Bendahara GNPF-MUI HM Luthfie Hakim,
> tidaklah ujug-ujug begitu saja. Juga tidak sesingkat, seperti yang
> pernah disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada
> wartawan.
> 
> “Pertemuan tertutup dengan Jokowi yang didampingi Menkopolhukam
> Wiranto, Mensesneg Pratikno dan Menag Lukman Hakim ini merupakan
> kelanjutan pertemuan sebelumnya antara GNPF-MUI dengan Pemerintah
> yang diwakili Menkopolhukam Wiranto dan Wapres Jusuf Kalla dalam
> seminggu ini,” ungkap Luthfie, anggota Tim Tujuh yang mengikuti
> pertemuan dengan Jokowi di Istana.
> 
> Selain Luthfie, anggota Tim Tujuh GNPF-MUI yang menemui Jokowi di
> Istana adalah Bachtiar Nasir, M. Zaitun Rasmin, Kapitra Ampera, Yusuf
> Marta, Habib Muchsin bin Zaid Al-Attas, dan Deni.
> 
> Ungkapan Luthfie ini dibenarkan oleh Sekretaris Umum Front Pembela
> Islam (FPI) Munarman, yang juga terlibat dalam pertemuan-pertemuan
> dengan Wiranto dan juga Wapres JK sebelumnya. “Iya sudah ada
> pertemuan lebih dulu dengan Wiranto, buka bersama. Pertemuan dengan
> JK juga,” kata Munarman.
> 
> Lika-liku membangun komunikasi dengan pihak Istana ini juga
> diceritakan secara detail oleh Ketua Umum Persaudaraan Muslimin
> Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam.
> 
> Menurut Usamah, upaya membangun komunikasi dengan Jokowi, ia lakukan
> setelah Parmusi mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
> (PTUN) yang menuntut Presiden agar memberhentikan Gubernur DKI
> Jakarta saat itu, Ahok. Parmusi sendiri telah mengajukan gugatan pada
> 20 Februari 2017 lalu dengan nomor registrasi 41/G/2017/PTUN-JKT.
> Karena itu Parmusi merasa perlu untuk menjelaskan kepada Jokowi
> terkait hal itu.
> 
> “Saya mengirimkan surat ke Presiden untuk bertemu. Sebenarnya ini
> pintu masuk untuk membicarakan kasus kriminalisasi ulama, khususnya Al
> Khaththath,” ungkap Usamah. “Kepentingan saya satu, bagaimana Al
> Khaththath itu bebas.”
> 
> Dan benar saja, politisi yang pernah menjadi ketua rombongan umroh
> Jokowi menjelang Pilpres 2014 lalu akhirnya diterima Jokowi di ruang
> kerjanya. Foto-foto pertemuan itu pun secara khusus ditunjukkan
> kepada *Suara Islam*. “Hanya saya *kan *waktu itu *nggak *mau
> ngomong-ngomong keluar,” akunya.
> 
> Usamah bercerita, tentang kasus kriminalisasi ulama yang ia sampaikan,
> Jokowi malah mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Bahkan, ketika
> disebut nama Al Khaththath-pun, mantan Wali Kota Solo itu tidak tahu
> dan tidak