Tampilkan pesan asli Pada Kamis, 10 Agustus 2017 4:05, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, August 10, 2017 2:17 AM Kamis , 10 Agustus 2017, 00:24 WIBHak Jawab JJ Rizal: Segala Bentuk Peribadatan Keagamaan Harus Dihormati | | | | | | | | | | | JJ Rizal: Segala Bentuk Peribadatan Keagamaan Harus Dihormati | Republika O... REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait berita Tokoh Bangsa dari Tuban Banyak, Mengapa Tokoh Cina? yang dimuat Repub... | | | | Rep: Rahma Sulistya/ Red: Karta Raharja Ucu Sejarawan JJ Rizal REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait berita "Tokoh Bangsa dari Tuban Banyak, Mengapa Tokoh Cina?" yang dimuat Republika.co.id Rabu (2/8), sejarawan JJ Rizal, merasa berita itu tidak sesuai dengan pikiran yang ingin diungkapkan. Ini terutama karena pertanyaan dari Republika.co.id dan bahan informasi yang diberikan terkait patung di kelenteng di Tuban itu menyatakan tidak berkait dengan peribadatan. Tetapi aktualisasi nilai kepahlawananlah yang ingin diaktualisasikan dalam patung itu. Sebab itu pikiran yang dikemukakan pun dengan membuat perbandingan sejarah dengan tokoh nasional kelahiran Tuban. Perbandingan ini tentu tidak sebanding jika diinformasikan bahwa patung yang dibangun adalah tokoh yang disucikan kelenteng dan terkait dengan peribadatan agama. "Konteks jawaban saya atas wawancara itu adalah pertanyaan wartawan yang menyatakan patung itu tidak terkait peribadahan. Pendapat yang saya sampaikan itu dilatarbelakangi informasi bahwa patung itu dibuat sebagai upaya mengaktualisasi suri teladan dari tokoh yang dipatungkan, sehingga saya membuat perbandingan dengan tokoh-tokoh nasional dari Tuban. Perbandingan itu sama sekali tidak sebanding jika ternyata patung yang dibangun adalah patung dewa/leluhur yang dihormati atau disucikan di klenteng itu," kata Rizal dalam pernyataan koreksinya terkait pemberitaan Republika.co.id, Rabu (9/8).Ia mengungkapkan, terkait patung Yang Mulia Kon gco Kwan Sing Tee Koen adalah bagian dari peribadatan, sebab itu pandangan dia jelas bahwa segala bentuk peribadatan keagamaan harus dihormati."Dalam hal ini, pandangan saya jelas bahwa segala bentuk peribadatan keagamaan harus dihormati. Karena merupakan hak dasar manusia yang dilindungi oleh Undang-Undang kita," katanya menambahkan. Ketika berita wawancaranya naik, Rizal merasakan kurang pas dan langsung protes kepada wartawan yang mewawancara. Rizal juga Dipertanyakan beberapa kawannya, apakah berita itu sungguh pikirannya? Saat itu juga ia mendapat informasi yang lebih kaya dari kawannya, tentang peruntukan patung di kelenteng Tuban itu yang sebenarnya."Patung itu tidak seperti berita yang saya terima sebagaimana menjadi latar belakang pertanyaan wawancara. Sebab itu, pendekatan sejarah kepahlawanan nasional menjadi kurang pas. Sebab patung di kelenteng di Tuban, itu sesungguhnya patung tokoh suci yang menjadi bagian dari ritual peribadatan," tutur Rizal.Sebelumnya dalam berita yang dikoreksi, Rizal sebagai sejarawan memang telah membuat perbandingan sejarah ketokohan ketika diinformasikan patung di kelenteng Tuban itu tidak berkait dengan ritual pemujaan, tetapi lebih ingin memajukan nilai luhur. Ia mengemukakan nilai luhur memang bisa dicari dari tokoh sejarah mana pun di dunia.Namun, lebih lanjut ia mengatakan alangkah baik, di tengah situasi ketekoran pengetahuan sejarah bangsa dan upaya mengangkat menggemakan tokoh-tokoh pahlawan bangsa yang banyak dilupakan, lebih mendahulukan pulang ke rumah sejarah bangsa sendiri. "Apalagi Tuban memiliki sejumlah tokoh bangsa yang bisa menjadi sumber teladan nilai luhur. Sebut saja Soegondo Djojopoespito yang menjadi tokoh utama Kongres Pemuda 2 dan kemudian terkenal sebagai Sumpah Pemuda. Ini proklamasi pertama Indonesia sebagai bangsa. Lalu ada AK Pringgodigdo yang memainkan peran penting di BPUPKI dan dengan setia serta jujur menyelamatkan arsip risalah sidangnya," papar Rizal.Menurut dia, di tengah situasi pergaulan kebangsaaan yang tegang karena isu pluralisme itu, sungguh pemilihan tokoh sejarah dari bangsa lain rentan disalahpahami."Situasi kebinnekaan kita yang tengah sakit, cenderung membuat banyak hal yang wajar di masa lalu kini menjadi peributan. Sehingga banyak nilai-nilai suri teladan yang dahulu bisa kita ambil dari aneka budaya untuk menguatkan keindonesiaan kita lenyap diganti prasangka, ini kemunduran dan sedih karena bangsa kehilangan pergaulan yang sehat," jelas dia dalam penutup koreksinya. #yiv4007121591 #yiv4007121591 -- #yiv4007121591ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mkp #yiv4007121591hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mkp #yiv4007121591ads {margin-bottom:10px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mkp .yiv4007121591ad {padding:0 0;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mkp .yiv4007121591ad p {margin:0;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mkp .yiv4007121591ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-sponsor #yiv4007121591ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-sponsor #yiv4007121591ygrp-lc #yiv4007121591hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-sponsor #yiv4007121591ygrp-lc .yiv4007121591ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4007121591 #yiv4007121591actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4007121591 #yiv4007121591activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591activity span {font-weight:700;}#yiv4007121591 #yiv4007121591activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv4007121591 #yiv4007121591activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4007121591 #yiv4007121591activity span span {color:#ff7900;}#yiv4007121591 #yiv4007121591activity span .yiv4007121591underline {text-decoration:underline;}#yiv4007121591 .yiv4007121591attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv4007121591 .yiv4007121591attach div a {text-decoration:none;}#yiv4007121591 .yiv4007121591attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv4007121591 .yiv4007121591attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4007121591 .yiv4007121591attach label a {text-decoration:none;}#yiv4007121591 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv4007121591 .yiv4007121591bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4007121591 .yiv4007121591bold a {text-decoration:none;}#yiv4007121591 dd.yiv4007121591last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4007121591 dd.yiv4007121591last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4007121591 dd.yiv4007121591last p span.yiv4007121591yshortcuts {margin-right:0;}#yiv4007121591 div.yiv4007121591attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv4007121591 div.yiv4007121591attach-table {width:400px;}#yiv4007121591 div.yiv4007121591file-title a, #yiv4007121591 div.yiv4007121591file-title a:active, #yiv4007121591 div.yiv4007121591file-title a:hover, #yiv4007121591 div.yiv4007121591file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4007121591 div.yiv4007121591photo-title a, #yiv4007121591 div.yiv4007121591photo-title a:active, #yiv4007121591 div.yiv4007121591photo-title a:hover, #yiv4007121591 div.yiv4007121591photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4007121591 div#yiv4007121591ygrp-mlmsg #yiv4007121591ygrp-msg p a span.yiv4007121591yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv4007121591 .yiv4007121591green {color:#628c2a;}#yiv4007121591 .yiv4007121591MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv4007121591 o {font-size:0;}#yiv4007121591 #yiv4007121591photos div {float:left;width:72px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591reco-category {font-size:77%;}#yiv4007121591 #yiv4007121591reco-desc {font-size:77%;}#yiv4007121591 .yiv4007121591replbq {margin:4px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mlmsg select, #yiv4007121591 input, #yiv4007121591 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mlmsg pre, #yiv4007121591 code {font:115% monospace;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-mlmsg #yiv4007121591logo {padding-bottom:10px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-msg p#yiv4007121591attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-reco #yiv4007121591reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-sponsor #yiv4007121591ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-sponsor #yiv4007121591ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-sponsor #yiv4007121591ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv4007121591 #yiv4007121591ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv4007121591