Dear Pak Suwarno Dh, Sebelumnya saya pribadi selaku bagian dari masyarakat Kwandang mengucapkan terima kasih kepada Pak Warno atas penjelasan Teknisnya, tapi selaku saya merupakan yang banyak sekali keluarga saya berada di kwandang mewakili nama besar Keluarga UNO Kwandang sangat kecewa dengan Hasil Rekrutment CPNS Periode 2007, Hal ini baru2 ini saya bertemu dengan Keluarga saya yang berasal dari Kwandang yang kebetulan menghadiri Acara di Makassar menanyakan tentang Kesan dan Pendapat Mereka ttg Rekrutment CPNS di Gorut, banyak sekali anak2 mereka yang mereka daftarkan di Gorut tapi semuanya tidak ada yang Lulus, padahal sudah sejak awal berdirinya Kabupaten GORUT Masyarakat GORUT di berikan Jaminan Bahwa Penerimaan PNS utk GORUT 90% merupakan Putra Daerah Gorut dan 10% Luar Gorut dan ini yang terus berdengung di telinga para Orang2 yang ada di Kwandang dan sekitarnya. Sampai2 sewaktu Halal Bil Halal di Makassar saya sempat bertemu dengan Pak Tharig Modanggu kebetulan saat ini sedang jalan bersama Ir. Dany Pomanto, saya menanyakan kepada Beliau mengenai Strategi Rekrut CPNS di Gorut nanti, dan Beliau menjelakan menargetkan min 80% Masyarakat Gorut terserap pada Seleksi CPNS di Gorut, saya pun setelah membaca dan mendengar Informasi bahwa Rekrut CPNS di Gorut dari Jumlah 88 orang Formasi yang di terima dan kasihan Koddong hanya di bawah 25 orang masyarakat Gorut yang Lolos CPNS dan Sisanya adalah orang Laur Gorut dan boleh di katakan hanya 30% orang Gorut dan 70% orang Luar Gorut, di luar dari target dan Janji2 dari calon Pemimpin Gorut yang menargetkan minimal 80% Warga Gorut terserap pada Rekerutment CPNS 2007.
Mengenai Penjelasan Teknis Pak Suwarno tersebut bisa di terima tapi masih perlu koreksi, seharusnya pak suwarno sewaktu mendapat Informasi akan menduduki Jabatan Kepala BKD Gorut langkah Awal mempelajari Historis dan Pkhisologis dari masyarat Gorut dari sebelum sehingga sesudah terbentuk Kabupaten Gorontalo Utara, dan tentunya Pak Suwarno merupakan Orang lama di pemerintahan yang sudah di anggap cukup Profesional di bidangnya dan berpengalaman dalam menangani soal Teknis dan Sosialiasasi Penerimaan CPNS di Gorut karena utk hal ini tentu saja Membutuhkan dana Besar dan tentunya bukan Dana Pribadi. Jadi Infrastruktur sudah tersedia sisa SDM dari Pak Suwarno dan Jajarannya yang harus di Maksimalkan karena Duit dan Perangkatnya sudah ada. Mungkin pak Suwarno tidak ingat saya, tapi yang saya kenal Profile pak Suwarno Pernah mengenyam Pendidikan APDN (belum ada STPD dulu) dan pernah saya mampir dan ketemu dengan Pak Suwarno sewaktu Pak Warno Melanjutkan Sekolah di Makassar STIA-LAN pada tahun 1995, waktu itu pak Suwarno Kost di Jalan Pelita Cukup dekat dari Kampusnya Pak Warno di Pettarani. Sebenarnya saya awal mendengar Pak Warno di tugaskan di Gorut menjadi Kepala BKD awalnya saya sangat senang karena saya merasa pak warno orang yang cukup saya kenal, tapi betapa kecewanya saya ternyata banyak sekali warga Kwandang yang termasuk Sarjana tidak Lolos, bahkan terdengar indikasi Nomor Orang Lain yang di Loloskan. Semoga pak Suwarno ke depan dalam memimpin satu bidang bisa lebih Profesional lagi dan lebih mengerti dan memahami karakter dan jiwa tempat daerah pak Warno berada. Karena Jika Staf dan bawahan yang salah yang harus bertanggung jawab adalah Pimpinan tertinggi karena kurang koordinasi yang baik, padahal saya yakin orang seperti bapak sudah sangat profesional di jajaran pemerintahan. sebelumnya saya mohon maaf kiranya ada kata2 saya di atas kurang berkenan karena ini merupakan Refleksi kekecewaan dari bagian dari masyarakat Kwandang pada Khususnya dan Gorut pada Umumnya. Wassalam Taufik Polapa --- Sirjon Busalo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > I'm not only two thumbs up but also two hands up. > > bisa dimaklumi apa yg terjadi di BKD Gorut, karena > itu yang pertama kalinya > mereka melakukan seleksi CPNSD, saya kira minus-nya > penyelenggaraan > terlekatak penomoran kartu ujian, seharusnya > penomoran kartu peserta > dilakukan sehari sebelum ujian dilaksanakan sehingga > masih banyak waktu > untuk melakukan check adn recheck terhadap berkas2 > yg dobel dan tercecer. > tidak perlu buru-buru karena hanya ingin dipuji > cepat menyelesaikan > pekerjaan, belajarlah dari kabupaten induk, yang > melakukan sortir nomor > peserta dan penempelan daftar peserta ujian di > tempat ujian pada 1 hari > sebelum ujian, itupun dilakukan pada sore hari. > > ada saran lain? > > Pada tanggal 01/01/08, Pandu Nusantara > <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > > > Selamat Tahun Baru Pak Warno, > > > > Salut atas penjelasan terbuka ini, karena > penjelasan teknis ini tidak > > dimuat di koran2 lokal yang meliput dialog di > Ruang Sekda yang dihadiri > > oleh Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, LSM Idealis dan > beberapa Tokoh Masyarakat > > / Pemuda. Yang dimuat justru aksi2 demonya, > pernyataan2 sepihak dan > > provokatif > > > > Rgrds, > > Pandu > > > > Pada tanggal 01/01/08, dsbasiru > <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > > > > > Ass.Alaikum Wr.Wb. > > > Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih atas > diangkatnya masalah ini > > > menjadi salah satu topik yg dibicarakan di > millist ini. Sebagai orang > > > yang telah bekerja secara normatif, maksimal, > tidak kenal siang dan > > > malam dan ditengah keterbatasan sumber daya yang > sangat minim, saya > > > merasa berkewajiban untuk memberikan penjelasan > apa yang saya kerjakan > > > dan reaksi apa yang terjadi ketika terjadi > kekeliruan teknis yang > > > dilakukan oleh Tim saya yang berakhir pada > tuntutan pengunduran > > > diri/pencopotan diri saya sebagai Kepala BKD > Gorontalo Utara. > > > > > > Setelah ditetapkannya Formasi CPNSD Tahun 2007, > maka Pemerintah Kab. > > > Gorut membentuk Panitia Seleksi CPNSD yang di > Ketuai oleh Sekretaris > > > Daerah dan saya sebagai Sekretaris Panitia. Pada > tahap pengumuman > > > Formasi, muncul aksi protes / demo terhadap > Formasi yang intinya > > > "bahwa Formasi yang ditetapkan tidak > mengakomodir SDM Lokal". Kelompok > > > LSM Idealis yang pada saat itu telah melakukan > Pendataan SDM Lokal + > > > SDM Luar Gorut (sekitar 5.000 orang). Dilain > pihak, jumlah formasi > > > yang dialokasikan untuk Pemda Gorut hanya 88 > orang yang dibagi pada ; > > > 36 orang tenaga guru, 26 orang tenaga kesehatan > dan 26 orang tenaga > > > teknis lainnya. > > > Dari sisi Pemerintah Daerah, maka pendekatan > formasi adalah kebutuhan > > > daerah secara totalitas yang membagi2 formasi 88 > orang berdasarkan > > > kebutuhan mendesak dan prioritas dengan tetap > memperhatikan > > > ketersediaan SDM Lokal / kualifkasi pendidikan > yang dimiliki oleh > > > orang2 Gorut. > > > > > > Pendaftaran / pemasukan berkas Calon dilakukan > lewat kantor Pos. Pada > > > saat pengumuman seleksi administrasi terjadi > masalah dimana terdapat > > > peserta yang tercecer dalam pengumuman, ada yang > seharusnya lulus, > > > tapi tidak muncul di pengumuman, demikian juga > protes atas peserta > > > yang tidak memenuhi syarat tapi dinyatakan lulus > (melebihi batas usia, > > > ada yang memalsukan ijazah, dsb), terdapat juga > yang namanya dobel > > > dalam pengumuman administrasi. Maka tindakan Tim > saya, melakukan > > > Pengumaman kedua sebagai revisi atas beberapa > kekeliruan tersebut. > > > Keadaan inilah yang menyebabkan terjadi > perubahan nomor ujian untuk > > > beberapa Jurusan tertentu (Pendidikan Agama, > Kehutanan, Tenaga Gizi > > > dan Perawat).Perubahan yang dilakukan oleh Tim > saya tidak sempat lagi > > > dikomunikasikan ke Panitia Provinsi yang telah > menerima data nominatif > > > awal Peserta dari Pemda Gorut. Untuk di ketahui > bahwa dalam rekrutmen > > > CPNSD Tahun 2007, maka Pemeriksaan menggunakan > Sistem Komputer (LJK) > > > dimana Pihak Provinsi bekerjasama dengan Pihak > Ketiga. > > > Akibat tidak dikomunikasikannya perubahan nomor > ujian ini, maka pada > > > Penetapan Hasil Ujian Tertulis (LJK) diantaranya > terdapat 6 orang yang > > > lulus dikomplain, bahwa nomor yang dimiliki > bukan nomor mereka. > > > > > > Dalam menyelesaikan masalah ini, maka solusi > yang dilakukan oleh Tim > > > kami adalah meminta arsip (image) hasil LJK dari > masing-masing Peserta > > > di Provinsi dan melihat siapa yang memiliki > Nilai/Skor yang tertinggi > > > yang dinyatakan Lulus, bukan ikut Nomor atau > Nama yang ada di > > > Pengumuman sebagaimana tuntutan peserta yang > lulus maupun yang > > > mengkomplain. Dan solusi ini sebenarnya sudah > dijelaskan pada Dialog > > > di Ruang Sekda yang dihadiri oleh Ketua DPRD, > Wakil Ketua DPRD, LSM > > > Idealis dan beberapa Tokoh Masyarakat / Pemuda. > Saya menyatakan bahwa > > > solusi ini adalah sangat adil, karena yang > dilakukan adalah melihat > > > kembali LJK masing-masing. Nomor bisa saja > salah, tetapi Nama, Tempat > > > Lahir, Alamat, Jurusan dan Tanda Tangan Peserta > tidak mungkin salah di > > > LJK. > > > > > > Begitulah kerja Tim kami, tapi demonstrasi pun > tetap digelar yang > > > ditandai dengan penyegelan terhadap Kantor BKD > tempat saya bekerja. > > > Akhirnya DPRD merekomendasikan agar saya di > pindahkan / diberhentikan > > > dari Jabatan sebagai Kepala BKD, karena telah > melukai hati rakyat > > > Gorontalo Utara. > > > Saya menyadari dan sangat memahami bahwa suasana > bathin masyarakat > > > Gorut sangat menghedaki perubahan nasib, > kesejahteraan mereka setelah > > > menjadi Kabupaten sendiri. Namun persoalannya > bahwa Formasi dan > > > Ketersediaan dan kualitas SDM juga adalah faktor > yag menentukan > > > lolosnya orang2 Gorut pada seleksi CPNSD di > daerahnya sendiri, karena > > > Kebijakakan di bidang PNS masih diatur oleh > Pemerintah Pusat mulai > > > dari Pengadaan sampai dengan Pensiun. Dalam > ketentuan bahwa pesyaratan > > > menjadi PNS adalah Warga Negara Indonesia, tapi > masyarakat menghendaki > > > orang Gorut yang harus prioritas menjadi PNS. > Pemerintah butuh tenaga2 > > > seperti Dokter Gigi dsb, tapi di Gorut tidak > terdapat tenaga2 seperti > > > itu. Maka dari jumlah yang lulus 88 orang > sekitar 42 orang, orang2 > > > Gorut yang lulus, selebihnya adalah orang2 dari > luar Gorut. > > > > > > Akhirnya setelah saya berfikir, saya > berkesimpulan bahwa saat ini > > > situasi politik di Gorut mulai hangat dengan > akan digelarnya Pilkada. > > > Persoalan CPNSD di Gorut pun menjadi salah satu > komoditi yang > > > strategis untuk dijadikan materi untuk merebut > hati masyarakat > > > terhadap calon pimpinan daerah kedepan. Oleh > karenanya persoalan CPNSD > > > Gorut walaupun hanya masalah teknis, maka saya > tetap di tuntut mundur > > > dan di copot karena dianggap tidak becus > mengelola Kepegawaian di > > > Gorut. Mungkin nanti Putra Daerah yang menjadi > Kepala BKD maka semua > === message truncated === ____________________________________________________________________________________ Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs