e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 18 September 2012
Bacaan : Rut 1:1-22, 2:10-12
Setahun: Hagai
Nats: Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari
      pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau,
      selain dari pada maut! (Rut 1:17b)

Judul:

                               72 HARI

  72 hari. Itulah umur pernikahan Kim Kardashian, selebriti
  Hollywood, dengan Kris Humphries, seorang pemain basket profesional
  Amerika Serikat. Menikah tanggal 20 Agustus 2011, mengajukan
  permohonan cerai tanggal 31 Oktober 2011. Menurut Barna Group tahun
  2008, 33% orang Amerika Serikat yang mereka survei pernah bercerai,
  tren yang mencerminkan masalah yang melanda zaman ini: krisis
  kesetiaan. Krisis ini ditemukan bukan hanya dalam kehidupan
  pernikahan, tetapi juga dalam semua aspek kehidupan.


  Alkitab jelas mengajarkan pentingnya kesetiaan. Kehidupan Rut
  mendemonstrasikan contoh yang indah dari prinsip ini. Sepeninggal
  suaminya, kita bisa mengerti kalau Rut memilih pergi dan mencari
  penghidupan yang lebih menjanjikan. Namun, Rut tidak melakukannya.
  Ia memilih berjanji setia sampai maut memisahkan kepada mertuanya,
  Naomi (ayat 17b). Padahal, Naomi tidak dapat menjamin kesejahteraan
  Rut (1:12-13). Tampaknya Rut memahami bahwa Tuhan berkenan pada
  kesetiaan (ayat 17). Kesetiaannya ini kelak membuatnya menuai kasih
  Boas (lihat pasal 2:10-12). Tuhan pun menghargai kesetiaan Rut
  dengan menjadikannya sebagai nenek Raja Daud, sekaligus nenek moyang
  Kristus (lihat Matius 1).


  Kita yang hidup di zaman ini juga dipanggil Tuhan untuk menjadi
  orang-orang yang setia. Bukan hanya ketika segala sesuatu lancar dan
  senang, tetapi juga pada saat-saat yang tampaknya tidak
  menguntungkan. Biasanya, kita menjadi tidak setia ketika merasa
  bahwa kepentingan atau kenyamanan kita terganggu. Ketika kita
  meneladani Kristus yang mengutamakan kepentingan orang lain (Filipi
  2), kesetiaan akan terasa lebih mudah. --ALS

             SAMA SEPERTI TUHAN ADALAH TUHAN YANG SETIA,
    ORANG KRISTIANI PUN DIPANGGIL UNTUK MENJADI ORANG YANG SETIA.

e-RH Situs:  http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-09-18
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/09/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/09/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:            http://alkitab.sabda.org/?Rut+1:1-22,+2:10-12

  Rut 1:1-22, 2:10-12

   1  Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel.
      Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan
      kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana
      sebagai orang asing.
   2  Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama
      kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata
      dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah
      mereka di sana.
   3  Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu
      tertinggal dengan kedua anaknya.
   4  Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa,
      yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira
      sepuluh tahun lamanya.
   5  Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga
      perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
   6  Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang
      dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN
      telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada
      mereka.
   7  Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama
      dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk
      pulang ke tanah Yehuda,
   8  berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah,
      pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya
      menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan
      kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
   9  kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan,
      masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka,
      tetapi mereka menangis dengan suara keras
  10  dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang
      kepada bangsamu."
  11  Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu
      turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki
      yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
  12  Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku
      untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan
      sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih
      melahirkan anak laki-laki,
  13  masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu
      kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya
      demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami
      dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"
  14  Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium
      mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
  15  Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan
      kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
  16  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan
      pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau
      pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam,
      di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan
      Allahmulah Allahku;
  17  di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku
      dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih
      lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari
      engkau, selain dari pada maut!"
  18  Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama
      dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
  19  Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika
      mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena
      mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?"
  20  Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi;
      sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan
      banyak yang pahit kepadaku.
  21  Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang
      kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku
      Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang
      Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
  22  Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab
      itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan
      sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.

  10  Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan
      berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari
      padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang
      asing?"
  11  Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap
      segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah
      suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan
      tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu
      tidak engkau kenal.
  12  TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya
      dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang
      di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Hagai
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hagai


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Kirim email ke