*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalaamu'alaikum w.w.

#8 ***8:0***
AL ANFAAL
(Rampasan perang)

MUQADDIMAH

Surat Al Anfaal terdiri aras 75 ayat dan termasuk golongan
surat-surat Madaniyyah, karena seluruh ayat-ayatnya diturunkan di
Madinah.
Surat ini dinamakan Al Anfaal yang berarti harta rampasan perang
berhubung kata Al Anfaal terdapat pada permulaan surat ini dan
juga persoalan yang menonjol dalam surat ini ialah tentang harta
rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan
peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas r.a. surat
ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi
pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini sangat penting artinya,
karena dialah yang menentukan jalan sejarah Perkembangan Islam.
Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama
kali dapat mengalahkan kaum musyrikin yang berjumlah besar, dan
berperlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini
memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit.
Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta
rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama
dari surat ini. Selain hal-hal tersebut di atas maka Pokok-pokok
isinya adalah sebagai berikut:

I.   Keimanan:
Allah selalu menyertai orang-orang yang beriman dan melindungi
mereka; menentukan hukum-hukum agama itu hanyalah hak Allah;
jaminan Allah terhadap kemenangan umat yang beriman; 'inayat
Allah terhadap orang-orang yang bertawakkal; hanyalah Allah yang
dapat mempersatukan hati orang yang beriman; tindakan-tindakan
dan hukum-hukum Allah didasarkan atas kepentingan umat manusia;
adanya malaikat yang menolong barisan kaum muslimin dalam perang
Badar; adanya gangguan-gangguan syaitan pada orang-orang mu'min
dan tipu daya mereka pada orang-orang musyrikin; syirik adalah
dosa berat.

2.   Hukum-hukum:
Aturan pembagian harta rampasan perang; kebolehan memakan harta
rampasan perang; larangan lari/mundur dalam peperangan; hukum
mengenai tawanan perang pada permulaan Islam; kewajiban ta'at
kepada pimpinan dalam perang; keharusan mengusahakan perdamaian;
kewajiban mempersiapkan diri dengan segala alat perlengkapan
perang; ketahanan mental, sabar dan tawakkal serta mengingat
Allah dalam peperangan; tujuan perang dalam Islam; larangan
khianat kepada Allah dan Rasul serta amanat; larangan
mengkhianati perjanjian.

3.   Kisah-kisah:
Keengganan beberapa orang Islam ikut perang Badar, suasana
kaum muslimin di waktu perang Badar,
sebelumnya, sesudahnya dan waktu perang berlangsung; keadaan Nabi
Muhammad s.a.w. sebelum hijrah serta permusuhan kaum musyrikin
terhadap beliau; orang yahudi membatalkan perjanjian damai dengan
Nabi Muhammad s.a.w.; kisah keadaan orang kafir musyrikin dan
Ahli Kitab serta keburukan orang-orang munafik.

4.   Dan lain lain:
Pengertian iman, tanda-tandanya dan sifat-sifat orang yang
beriman; sunnatullah pada seseorang dan masyarakat.


AL ANFAAL (HARTA RAMPASAN PERANG)

SURAT KE-8: 75 Ayat

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

KISAH PERANG BADAR

Cara pembagian ghanimah terserah kepada Allah dan Rasul

***8:1***
1. Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan
perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan
Rasul [593], oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan
perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan ta'atlah kepada
Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman."

[593] Maksudnya: pembagian harta rampasan itu menurut ketentuan
Allah dan RasulNya.

Sifat-sifat orang mu'min.

***8:2***
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah mereka yang bila
disebut
nama Allah [595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-
ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah
mereka bertawakkal.

[594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.

[595] Dimaksud dengan disebut Allah itu ialah: menyebut sifat-sifat yang

mengagungkan dan memuliakanNya.

***8:3***
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan
sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

***8:4***
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka
akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan
ampunan serta rezki (ni'mat) yang mulia.

Keengganan sebahagian sahabat untuk pergi ke peperangan Badar
dan pertolongan Allah kepada kaum muslimin.

***8:5***
5.   Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan kebenaran,
padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang
beriman itu tidak menyukainya,

[596] Maksudnya: Menurut Al Maraghi: Allah mengatur pembagian harta
rampasan perang dengan kebenaran, sebagaimana Allah menyuruhnya
pergi dari rumah (di Madinah) untuk berperang ke Badar dengan
kebenaran pula. Menurut Ath-Thabari: Keluar dari rumah dengan
maksud berperang.

***8:6***
6. mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa
mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada
kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).

***8:7***
7. Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah
satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang
kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan
senjatalah [597] yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk
membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan
orang-orang kafir,

[597] Maksudnya kafilah Abu Sofyan yang membawa dagangan dari
Siria. Sedangkan kelompok yang datang dari Mekkah dibawah
pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama Abu Jahal.

***8:8***
8. agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang
batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik)
itu tidak menyukainya.

***8:9***
9. (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan
bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang
berturut-turut".

***8:10***
10. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu),
melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi
tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

***8:11***
11. (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu
penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu
hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan
menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk
menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu)
[598].

[598] Memperteguh telapak kaki disini dapat juga diartikan dengan
keteguhan hati dan keteguhan pendirian.

***8:12***
12. (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian)
orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa
ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala
mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka [599].

[599] Maksudnya: ujung jari disini ialah anggota tangan dan kaki.

***8:13***
13. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka
menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.

***8:14***
14. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah
hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada
(lagi) azab neraka.

Larangan melarikan diri dari pertempuran.

***8:15***
15. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan
orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah
kamu membelakangi mereka (mundur).

***8:16***
16. Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu,
kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak
menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya
orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan
tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat
kembalinya.

***8:17***
17. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan
tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang
melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar.
(Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk
memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan
yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.

***8:18***
18. Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan
sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir.

***8:19***
19. Jika kamu (orang-orang musyrikin) mencari keputusan, maka telah
datang keputusan kepadamu; dan jika kamu berhenti [600]; maka
itulah yang lehih baik bagimu; dan jika kamu kembali [601],
niscaya Kami kembali (pula) [602]; dan angkatan perangmu
sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sesuatu bahayapun,
biarpun dia banyak dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang beriman.

[600] Maksudnya: berhenti dari memusuhi dan memerangi Rasul.

[601] Maksudnya: kembali memusuhi dan memerangi Rasul.

[602] Maksudnya: Allah memberi pertolongan kepada Rasul.

Larangan menyalahi perintah-perintah Allah.

***8:20***
20. Hai orang-orang yang beriman, ta'atlah kepada Allah dan
Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu
mendengar (perintah-perintah-Nya),

***8:21***
21. dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) vang
berkata "Kami mendengarkan [603], padahal mereka tidak
mendengarkan.

[603] Maksudnya: mereka mendengarkan tapi hati mengingkarinya.

***8:22***
22. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi
Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli [604] yang tidak
mengerti apa-apapun.

[604] Maksudnya: manusia yang paling buruk di sisi Allah ialah
yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami kebenaran.

***8:23***
23. Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka,
tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau
Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti
berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang
mereka dengar itu).

Kewajiban menta'ati perintah Allah dan Rasul-Nya.

***8:24***
24. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi
kehidupan kepada kamu [605], ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya [606] dan sesungguhnya
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.

[605] Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat
Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan
muslimin. Juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk jihad
dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia
dan akhirat.

[606] Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia.

***8:25***
25. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.

***8:26***
26. Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah
sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut
orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu
tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan
pertolongan-Nya dan diberi-Nya karnu rezki dari yang baik-baik
agar kamu bersyukur.

Larangan berkhianat dan faedah bertakwa.

***8:27***
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

***8:28***
28. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah
sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang
besar.

***8:29***
29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada ALlah,
Kami akan memberikan kepadamu Furqaan [607]. Dan kami akan jauhkan
dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu.
Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan antara yang haq dan yang
batil, dapat juga diartikan disini sebagai pertolongan.

Permusuhan kaum musyrkin terhadap Nabi dan kewajiban memerangi mereka
sampai terpelihara agama Allah.

***8:30***
30. Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan
daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu,  atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan
Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas
tipu daya.

***8:31***
31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka
berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang
seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan
yang seperti ini, (Al Qur'an) ini tidak lain hanyalah dongeng-
dongengan orang-orang purbakala".

***8:32***
32. Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata:
"Ya Allah, jika betul (Al Qur'an) ini, dialah yang benar dari
sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau
datangkanlah kepada kami azab yang pedih".

***8:33***
33. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang
kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan
mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun [608]

[608] Di antara mufassirin mengartikan "yastagfiruuna" dengan
bertaubat dan ada pula yang mengartikan bahwa di antara
orang-orang kafir itu ada orang muslim yang minta ampun kepada
Allah.

***8:34***
34. Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi
orang untuk (mendatangi) Masjidilharam, dan mereka bukanlah
orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak
menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa. tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.

***8:35***
35. Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah
siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan
kekafiranmu itu.

***8:36***
36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka
untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan
harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan
dikalahkan. Dan ke dalam  Jahannamlah orang-orang yang kafir
itu dikumpulkan,

***8:37***
37. supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan
menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang
lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke
dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.

***8:38***
38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu [609]: "Jika mereka
berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni
mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka
kembali lagi [610] sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka)
sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ".

[609] Ialah: Abu Sofyan dan sahabat-sahabatnya.

[610] Maksudnya: jika mereka kafir dan kembali memerangi Nabi.

***8:39***
39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah [611] dan supaya
agama itu semata-mata untuk Allah [612]. Jika mereka berhenti
(dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang
mereka kerjakan.

[611] Maksudnya: gangguan-gangguan terhadap umat Islam dan agama Islam.

[612] Maksudnya: Menurut An-Nasafi dan Al-Maraghi, tegaknya agama
Islam dan sirnanya agama-agama yang batil.

***8:40***
40. Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah
Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik
Penolong.

JUZ 10

Cara pembagian ghanimah.

***8:41***
41. Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh
sebagai rampasan perang [613], maka sesungguhnya seperlima untuk
Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan ibnussabil [614], jika kamu beriman kepada Allah dan kepada
apa [615] yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari
Furqaan [616], yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.

[613] Yang dimaksud dengan rampasan perang (ghanimah) adalah harta yang
diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui pertempuran,
sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran dinama fa'i.
Pembagian dalam ayat ini berhubungan dengan ghanimah saja.
Fa'i dibahas dalam surat al-Hasyr

[614] Maksudnya: seperlima dari ghanimah itu dibagikan kepada:
a. Allah dan RasulNya.
b. Kerabat Rasul (Banu Hasyim dan Muthalib).
c. Anak Yatim.
d. Fakir miskin.
e. Ibnussabil.
Sedang empat-perlima dari ghanimah itu dibagikan kepada yang
ikut bertempur.

[615] Yang dimaksud dengan apa ialah: ayat-ayat Al-Qur'an, malaikat dan
pertolongan.

[616] Furqaan ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil.
Yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah hari jelasnya
kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari
bertemunya dua pasukan di peprangan Badar, pada hari Jum'at
17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. Sebagian mufassirin berpendapat
bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya
Al Qur'anul Kariem pada malam 17 Ramadhan.

Rahmat Allah kepada kaum Muslimin dalam peperangan Badar.

***8:42***
42. (Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat
dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu
berada di bawah kamu [617]. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan
(untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak
sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi
(Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu
urusan yang mesti dilaksanakan [618], yaitu agar orang yang
binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang
yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula)
[619]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,

[617] Maksudnya: Kaum muslimin waktu itu berada di pinggir lembah yang
dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir berada di pinggir lembah
yang jauh dari Madinah. Sedang kafilah yang dipimpin oleh Abu
Sofyan itu berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar.

[618] Maksudnya: kemenangan kaum muslimin dan kehancuran kaum
musyrikin.

[619] Maksudnya: agar orang-orang yang tetap di dalam
kekafirannya tidak mempunyai alasan lagi untuk tetap dalam
kekafiran itu, dan orang-orang yang benar keimanannya adalah
berdasarkan kepada bukti-bukti yang nyata.

***8:43***
43. (yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam
mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan
mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi
gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan
itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

***8:44***
44. Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kamu sekalian, ketika
kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan
matamu dan kamu ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada
penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan suatu
urusan yang mesti dilaksanakan. Dan hanyalah kepada Allahlah
dikembalikan segala urusan.

Kewajiban berteguh hati, bersatu dalam peperangan dan larangan berlaku
sombong dan riya'.

***8:45***
45. Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan
(musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah
sebanyak-banyaknya [620] agar kamu beruntung.

[620] Maksudnya ialah: memperbanyak zikir dan do'a.

***8:46***
46. Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan
hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.

***8:47***
47. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari
kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada
manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu)
Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.

Pengkhianatan syaitan terhadap janjinya kepada pengikut-pengikutnya.

***8:48***
48. Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan
mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat
menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah
pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling
lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya
berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu,
sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak
dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah". Dan Allah
sangat keras siksa-Nya.

***8:49***
49. (Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada
penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang
mu'min) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barang-
siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana".

***8:50***
50. Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang
yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata):
"Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu
akan merasa ngeri).

***8:51***
51. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.
Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya,

Kebinasaan sesuatu kaum adalah lantaran perbuatan mereka sendiri.

***8:52***
52. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan
pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka
mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka
disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat
keras siksaan-Nya.

***8:53***
53. (Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni'mat yang telah
dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah
apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri [621], dan sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

[621] Allah tidak mencabut ni'mat yang telah dilimpahkan-Nya
kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap ta'at dan bersyukur
kepada Allah.

***8:54***
54. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan
pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya.
Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan
mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan
pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang
zalim.

***8:55***
55. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah
ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.

***8:56***
56. (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari
mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap
kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).

***8:57***
57. Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah
orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka,
supaya mereka mengambil pelajaran.

Syirik adalah dosa yang paling besar dan sikap menghadapi kaum
musyrikin dalam peperangan.

***8:58***
58. Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari
suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka
dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berkhianat.

***8:59***
59. Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka
akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka
tidak dapat melemahkan (Allah).

***8:60***
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang
kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan  musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu  tidak
mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

Cinta perdamaian dan keharusan mempertebal semangat jihad.

***8:61***
61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah
kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

***8:62***
62. Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah
Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan
pertolongan-Nya dan dengan para mu'min,

***8:63***
63. dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman) [622].

Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi,
niscaya  kamu  tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi
Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.

[622] Penduduk Madinah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
selalu bermusuhan sebelum Nabi Muhammad s.a.w hijrah ke Medinah
dan mereka masuk Islam, permusuhan itu hilang.

***8:64***
64. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi
orang-orang
mu'min yang mengikutimu.

***8:65***
65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min untuk berperang.
Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan
dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang

sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada

orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak
mengerti. [623]

[623] Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa perang itu haruslah
untuk membela keyakinan dan mena'ati perintah Allah. Mereka
berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi jahiliyah dan
maksud-maksud duniawiyah lainnya.

***8:66***
66. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia  telah
mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus
orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus
orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar),
niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin
Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

***8:67***
67. Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia
dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki
harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala)
akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

***8:68***
68. Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari
Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan
yang kamu ambil.

***8:69***
69. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu
ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah
kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.

***8:70***
70. Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di
tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu,
niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa
yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu". Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

***8:71***
71. Akan tetapi jika mereka (tawanan-tawanan itu) bermaksud hendak
berkhianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka telah berkhianat
kepada Allah sebelum ini, lalu Allah menjadikan(mu) berkuasa
terhadap mereka. Dan ALlah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

***8:72***
72. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan
orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain
lindung-melindungi [624]. Dan (terhadap) orang-orang yang
beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban
sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah.
(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam
(urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan
kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

[624] Yang dimaksud "lindung melindungi" ialah: di antara
Muhajirin dan Anshar terjalin persaudaraan yang amat teguh, untuk
membentuk masyarakat yang baik. Demikian keteguhan dan keakraban
persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka
waris-mewarisi seakan-akan mereka bersaudara kandung.

***8:73***
73. Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung
bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak
melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu [625],
niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang
besar.

[625] Yang dimaksud dengan apa yang telah diperintahkan Allah itu:
keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara kaum muslimin.

***8:74***
74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada
jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan
memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka
itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh
ampunan dan rezki (ni'mat) yang mulia.

***8:75***
75. Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta
berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu
(juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu
sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan
kerabat) [626] di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.

[626] Maksudnya: yang jadi dasar waris mewarisi dalam Islam ialah
hubungan kerabat, bukan hubungan persaudaraan keagamaan
sebagaimana yang terjadi antara Muhajirin dan Anshar pada
permulaan Islam.

***8:76***
PENUTUP

Surat Al Anfaal menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan
pada umumnya, khususnya menerangkan Perang Badar, yaitu peperangan yang
menentukan jalan sejarah Islam dan muslimin, bahkan tidak akan salah
kiranya
kalau dikatakan bahwa Perang Badar itu menetukan jalan sejarah umat
manusia
pada umumnya. Sebahagian besar surat ini mengandung hal-hal yang
berhubungan
dengan perdamaian dan peperangan; tingkah laku orang-orang kafir, orang-

orang munafik dan sebahagian orang-orang Islam yang tidak kuat imannya
dalam peperangan. Kemudian ditegaskan bahwa Allah menolong orang-orang
yang
beriman dan menghancurkan  orang-orang kafir dan munafik itu, adalah
merupakan sunnah-Nya yang tidak dapat dimungkiri berlakunya, sebagaimana

pernah terjadi pada Fir'aun dan kaumnya serta umat-umat yang sebelumnya.

PERSESUAIAN SURAT AL ANFAAL DENGAN SURAT AT TAUBAH

Sebagaimana halnya hubungan surat-surat yang lain dengan surat-surat
yang sesudahnya, maka hal yang dikemukakan oleh surat Al Anfaal, seperti

hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama dan furu'nya, sunnah
Allah, syari'at hukum-hukum perjanjian dan janji setia, hukum perang dan

damai dan sebagainya disebutkan dalam surat At Taubah, umpamanya:

1.   Perjanjian yang dikemukakan surat Al Anfaal dijelaskan oleh surat
At Taubah, terutama hal-hal yang berhubungan dengan pengkhianatan
musuh terhadap janji-janji mereka.

2.   Sama-sama menerangkan tentang memerangi orang-orang musyrikin dan
Ahli
Kitab.

3.   Surat Al Anfaal mengemukakan bahwa yang mengurus dan memakmurkan
Masjidilharam itu ialah orang-orang yang bertakwa, sedang surat At
Taubah
menerangkan bahwa orang-orang musyrik tidak pantas mengurus dan
memakmurkan mesjid, bahkan mereka akan menghalang-halangi orang-orang
Islam terhadapnya.

4.   Surat Al Anfaal menyebut sifat-sifat orang-orang yang sempurna
imannya,
dan sifat-sifat orang-orang kafir, lalu pada akhir surat diterangkan
pula tentang hukum perlindungan atas orang-orang muslim yang berhijrah,
orang-orang muslim yang tidak berhijrah serta orang-orang kafir. Hal
yang serupa dikemukakan pula pada surat At Taubah.

5.   Surat Al Anfaal menganjurkan agar bernafkah di jalan Allah, sedang
surat At Taubah menegaskan sekali lagi. Begitu pula dalam surat Al
Anfaal
diterangkan tentang penggunaan harta rampasan perang, sedang surat
At Taubah menerangkan penggunaan zakat.

6.   Surat Al Anfaal mengemukakan tentang orang-orang munafik dan orang-

orang yang ada penyakit dalam hatinya, kemudian surat At Taubah
menerangkannya lebih luas.

Kalau kita perhatikan, ternyata bahwa antara surat Al Anfaal dan
surat At Taubah terdapat hubungan yang erat sekali. Seakan-akan keduanya

merupakan satu surat, bahkan sebahagian ahli tafsir mengatakan bahwa:
Kalau
tidaklah karena ketentuan Allah, maka mereka akan memandang surat Al
Anfaal
dan surat At Taubah sebagai satu surat.

------------------------------------------------------------------------


 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: Noorainy Yusoff <[EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke