*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalaamu'alaikum w.w.

#9  ***9:0***
SURAT AT TAUBAH
(Pengampunan)


MUQADDIMAH

Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat
Madaniyyah. Surat ini dinamakan "At Taubah" yang berarti pengampunan
berhubung kata "At Taubah" berulang kali disebut dalam surat ini.
Dinamakan juga dengan "Baraah" yang berarti berlepas diri yang di sini
maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan
pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai
dengan kaum musyrikin.

Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang
lain yang merupakan sifat dari surat ini.

Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini
tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang
dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi
seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan
cinta kasih Allah.

Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari
peperangan
Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh
Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.

Selain daripada pernyataan pembatalan perjanjian damai dengan kaum
musyrikin itu, maka surat ini mengandung pula pokok-pokok isi sebagai
berikut:

I. Keimanan:
Allah selalu menyertai hamba-hamba-Nya yang beriman;
pembalasan atas amalan-amalan manusia hanya dari Allah;
segala sesuatu menurut sunnatullah; perlindungan Allah
bagi orang-orang yang beriman; kedudukan Nabi Muhammad s.a.w.
di sisi Allah.

2. Hukum-hukum:
Kewajiban menafkahkan harta; macam-macam harta dalam
agama serta penggunaannya; jizyah; perjanjian dan perdamaian;
kewajiban umat Islam terhadap Nabinya; sebab-sebab orang
Islam melakukan perang total; beberapa  dasar politik
kenegaraan dan peperangan dalam Islam.

3. Kisah-kisah:
Nabi Muhammad s.a.w. dengan Abu Bakar r.a. di suatu
gua di bukit Tsur ketika hijrah; perang Hunain (perang
Authas atau perang Hawazin); perang Tabuk.

4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang beriman dan tingkatan-tingkatan mereka.



AT-TAUBAH (PENGAMPUNAN)

SURAT KE-9: 129 Ayat

# PENGUMUMAN TENTANG PEMBATALAN PERJANJIAN DAMAI DENGAN KAUM MUSYRIKIN

# Orang Islam bebas dari tanggung jawab terhadap perjanjian dengan
# kaum musyrikin

***9:1***
1. (Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya
(yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu
(kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).

***9:2***
2. Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat
bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat
melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang
kafir [627].

[627] Sebelum turunnya ayat ini ada perjanjian damai antara Nabi
Muhammad s.a.w. dengan orang-orang musyrikin. Di antara isi perjanjian
itu adalah tidak ada peperangan antara Nabi Muhammad s.a.w. dengan
orang-orang musyrikin, dan bahwa kaum muslimin dibolehkan berhaji
ke Makkah dan tawaf di Ka'bah. Allah SWT membatalkan perjanjian itu
dan mengizinkan kepada kaum muslimin memerangi kembali. Maka
turunlah ayat ini dan kaum musyrikin diberikan kesempatan empat
bulan lamanya di tanah Arab untuk memperkuat diri.

***9:3***
3. Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada
umat manusia pada hari haji akbar [628] bahwa sesungguhnya Allah dan
RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika
kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu;
dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu
tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang
kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

[628] Berbeda pendapat antara mufassirin (ahli tafsir)  tentang yang
dimaksud dengan haji akbar, ada yang mengatakan hari Nahar, ada yang
mengatakan hari Arafah. Yang dimaksud dengan haji akbar di sini adalah
haji yang terjadi pada tahun ke-9 hijrah.

***9:4***
4. kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan
perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu
pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu
seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah
janjinya sampai batas waktunya [629]. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertaqwa.

[629] Maksud yang diberi tangguh empat bulan itu ialah: mereka yang
memungkiri janji mereka dengan Nabi Muhammad SAW. Adapun mereka yang
tidak memungkiri janjinya maka perjanjian itu diteruskan sampai
berakhir masa yang ditentukan dalam perjanjian itu. Sesudah berakhir
masa itu, maka tiada lagi perdamaian dengan orang-orang musyrikin.

# Pengumuman perang terhadap musyrikin.

***9:5***
5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu [630], maka bunuhlah
orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat
pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk
berjalan [631]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha
Penyayang.

[630] Yang dimaksud dengan bulan Haram disini ialah: masa 4 bulan
yang diberi tangguh kepada kamu musyrikin itu, yaitu mulai tanggal
10 Zulhijjah (hari turunnya ayat ini) sampai dengan 10 Rabi'ul akhir.

[631] Maksudnya: terjamin keamanan mereka.

***9:6***
6. Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta
perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar
firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya.
Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.

# Sebab-sebab Perjanjian damai dibatalkan

***9:7***
7. Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan RasulNya
dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah
mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharaam
[632]? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah
kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertakwa.

[632] Yang dimaksud dengan "dekat Masjidilharam" ialah: Al-Hudaibiyah,
suatu tempat yang terletak dekat Makkah di jalan ke Madinah.
Pada tempat itu Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian gencatan
senjata dengan kaum musyrikin dalam masa 10 tahun.

***9:8***
8. Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan RasulNya
dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh
kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan
kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan)
perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang
hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik (tidak menepati perjanjian).

***9:9***
9. Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu
mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat
buruklah apa yang mereka kerjakan itu.

***9:10***
10. Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang
mu'min dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah
orang-orang yang melampaui batas.

***9:11***
11. Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat,
maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.

***9:12***
12. Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan
mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang
kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang
(yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka
berhenti.

***9:13***
13. Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak
sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir
Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?. Mengapakah
kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu
takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

***9:14***
14. Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan
(perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka
dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang
yang beriman.

***9:15***
15. dan menghilangkan panas hati orang-orang mu'min. Dan Allah
menerima taubat orang yang dikehendakiNya. Allah maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.

# Ujian keimanan.

***9:16***
16. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum
mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara
kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah,
RasulNya dan orang-orang yang beriman.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

# Orang-orang yang layak memakmurkan masjid.

***9:17***
17. Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid
Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah
orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam
neraka.

***9:18***
18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

***9:19***
19. Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang
mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad
di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada kaum yang zalim [633]

[633] Ayat ini diturunkan untuk membantah anggapan bahwa memberi minum
para haji dan mengurus masjidilharam lebih utama dari beriman
kepada Allah serta berhijrah di jalan Allah.

***9:20***
20. orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan
Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih
tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang
mendapat kemenangan.

***9:21***
21. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari
padaNya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya
kesenangan yang kekal,

***9:22***
22. mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi
Allah-lah pahala yang besar.

***9:23***
23. Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan
saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu
yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang
yang zalim.

***9:24***
24. Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara,
isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari
Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

# Umat Islam mendapat kemenangan dalam pelbagai pertempuran.

***9:25***
25. Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mu'minin) di medan
peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu
diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka
jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa'at kepadamu sedikitpun,
dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu
lari kebelakang dengan bercerai-berai.

***9:26***
26. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada
orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang
kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-
orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang
yang kafir.

***9:27***
27. Sesudah itu Allah menerima taubat dari orang-orang yang
dikehendakiNya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

***9:28***
28. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang
musyrik itu najis [634], maka janganlah mereka mendekati
Masjidilharam [635] sesudah tahun ini [636]. Dan jika kamu
khawatir menjadi miskin [637], maka Allah nanti akan memberimu
kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

[634] Maksudnya: jiwa musyrikin itu dianggap kotor, karena
menyekutukan Allah.

[635] Maksudnya: tidak dibenarkan mengerjakan haji dan umrah.
Menurut pendapat sebagian mufassirin yang lain, ialah kaum
musyrikin itu tidak boleh masuk daerah haram baik untuk
keperluan haji dan umrah atau untuk keperluan yang lain.

[636] Maksudnya setelah tahun 9 hijrah.

[637] Karena tidak membenarkan orang musyrikin mengerjakan haji
dan umrah, karena pencaharian orang-orang muslim boleh jadi
berkurang.

***9:29***
29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah  dan tidak
(pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa
yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan
agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan
Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah [638]
dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

[638] Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah
Islam dari orang-orang yang bukan Islam, sebagai imbangan bagi
keamanan diri mereka.

***9:30***
30. Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan
orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah".
Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah
mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?



***9:31***
31. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai

tuhan selain Allah [639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih
putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan
yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha
suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim
dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang
alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau
mengharamkan yang halal.

***9:32***
32. Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-
ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.

***9:33***
33. Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk
(Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala
agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.

***9:34***
34. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari
orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar
memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang  yang menyimpan emas
dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih,

***9:35***
35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu
dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan
untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa
yang kamu simpan itu."

Bulan-bulan yang dihormati.

***9:36***
36. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi,
di antaranya empat bulan haram [640]. Itulah (ketetapan) agama
yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri [641] kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah
bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

[640] lihat not [119].

[641] Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan
mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan
bulan itu dengan mengadakan peperangan.

***9:37***
37. Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu [642] adalah
menambah
kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-
undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan
mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat
mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, maka
mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan)
menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang buruk itu. Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

[642] Muharram, Rajab, Zulqaedah dan Zulhijjah adalah bulan-bulan
yang dihormati dan dalam bulan-bulan tersebut tidak boleh diadakan
peperangan. Tetapi peraturan ini dilanggar oleh mereka dengan
mengadakan peperangan di bulan Muharram, dan menjadikan bulan
Safar sebagai bulan yang dihormati untuk pengganti bulan Muharram
itu. Sekalipun bulangan bulan-bulan yang disucikan yaitu, empat bulan
juga. Tetapi dengan perbuatan itu, tata tertib di Jazirah Arab
menjadi kacau dan lalu lintas perdagangan terganggu.

KISAH PERANG TABUK.

Perintah untuk berjihad.

***9:38***
38. Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan
kepadamu:
"Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan
ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di
dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal keni'matan
hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah
sedikit.

***9:39***
39. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa
kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum
yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan
kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

***9:40***
40. Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah
telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah)
mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua
orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata
kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah
beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada
(Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak
melihatnya, dan Al-Quraan menjadikan orang-orang kafir itulah
yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. [643]

[643] Maksudnya: orang-orang kafir telah sepakat hendak membunuh
Nabi SAW, maka Allah s.w.t. memberitahukan maksud jahat orang-orang
kafir itu kepada Nabi SAW. Karena itu maka beliau keluar dengan
ditemani oleh Abu Bakar dari Mekah dalam perjalanannya ke Madinah
beliau bersembunyi di suatu gua di bukit Tsur.

***9:41***
41. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat,
dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

***9:42***
42. Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah
diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah
mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh
terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah:
"Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu." Mereka
membinasakan diri mereka sendiri [644] dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.

[644] Maksudnya mereka akan binasa disebabkan sumpah mereka yang palsu.

***9:43***
43. Semoga Allah mema'afkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka
(untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang
yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui
orang-orang yang berdusta?

Hanya orang munafiklah yang tidak mau berperang.

***9:44***
44. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak
akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan
diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.

***9:45***
45. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah  dan hari kemudian,
dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang
dalam keraguannya.

***9:46***
46. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan
persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai
keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan
dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang
yang tinggal itu."

***9:47***
47. Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak
menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan
bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan
kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang
amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui
orang-orang yang zalim.

***9:48***
48. Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan
dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk (merusakkan)mu,
hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah
agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya.

***9:49***
49. Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya keizinan
(tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus
dalam fitnah."
Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah [645].
Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang
yang kafir.

[645] Ada beberapa orang munafik yang tidak mau pergi berperang
ke Tabuk (daerah kekuasaan Rumawi) dengan berdalih khawatir akan
tergoda oleh wanita-wanita Romawi, berhubung dengan itu turunlah
ayat ini untuk membukakan rahasia mereka dan menjelaskan bahwa
keengganan mereka pergi berperang itu adalah karena kelemahan
iman mereka dan itu adalah suatu fitnah.

***9:50***
50. Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang
karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata:
"Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami
(tidak pergi perang)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira.

***9:51***
51. Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa
yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami,
dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal."

***9:52***
52. Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali
salah satu dari dua kebaikan [646]. Dan Kami menunggu-nunggu bagi
kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari
sisi-Nya.
Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu
bersamamu."

[646] Yaitu mendapat kemenangan atau mati syahid.

***9:53***
53. Katakanlah: "Nafkahkanlah hartamu, baik dengan sukarela ataupun
dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima
dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik.

***9:54***
54. Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka
nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan
RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan
malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa

enggan.

***9:55***
55. Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu.
Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan
anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan
kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan
kafir.

***9:56***
56. Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah,
bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka
bukanlah dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang
yang sangat takut (kepadamu).

***9:57***
57. Jikalau mereka memperoleh tempat perlindunganmu atau gua-gua atau
lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka pergi kepadanya dengan
secepat-cepatnya.

Sikap orang munafik terhadap pembagian sedekah.

***9:58***
58. Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang
(distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya,
mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari
padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.

***9:59***
59. Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan
Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah
bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan
demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang
yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih
baik bagi mereka).

Ketentuan pembagian zakat

***9:60***
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [647].

[647] Yang berhak menerima zakat ialah:
1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai
harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya
dan dalam keadaan kekurangan.
3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk
mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan
orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang
ditawan oleh orang-orang kafir.
6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan
yang bukan ma'siat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang
yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar
hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan
Islam dan kaum muslimin. Di antara mufasirin ada yang
berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah
sakit dan lain-lain.
8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan ma'siat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.

***9:61***
61. Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi
dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya."
Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman
kepada Allah, mempercayai orang-orang mu'min, dan menjadi rahmat
bagi orang-orang yang beriman di antara kamu." Dan orang-orang
yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.

Tuduhan-tuduhan orang munafik terhadap Nabi.

***9:62***
62. Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari
keridhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut
mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang
mu'min.

***9:63***
63. Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya
barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya
nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah
kehinaan yang besar.

***9:64***
64. Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap
mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam
hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu
(terhadap Allah dan rasul-Nya)."
Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.

***9:65***
65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka
lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok?"

***9:66***
66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.
Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat),
niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka
adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.

Hasutan-hasutan orang-orang munafik dan ancaman Allah kepada mereka.

***9:67***
67. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan
sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan
melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya [648].
Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang
fasik.

[648] Maksudnya: berlaku kikir

***9:68***
68. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan
orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya.
Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan
bagi mereka azab yang kekal.

***9:69***
69. (keadaan kamu hai orang-orang munafik dan musyrikin) adalah
seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada
kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka
mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu telah meni'mati
bagian kamu sebagaimana orang-orang yang sebelummu meni'mati
bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka
mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia
dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi.

***9:70***
70. Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang
yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum
Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?
[649]. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa
keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka
sendiri.

[649] 'Aad adalah kaum Nabi Hud, Tsamud ialah kaum Nabi Shaleh;
penduduk Madyan ialah kaum Nabi Syu'aib, dan penduduk negeri
yang telah musnah adalah kaum Nabi Luth a.s.

Ajaran kepada orang-orang mu'min dan janji Allah terhadap mereka.

***9:71***
71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian
mereka  (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.  Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan  mereka ta'at  pada  Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

***9:72***
72. Allah  menjanjikan kepada orang-orang mu'min, lelaki dan perempuan,
(akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai,
kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus
di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu
adalah keberuntungan yang besar.

Keharusan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir dan munafik.

***9:73***
73. Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang
munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka
ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.

***9:74***
74. Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah,
bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu).
Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan
telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka
tidak dapat mencapainya [650], dan mereka tidak mencela (Allah dan
Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan
karunia-Nya kepada mereka.
Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi
mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab
mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka
sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong
di muka bumi.

[650] Maksudnya: mereka ingin membunuh Nabi Muhammad s.a.w.

Ikrar orang munafik tak dapat dipercaya.

***9:75***
75. Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah:
"Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada
kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk
orang-orang yang saleh.

***9:76***
76. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari
karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan
mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).

***9:77***
77. Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada
waktu mereka
menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa
yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka
selalu berdusta.

***9:78***
78. Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan
bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang
ghaib.

Kemunafikan adalah dosa yang tidak diampuni Allah.

***9:79***
79. (Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang

mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela)
orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain
sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina
mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk
mereka azab yang pedih.

***9:80***
80. Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun
bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun
bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan
memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena
mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada kaum yang fasik.

Keadaan orang-orang munafik yang tidak mau berjihad.

***9:81***
81. Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa
gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan
mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada
jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi
berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka jahannam
itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.

***9:82***
82. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak,
sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.

***9:83***
83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari
mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi
berperang), maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku
selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku.
Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang
pertama. Karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut
berperang." [651].

[651] Setelah Nabi Muhammad SAW selesai dari peperangan Tabuk dan
kembali ke Madinah dan bertemu segolongan orang-orang munafik
yang tidak ikut perang, lalu mereka minta izin kepadanya untuk
ikut berperang, maka Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah
untuk mengabulkan permintaan mereka, karena mereka dari
semula tidak mau ikut berperang.

Larangan menyembahyangkan jenazah orang munafik.

***9:84***
84. Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang
yang
mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo'akan) di
kuburnya.
Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan
mereka mati dalam keadaan fasik.

***9:85***
85. Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu.
Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia
dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka,
dalam keadaan kafir.

Keengganan orang munafik untuk berjihad dan pahala orang yang berjihad.

***9:86***
86. Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada
orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah
beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup di antara
mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka
berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk" [652].

[652] Maksudnya: orang-orang yang tidak ikut berperang.

***9:87***
87. Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang [653],
dan
hati mereka telah dikunci mati maka mereka tidak mengetahui
(kebahagiaan beriman dan berjihad).

[653] Maksudnya: wanita-wanita, anak-anak, orang-orang lemah,
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang sudah tua.

***9:88***
88. Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka
berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah
orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.

***9:89***
89. Allah telah menyediakan bagi mereka syurga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar.

***9:90***
90. Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang mengemukakan 'uzur,
yaitu orang-orang Arab Baswi agar diberi izin
bagi mereka (untuk tidak berjihad), sedang orang-orang yang
mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam diri saja. Kelak
orang-orang yang kafir di antara mereka itu akan ditimpa azab
yang pedih.

Uzur-uzur syara' untuk tidak berjihad.

***9:91***
91. Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang
lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak
memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku
ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun
untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah  Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang,

***9:92***
92. dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka
datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu
berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." lalu
mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena
kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka
nafkahkan [654].

[654] Maksudnya: mereka bersedih hati karena tidak mempunyai
harta yang akan dibelanjakan dan kendaraan untuk membawa mereka
pergi berperang.

***9:93***
93. Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap
orang-orang yang meminta izin kepadamu, padahal mereka itu
orang-orang kaya. Mereka rela berada bersama orang-orang yang
tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci mati hati mereka,
maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka).

JUZ 11

***9:94***
94. Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu,
apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang).
Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; kami tidak percaya
lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan
kepada kami beritamu yang sebenarnya.
Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu
dikembalikan kepada Yang mengetahui yang ghaib dan yang
nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

***9:95***
95. Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apabila
kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka
[655]. Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu
adalah najis dan tempat mereka jahannam; sebagai balasan atas apa
yang telah mereka kerjakan.

[655] Maksudnya: tidak mencela mereka.

***9:96***
96. Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu ridha kepada mereka.
Tetapi jika sekiranya kamu ridha kepada mereka, sesungguhnya
Allah tidak ridha kepada orang-orang yang fasik itu.

***9:97***
97. Orang-orang Arab Badwi itu [656], lebih sangat kekafiran dan
kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum
yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana.

[656] orang-orang Badwi ialah orang-orang Arab yang berdiam di
padang pasir yang hidupnya selalu berpindah-pindah.

***9:98***
98. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang memandang apa
yang dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi suatu kerugian, dan
dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah yang akan
ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.

***9:99***
99. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang
dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk
mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh
do'a Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu
jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak
Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya;
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

***9:100***
100. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam)
dari
golongan muhajirin dan anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha
kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-
lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

***9:101***
101. Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu [657] itu,
ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah.
Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak
mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka.
Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan
dikembalikan kepada azab yang besar.

[657] Maksudnya: orang-orang Badwi yang berdiam di sekitar
Madinah.

***9:102***
102. Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka,
mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain
yang buruk.
Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi maha Penyayang.

Keharusan penguasa memungut zakat.

***9:103***
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan [658] dan mensucikan [659] mereka  dan mendo'alah
untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

[658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan
cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda

[659] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam
hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

***9:104***
104. Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari
hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang?

***9:105***
105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.

***9:106***
106. Dan ada (pula) orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada
keputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab mereka dan
adakalanya Allah akan menerima taubat mereka. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Keharusan waspada terhadap tipu muslihat orang yang mempergunakan
mesjid sebagai alatnya.

***9:107***
107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang
mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang
mu'min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara
orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan orang-orang yang
telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu [660]. Mereka
Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan."
Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta (dalam sumpahnya).

[660] Yang dimaksudkan dengan orang yang telah memerangi Allah dan
Rasul-Nya sejak dahulu ialah seorang pendeta Nasrani bernama
Abu 'Amir, yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syiria
untuk bersembahyang di masjid yang mereka dirikan itu, serta
membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslimin. Akan
tetapi kedatangan Abu 'Amir ini tidak jadi karena ia mati
di Syiria. Dan masjid yang didirikan kaum munafik itu diruntuhkan
atas perintah Rasulullah s.a.w. berkenaan dengan wahyu yang
diterimanya sesudah kembali dari perang Tabuk.

***9:108***
108. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya.
Sesungguh-
nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya
mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bersih.

***9:109***
109. Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar
taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah
orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang
runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam
neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-
orang yang zalim.

***9:110***
110. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi
pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah
hancur [661]. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

[661] Maksudnya: Bila perasaan mereka telah lenyap. Ada pula yang
menafsirkan bila mereka tidak dapat taubat lagi.

Penghargaan Allah terhadap para syuhada'.

***9:111***
111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan
harta
mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau
terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam
Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli
yang
telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

***9:112***
112. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang
memuji, yang melawat [662], yang ruku', yang sujud, yang menyuruh
berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara
hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu.

[662] Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan atau berjihad.
Ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa.

Larangan memintakan ampun untuk orang musyrik.

***9:113***
113. Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang  yang beriman
memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik,
walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya),
sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu
adalah penghuni neraka jahanam.

***9:114***
114. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya
tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya
kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa
bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari
padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut
hatinya lagi penyantun.

***9:115***
115. Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan [663] suatu kaum,
sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka sehingga
dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi [664].
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

[663] Lihat not 34.

[664] Maksudnya: seseorang hamba tidak akan diazab oleh Allah
semata-mata karena kesesatannya, kecuali jika hamba itu melanggar
perintah-perintah yang sudah dijelaskan.

***9:116***
116. Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia
menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung
dan penolong bagimu selain Allah.

***9:117***
117. Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang
muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa
kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling,
kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,

***9:118***
118. dan terhadap tiga orang [665] yang ditangguhkan (penerimaan taubat)

mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal
bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka,

serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa)
Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat
mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah
Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

[665] Yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Mararah bin
Rabi'. Mereka disalahkan karena tidak ikut berperang.

***9:119***
119. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.

***9:120***
120. Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab
Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai
Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih
mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang
demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan,
kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula)
menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang
kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh,
melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu
suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik,

***9:121***
121. dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak
(pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan
dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena Allah akan
memberi balasan kepada mereka  yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.

***9:122***
122. Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama

dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.

***9:123***
123. Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang
di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan
daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang
yang bertaqwa.

***9:124***
124. Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka
(orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu
yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang
yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa
gembira.

***9:125***
125. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit
[666], maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka,
disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam
keadaan kafir.

[666] Maksudnya penyakin bathiniyah seperti kekafiran, kemunafikan,
keragua-raguan dan sebagainya.

***9:126***
126. Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa
mereka diuji [667] sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka
tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?

[667] Yang dimaksud dengan ujian disini ialah: musibah-musibah yang
menimpa mereka seperti terbukanya rahasia tipu daya mereka,
pengkhianatan mereka dan sifat mereka menyalahi janji.

***9:127***
127. Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandang
kepada yang lain (sambil berkata): "Adakah seorang dari
(orang-orang muslimin) yang melihat kamu?" Sesudah itu merekapun
pergi. Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka
adalah kaum yang tidak mengerti.

***9:128***
128. Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap
orang-orang mukmin.

***9:129***
129. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah
Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku
bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".
***9:130***
PENUTUP

Surat At-Taubah mengandung pernyatan pembatalan perjanjian damai pleh
Nabi Muhammad s.a.w. dengan kaum musyrikin, karena mereka tidak memenuhi

syarat-syarat perjanjian damai pada perjanjian Hudaibiyyah. Selanjutnya
Surat At Taubah mengandung hukum peperangan dan perdamaian, hukum
kenegaraan, keadaan Nabi Muhammad s.a.w. di waktu hijrah, dan kewajiban
menafkahkan harta dan orang-orang yang berhak menerimanya.

HUBUNGAN SURAT AT-TAUBAH DENGAN SURAT YUNUS.

1. Akhir surat At-Taubah ditutup dengan menyebutkan tentang risalah
Nabi Muhammad s.a.w. dan hal-hal serupa disebutkan pula pada akhir surat

Yunus.

2. Surat At-Taubah menyebutkan keadaan orang-orang munafik serta
menerangkan
perbuatan mereka di waktu Al Qur'an diturunkan, sedang surat Yunus
menerangkan sikap orang kafir terhadap Al Qur'an.

------------------------------------------------------------------------

http://www.geocities.com/noorainy/
http://www.geocities.com/noorymy/


 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: Noorainy Yusoff <[EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke