Pada Selasa, 18 Oktober 2016 11:45, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
Terus terang, saya tidak berkepentingan untuk membuktikan bahwa PKT masih tetap menempuh jalan SOSIALISME! Setiap orang boleh-boleh saja memandangnya dari berbagai sudut dan menyimpulkan sendiri sesuai pengamatannya, ... bagaimanapun kenyataan yang dijalankan Deng adalah pemaduan keunggulan kedua isme, sosialisme dan kapitalisme itu. Deng mempertahankan dan meneruskan keunggulan sosialisme dan dengan berani menerima bagian keunggulan kapitalisme. Jadi, memang dalam kenyataan seperti setengah-setengah, TIDAK SEPENUHNYA sama dengan Sosialisme masa Lenin dan Mao, tapi juga tidak sepenuhnya sama dengan negeri kapitalisme umumnya! Bagi sementara orang yang hanya terlihat kapitalisme RRT jadi menempuh jalan kapitalisme bahkan yang tidak berhasil melihat sisi komunisnya, sudah menyatakan komunis sudah mati di Tiongkok! Terserah sajalah, ... sementara adalah juga KENYATAAN yang tidak dapat disangkal keberhasilan RRT dalam membangun ekonomi, merubah Tiongkok yang miskin, terbelakang menjadi Tiongkok yang maju sekalipun belum bisa dibilang negara MAKMUR, tapi SEGERA (tahun 2020 nanti) akan mewujudkan satu negara berpenduduk 1,4 milyar yang bebas dari kemiskinan! Jadi, dalam 5 tahun mendatang ini menyelesaikan 50 juta rakyat tersisa yang masih tergoloong MISKIN! Saya melihatnya ini satu keberhasilan yang luar biasa dalam mengentaskan kemiskinan yang sangat parah dimasa tahun-tahun 1950-1970, ... Sekalipun di 30 tahun-pertama itu, harus dinyatakan Mao BERHASIL BESAR dalam menitik beratkan tugas dalam pembangunan dasar-ekonomi dan PERTAHANAN negara! Kata Hu Jintao dengan tandas, TANPA KEBERHASILAN Mao membangun dasar-ekonomi Tiongkok dengan baik, adalah tidak mungkin Deng bisa melaksanakan politik reformasi dan keterbukaan, dan tidak bisa mencapai kemajuan yang begitu dahsyatnya dalam 30 tahun terakhir ini! Kemudian, saya masih ingin sekali lagi mengingatkan, bahwa adalah kenyataan dalam PKT ada 3 faksi, yang pertama kelompok Maois yang menghendaki mempertahankan bentuk sosialisme dimasa Mao, mungkin saja Hongbing tergolong dalam faksi ini, kemudian juga ada faksi aliran sosial-demokrat dan faksi 3, yang berkuasa sekarang ini yang kenyataan masih bisa menyatukan dengan menengahi kedua faksi yang ada itu! Jadi, kalau kalian perhatikan lebih jeli, diawal mula Deng menjalankan politik reformasi keterbukaan ditahun 80 itu, banyak kebablasan kekanan, lebih banyak menuruti aliran “Sosial-Demokrat”, baik dalam usaha menswastakan BUMN, berlakukan hukum PASAR bagi pendidikan/sekolah bahkan juga kesehatan/RS, ... akibatnya banyak rakyat BERTERIAK! Tapi, masih cukup BAGUS dengan ketegasan Deng, mempertahankan 4 PRINSIP, Menempuh jalan Sosialisme, Mempertahankan Diktatur Proletariat, Mempertahankan kepemimpinan PKT dan TETAP menjadikan ML-FMTT ideologi pembimbing! Kalau tidak begitu, barangkali sudah nyelonong terus menjadi tidak bedanya dengan sosial-demokrat di Eropah! Dan gejala inilah yang dilihat sangat serius oleh orang-orang macam Wertheim dan tidak sedikit kader tua PKT sendiri! TIDAK BISA diterima dalam akal sehat mereka! Keadaan menjadi lebih baik dengan diluruskannya kembali banyak masalah yang nyelonong kelewat BATAS! Khususnya setelah Xi-Li berhasil memegang pimpinan PKT, kembali berusaha menjamin seluruh rakyat Tiongkok bisa mendapatkan pekerjaan, bisa menikmati PENDIDIKAN sampai Universitas dan mendapatkan jaminan KESEHATAN/Pengobatan yang baik. Jadi, semeentara orang menyatakan dalam perjalanan sejarah PKT, terjadi 3 kali titik balik menyelamatkan PKT, Pertama dimenangkannya garis tepat Mao disidang Chunyi, tahun 1935, Kedua, dimenangkannya garis Deng ditahun 1979, dan Ketiga, dimenangkannya Xi-Li dalam kepemimpinan PKT yang dengan tegas menghajar koruptor! Dan, sekarang juga nampak makin banyak kata-kata dan Fikiran Mao digunakan dan dikumandangkan kembali, bahkan untuk mendidik dan meningkatkan KESADARAN mengabdi RAKYAT, ditegakkan kembali berteladan pada Lei Feng untuk rakyat biasa dan Jiao Yulu untuk pejabat yang bersih dan sepenuh hati mengabdi rakyat dimasa RBKP dulu itu! Saya hendak menanggapi penyataan lebih 10 juta buruh/pekerja di PHK-kan di tahun 98-99 itu! Betul-betul anda hanya melihat dengan kacamata-KUDA dan tidak bisa gunakan otak sendiri! Bagaimana bisa buruh-buruh yang dipecat oleh Pemerintah! Cobalah sedikit gunakan otak berpikir, kalau saja memang pemerintah RRT begitu BUTUTnya, memecatin BURUH sampai lebih 10 juta jadi penganggur, apa dikira rakyat TIDAK BERONTAK, dan tentu akan meledak banyak kerusuhan sosial!!! Tapi, bagaimana kenyataan yang terjadi sesungguhnya? Ingat, yang bankrut itu bukan BUMN! Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang bangkrut dan dianggap berguna untuk kepentingan rakyat, diteruskan dan kembali menjadi BUMN lagi! Sebetulnya krismon yang menerpa Tiongkok lebih serius dan dahsyat itu justru ditahun 2007-2008! Ada yang menyatakan, saat itu lebih 20 juta buruh/pekerja jatuh seketika menjadi penganggur, bahkan pemerintah RRT dikemplang dengan HUTANG termasuk hutang puluhan juta upah buruh itu, sedang pengusaha-pengusaha bangkrut itu banyak yang ditinggak kabur majikan! Itu kenyataan nyata yang TERJADI! Tapi dipihak lain, adalah juga kenyataan pemerintah Tiongkok tidak ambruk oleh karenanya, ini yang anda tidak berhasil melihat dan berani mengakui! Sekalipun sudah banyak negara KAGUM dengan kieberhasilan PKT menangani puluhan juta BURUH kehilangan pekerjaan dalam waktu serempak, tapi tetap berhasil menyalurkan pekerjaan dalam waktu singkat! Didunia ini tidak ada keduanya, itu hanya PKT yang bisa, MAMPU dan berhasil mengatasinya dengan begitu indahnya! Dimana keberhasilan PKT, ditahun 2008 itu bukan saja mengatasi gempa-bumi dahsyat di Wen Zhou, lalu kegiatan-kegiatan KERUSUHAN sparatisme ShinKiang yg sengaja dibangkitkan AS untuk mengganggu ketentraman Olympic-Beijing, ... bukankah akhirnya kenyataan DUNIA TERKAGUM-KAGUM dengan kedahsyatan PKT menguasai keadaan dan melangsungkan Olympic-Beijing 2008 itu dengan sukses besar!!! Lalu, nenek edan yang satu ini berulang kali menyatakan buruh di Tiongkok sudah tidak ada jaminan kerja 8 jam lagi, ...! Apanya tidak ada jaminan 8 jam kerja??? Entah darimana berita ini didapatkan, dan anehnya kok bisa PERCAYA?! Sampai saya harus mengaduk-aduk UU Buruh yang berlaku di Tiongkok sekarang. Ternyata UU Buruh yang sudah ditetapkan, disahkan sejak 5 July tahun 1994 itu, JELAS ditentukan kerja buruh 8 jam, selebihnya harus dibayar lembur sesuai perjanjian bersama Pengusaha-Buruh dan jam kerja seminggu 40 jam saja. kelebihan JAM KERJA HARUS dibayar upah lembur! Akan dikenakan sanksi HUKUM bagi pengusaha yang melanggar HUKUM Perburuhan yang sudah ditetapkan ini. Sebaliknya, kalau saja anda jujur dan berani melihat kenyataan, JUSTRU dimasa RBKP itu karena pikiran begitu ekstrim-kirinya, banyak BURUH malah di PERAS harus bekerja lebih 8 jam sehari TANPA dibayar uang lembur sepeserpun! Ketika itu upah lembur dituduh rangsang materiil klas borjuasi. Klas Proletariat harus bekerja berdasarkan KESADARAN tinggi! Duuuuuh, ampuun! Upah BURUH sudah begitu kecil dan sangat minimnya, orang masih dituntut bekerja keras tanpa bayaran upah lembur! Sungguh kader-kader edan TEGA-TEGAnya melakukan PENGHISAPAN manusia atas manusia yang katanya harus dibasmi itu! Menjadi lebih Celaka semua dilakukan atas nama KESADARAN mengabdi rakyat, bekerja untuk NEGARA, membungkam buruh-buruh yang hendak PROTES! Dan, ... kenyataan semua itu dilaksanakan bukan hanya untuk sesaat kebutuhan darurat saja, tapi tanpa BATAS waktu tertentu! Salam,ChanCT From: Tatiana Lukman Sent: Monday, October 17, 2016 11:16 PMTo: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD Cc: Roeslan ; Lusi.D ; Daeng ; Gol ; Mitri ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Harry Singgih ; Jonathan Goeij ; Ronggo A. ; Lingkar Sitompul ; Ajeg ; Mang Broto ; Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; Bilven-Ultimus ; Boni Triyana ; Chan CT ; Hsin Hui Lin ; Kristian Ginting ; GELORA_In ; Djin Siauw ; Wuting301 Subject: Wawancara dengan seorang aktivis Marxis Tiongkok (2) Wawancara dengan seorang aktivis Marxis Tiongkok (2) Oleh José Ruiz Andrés, Beijing (China) 20/06/15 Gerakan Buruh J.R. Andres: Dewasa ini situasi gerakan buruh di Tkk sangat tegang sejak Revolusi Kebudayaan. Apa yang dapat diharapkan dari semua itu? Hongbing: Sekarang ini, perjuangan kaum buruh semakin radikal, makin teguh dan terorganisasi lebih baik. Kami menyaksikan berbagai pemogokan sangat besar dan terorganisasi dengan baik dan berhasil mencapai kemenangan penuh atau parsial. Masalahnya adalah mereka tidak dapat mengembangkannya menjadi sebuah gerakan. Mayoritas perjuangan biasanya tidak baik pengorganisasiannya, lagi pula punya tujuan jangka pendek dan pada umumnya bersifat defensif. Saya coba jelaskan: protes dilakukan berdasarkan pada hukum, bukan pada kebutuhan kaum buruh. Masalah lain adalah kaum buruh tidak mampu mempengaruhi generasi buruh yang sekarang. Sejak tahun 1990, terdapat dua grup yang mengambil peran utama dalam protes: generasi buruh baru/muda dan kaum buruh lama/tua dari pabrik-pabrik Negara. Namun perjuangan mereka tidak pernah dihubungkan. Kaum Maois dan kaum kiri lebih berakar di kalangan buruh generasi lama. Hanya dalam tahun-tahun terakhir ini mereka mencoba melibatkan diri dalam perjuangan kaum buruh muda. Sudah tentu, situasinya makin lama makin baik dan memberi harapan, meskipun dalam jumlah belum menjadi sebuah kekuatan besar. Mahasiswa muda dan kaum kiri mendekatkan dirinya dengan kaum buruh bahkan pergi ke tempat-tempat kerja dan mencoba membantu kaum buruh untuk mengorganisasi dirinya. Kami percaya dalam masa depan yang tak jauh akan ada perubahan besar dalam perjuangan kaum buruh kiri dalam kualitas dan kuantitas. Tatiana: Setelah PKT yang tadinya merupakan pelopor kelas buruh berubah watak kelasnya, maka kaum buruh Tkk harus belajar berorganisasi dari nol untuk memperjuangkan kembali hak-haknya yang dirampas oleh klik revisionis Deng Xiaoping. Dan ini sudah tentu tidak mudah, karena dalam sosialisme, serikat buruh bukan sebuah organisasi militan untuk menggulingkan pemerintah atau menuntut hak-hak ekonomi, social dan demokratis. Hak-hak itu sudah diberi dan dijamin dalam konstitusi RRT. Serikat buruh merasa kepentingan anggotanya tidak bertentangan dengan kepentingan Negara sosialis ketika itu. Sekarang situasinya sudah berubah 180 derajat! Kaum buruh harus disadarkan akan kondisinya dan peran kelasnya dalam sejarah. Penyadaran inilah yang sekarang dilakukan oleh kaum Maois dan kaum kiri di kalangan kaum buruh tua dan intelektual. Di sinilah arti penting dari teori revolusioner. Dari situ datangnya kekhawatiran dan ketakutannya kaum penguasa revisionis akan Marxisme dan FMTT. Itu juga penjelasannya mengapa para pendukung “sosialisme dengan ciri Tkk” selalu mengejek, mencemooh apa yang mereka anggap “dalil-dalil tua Marxis” dan selalu menolak untuk menyentuh apa lagi bicara tentang analisa kelas, perjuangan kelas, nilai lebih, penghisapan, cara produksi dan lain sebagainya. Namun tugas penyadaran di Tkk tidak lebih mudah dari pada di Indonesia. Karena Penguasa Tkk tidak kurang kejamnya dari penguasa negeri-negeri yang dikuasai oleh kaum kabir, komprador dan tuan tanah. Itu juga kira-kira sebabnya mengapa Hongbing harus memakai nama samaran. Tetapi apapun kesulitannya, tak peduli betapa besarnya bahayanya, toh kelihatan gerakan buruh Tkk perlahan-lahan tumbuh berkembang. Lubang kubur bagi klik penguasa revisionis, kaum kabir dan komprador akan semakin besar. Yap Thian Hien ketika menentang SGT yang mendambakan masyarakat sosialis a la komunis tanpa penghisapan manusia oleh manusia, berkata, kalaupun bisa direalisasi, itu akan makan jangka waktu panjang, mungkin 100 tahun bahkan 1000… 100 tahun memang jangka waktu panjang bagi manusia, tapi untuk sejarah tidak. Marx hidup dalam abad XIX, namun ajarannya tetap hidup sampai abad sekarang dan akan terus hidup dan digunakan oleh kaum revolusioner sebagai bimbingan dan senjata ampuh perjuangan rakyat pekerja. Hanya kaum revisionis, sosdem dan kaum Trotskys yang mencampakkan Marxisme. J.R. Andres: Mungkinkah menciptakan kesadaran ideologi pada generasi buruh muda ini, pada “generasi kedua dari buruh migran pedesaan”? Hongbing: Disebabkan oleh urbanisasi, industrialisasi dan globalisasi kapitalisme, dewasa ini generasi muda di kalangan buruh migran pedesaan tidak dapat dan tidak ingin kembali ke desa asalnya, desa orang tuanya. Hari depan mereka adalah menjadi kaum proletar Tkk dan akan hidup di daerah perkotaan. Para pemuda ini punya gaya hidup sama, belajar di tempat sama, punya pengalaman kerja sama, bahkan bahasa dan referensi kebudayaan generasinya juga sama. Ideologi baru akan muncul dari situ. Tapi saya bertanya-tanya sendiri: apa kesadaran ideologi baru itu? Saya pikir kita bisa coba mengajukan sosialisme karena itulah komposisi pokoknya. J.R.Andres: Orang bicara tentang sejumlah besar pemogokan dan manifestasi, tapi tak seorangpun yang bicara tentang presentase yang gagal. Orang juga bicara tentang sifat damai dari protes itu. Berapa persen? Hongbing: Sangat sulit menangani data apapun. Sebenarnya, angka-angka yang diberikan Buletin Buruh Tkk bahwa 80% dari pemogokan atau aksi di bidang industri dilakukan dengan damai sangat sulit diverifikasi, karena tak diketahui jumlah tepat dari pemogokan dan juga tidak diketahui jumlah yang berhasil. Tapi, berdasarkan pada contoh-contoh yang diajukan, saya pikir sekitar 50% dari pemogokan itu berhasil secara parsial. Misalnya, kaum buruh sebuah pabrik tekstil di Guandong baru-baru ini berhasil dipenuhi tuntutannya setelah berjuang selama 10 bulan. Mereka memenangkan kompensasi untuk relokasi pabrik, menerima upah yang terlambat dibayar dan mendapat beberapa jaminan sosial. #yiv3925616300 #yiv3925616300 -- #yiv3925616300ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp #yiv3925616300hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp #yiv3925616300ads {margin-bottom:10px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp .yiv3925616300ad {padding:0 0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp .yiv3925616300ad p {margin:0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mkp .yiv3925616300ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ygrp-lc #yiv3925616300hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ygrp-lc .yiv3925616300ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity span {font-weight:700;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity span span {color:#ff7900;}#yiv3925616300 #yiv3925616300activity span .yiv3925616300underline {text-decoration:underline;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach div a {text-decoration:none;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3925616300 .yiv3925616300attach label a {text-decoration:none;}#yiv3925616300 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv3925616300 .yiv3925616300bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3925616300 .yiv3925616300bold a {text-decoration:none;}#yiv3925616300 dd.yiv3925616300last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3925616300 dd.yiv3925616300last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3925616300 dd.yiv3925616300last p span.yiv3925616300yshortcuts {margin-right:0;}#yiv3925616300 div.yiv3925616300attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv3925616300 div.yiv3925616300attach-table {width:400px;}#yiv3925616300 div.yiv3925616300file-title a, #yiv3925616300 div.yiv3925616300file-title a:active, #yiv3925616300 div.yiv3925616300file-title a:hover, #yiv3925616300 div.yiv3925616300file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3925616300 div.yiv3925616300photo-title a, #yiv3925616300 div.yiv3925616300photo-title a:active, #yiv3925616300 div.yiv3925616300photo-title a:hover, #yiv3925616300 div.yiv3925616300photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3925616300 div#yiv3925616300ygrp-mlmsg #yiv3925616300ygrp-msg p a span.yiv3925616300yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3925616300 .yiv3925616300green {color:#628c2a;}#yiv3925616300 .yiv3925616300MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv3925616300 o {font-size:0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300photos div {float:left;width:72px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300photos div div {border:1px solid #666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300reco-category {font-size:77%;}#yiv3925616300 #yiv3925616300reco-desc {font-size:77%;}#yiv3925616300 .yiv3925616300replbq {margin:4px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg select, #yiv3925616300 input, #yiv3925616300 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg pre, #yiv3925616300 code {font:115% monospace;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-mlmsg #yiv3925616300logo {padding-bottom:10px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-msg p#yiv3925616300attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-reco #yiv3925616300reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-sponsor #yiv3925616300ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv3925616300 #yiv3925616300ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv3925616300