Soalnya sekarang bukan "Rai Gedek" atau "Rai Tembok" akan tetapi apakah
dia itu 'PUNYA RAI'...???
Prabowo- Surat Pemecatan :
Keputusan Dewan Kehormatan Perwira Nomor:
KEP/03/VIII/1998/DKP yaitu:
Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto DIBERHENTIKAN DARI
DINAS KEPRAJURITAN. Surat Keputusan tsb ditanda TANGANI PADA 21 Agustus
1998
oleh Dewan Kehormatan Perwira, yaitu:
1.
Subagyo Hadi Siswoyo – Ketua Dewan - Jenderal
TNI
2.
Fachrul Razi – Wakil Ketua Dewan – Letnan
Jenderal TNI
3.
Djamari Chaniago – Sekretaris Dewan – Letnan
Jenderal TNI
4.
S.B. Yudoyono -
Anggota Dewan– Letnan Jenderal TNI
5.
Yusuf Kartanegara - Anggota Dewan- Letnan Jenderal TNI
6.
Agum Gumelar -
Anggota Dewan- Letnan Jenderal
TNI
7.
Arif J Kumaat -
Anggota Dewan – Letnan Jenderal.
D Nahkita baca diatas, bukan diberhentikan dari Jabatan Komandan
Kopassus, atau dari pangkat jenderal tapi di-BERHENTIKAN DARI DINAS
KEPRAJURITAN. Lha, semua orang tentu tahu apa arinya kalimat itu, yaitu
Prabowo 'BUKAN PRAJURIT/MILITER' lagi, BAHKAN bukan pensiunan
jenderal.jadi malu-maluin kalau dia masih gagah-gagahan pakai
baret merah, nunggang kuda dan melakukan inspeksi upacara .!
-- Original Message --
From: "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]"
To: "GELORA45@yahoogroups.com"
Sent: Wednesday, 9 Aug, 2017 At 9:22 PM
Subject: AW: [GELORA45] AW: [temu_eropa] Demokrat Dinilai Sulit Usung
Prabowo sebagai Capres 2019
Bung Julius benar, memang ada pepatah itu.
Ttg pepatah 'Rai temok' atau 'Rai gedeg' (dari hhs. Jawa), ada istilah
'Man hat dicke Haut' -artinya: 'orang itu punya kulit tebal'
---
-Original-Nachricht-
Betreff: Re: [GELORA45] AW: [temu_eropa] Demokrat Dinilai Sulit Usung
Prabowo sebagai Capres 2019
Datum: 2017-07-31T11:48:21+0200
Von: "Julius Gunawan gunawanjul...@ymail.com [GELORA45]"
An: "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]"
, "arif.hars...@t-online.de"
Lieber Bung AH,
"Der Feind meines Feindes ist mein Freund."
Beide Generäle haben wirklich eine „Rai tembok“, die in deutscher
Sprache
"Gesicht der Wand" ist. (Hahahaha .). Ah ja, ich nur belanglose
allein. Ehrlich gesagt weiß ich nicht, wie in der deutschen Sprache die
Wendung Gleichnis. Sie wissen sicherlich besser als ich. 100 mal mehr
als ich weiß !
Mit freundlichen Grüßen,
Julius Gunawan (Aber zum Glück bin ich Julius Caesar nicht !!!)
On Mon Jul 31 2017 10:32:11 GMT+0200 (W. Europe Daylight Time),
'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
wrote:
Walau kedua mantan jendral itu (SBY dan Prabowo) punya kesamaan -(1) ,
yaitu keduanya adalah menantu dari para pentolan rezim militer korup
Orba, yg satu (Prabowo) itu menantu jendral jagal besar Suharto,
sedangkan yg satunya lagi (SBY) itu menantu jendral jagal Sarwo Edhi,
tetapi antara keduanya pernah terjadi perseteruan pribadi yg cukup
sengit. Tentang hal ini pernah diceritakan oleh
Hermawan Sulistyo, bhw SBY pernah dipukuli oleh Prabowo sampai bonyok,
ketika mereka berdua masih sebagai siswa di akademi militer di Magelang.
-(2).
Keduanya, baik SBY maupun Prabowo tidak pernah membantah cerita tsb.
(1) https://tirto.id/kisah-prabowo-dan-sby-di-lembah-tidar-ctvU
(2) https://www.youtube.com/watch?v=5N71X0WK8Ts
A.H.
--
--Original-Nachricht-
Betreff: [temu_eropa] Demokrat Dinilai Sulit Usung Prabowo sebagai
Capres 2019
Datum: 2017-07-31T09:42:34+0200
Von: "'Chan CT' sa...@netvigator.com [temu_eropa]"
An: "GELORA_In"
Demokrat Dinilai Sulit Usung Prabowo sebagai Capres 2019
Senin, 31 Juli 2017 | 7:08
http://sp.beritasatu.com/home/demokrat-dinilai-sulit-usung-prabowo-sebagai-capres-2019/119804
SBY dan Prabowo. [Istimewa]
Berita Terkait
§ Soal Cawapres di Pilpres 2019, Golkar Serahkan ke Jokowi
§ Terkait Capres, JK Sebut Calon Tunggal Rusak Demokrasi
§ Prabowo Isyaratkan Maju Lagi di Pilpres
§ Golkar di Daerah Ajukan Sri Mulyani Dampingi Jokowi
§ Hadapi Pemilu 2019, Golkar Cetak Sejuta Kader
[JAKARTA] Direktur Program Saiful Mujani Research and Consulting
(SMRC), Sirajuddin Abbas menilai Partai Demokrat sulit mengusung Ketua
Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden di Pemilu
2019.
Salah satu penyebabnya, kata Abbas adalah faktor sejarah di mana Ketum
Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono merupakan salah satu orang yang
mengusulkan Prabowo dipecat dari militer.
"Kalau saya pribadi melihat tidak akan mudah mengambil kesimpulan ke
level itu, untuk SBY dukung Prabowo di Pilpres," ujar Abbas seusai
diskusi di D'Hotel, Jl. Sultan Agung, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu
(30/7).
Di mata SBY, kata Abbas, Prabowo memiliki persoalan etik sehingga
tidak mengusung orang yang mempunyai persoalan etik. Meskipun, Abbas
mengakui bahwa dalam politik segala kemungkinan bi