e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 3 Juni 2013
Bacaan : Markus 7:14-23
Setahun: Ezra 6-7
Nats: "...Tidak ada sesuatu pun dari luar, yang masuk ke dalam diri
      seseorang, dapat menajiskannya; tetapi hal-hal yang keluar dari
      dalam diri seseorang, itulah yang menajiskannya." (Markus 7:15)

Judul:

                            HARAM VS NAJIS

  Di negara kita yang religius, isu makanan bukan hanya dikaitkan
  dengan kesehatan, melainkan juga dengan kekudusan. Sepasang
  suami-istri di gereja saya bertengkar gara-gara tidak sepakat
  tentang boleh tidaknya makan nasi tumpeng hajatan tetangga yang
  melibatkan ritual mistis. Bagaimana seyogyanya sikap kita?



  Orang Farisi dan ahli Taurat mengkritik Yesus karena para murid
  makan dengan tangan yang najis karena belum dibasuh sehingga makanan
  mereka pun menjadi haram (ay. 1-13). Yesus menjawab bahwa semua
  makanan halal (ay. 15). Ternyata permasalahannya lebih parah
  daripada sekadar makanan. Hati manusia sudah najis dan tercemar. Apa
  pun yang keluar dari hati yang najis, meskipun secara lahiriah
  tampak suci, tetap saja najis.



  Hukum Taurat adalah simbol yang menunjuk pada Sang Mesias. Yesus
  menggenapinya melalui karya keselamatan-Nya, yang menyediakan solusi
  bagi kenajisan hati manusia. Kita tidak lagi dinajiskan atau
  dikuduskan oleh makanan; kita dikuduskan oleh pencurahan darah
  Kristus di kayu salib. Pengudusan ini berlaku pula dalam konteks
  yang lebih luas. Kerajaan Allah yang datang bersama dengan Yesus
  Kristus berkenaan dengan kesucian hati, kekudusan motivasi, bukan
  lagi kesucian eksternal atau jasmani.



  Di dalam Kerajaan Allah, kita tidak perlu meributkan soal
  haramnajisnya makanan. Jika khawatir menjadi "batu sandungan", kita
  dapat menghindari makanan tertentu. Namun, selama makanan tersebut
  layak dan sehat, kenapa enggan menyantapnya? --Iwan Catur Wibowo

              KESALEHAN PALSU MENOLAK YANG NAJIS MASUK,
         KESUCIAN SEJATI MENGUNDANG MESIAS YANG KUDUS MASUK.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/06/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/06/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                 http://alkitab.sabda.org/?Markus+7:14-23

  Markus 7:14-23

  14  Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada
      mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
  15  Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat
      menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah
      yang menajiskannya."
  16  (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!)
  17  Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang
      banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti
      perumpamaan itu.
  18  Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak
      tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam
      seseorang tidak dapat menajiskannya,
  19  karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu
      dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan
      halal.
  20  Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
      menajiskannya,
  21  sebab dari dalam, dari hati orang[1:24484], timbul segala
      pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
  22  perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri
      hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
  23  Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Ezra+6-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ezra+6-7


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kirim email ke