e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 23 Februari 2018
Bacaan : Bilangan 20:2-13
Setahun: Bilangan 23-25
Nats: Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu
dengan tongkatnya dua kali.... (Bilangan 20:11a)

Renungan:

AMARAH MUSA

Seorang ayah menasihati putranya yang akan menempati jabatan baru sebagai
manajer perusahaan: "Kalau sesuatu membuatmu hendak marah, ingatlah bahwa
jika kau terpancing, maka hal itu sama dengan kau sedang menyalakan sumbu
api di dalam hatimu. Matikan segera atau ia akan membakar dirimu sendiri."

Dijuluki sebagai seorang yang lembut hati dengan kemampuan memimpin suatu
bangsa yang besar, salah satu hal yang menjadi kelemahan Musa sebagai
pemimpin adalah ketidakmampuannya menguasai diri saat amarah menggoda.
Berkali-kali amarahnya meledak kepada bangsa yang tegar tengkuk itu karena
perbuatan mereka yang menyakiti hati Tuhan (ay. 11, Kel. 32:19).

Marah adalah sifat yang wajar dan manusiawi, namun menjadi tak wajar jika
amarah tersebut menang dan mengambil alih diri kita. Alih-alih
menyelesaikan masalah, amarah yang berlebihan akan membawa kepada muara
masalah yang baru. Bagi Musa, ketidakmampuannya mengendalikan amarah
membuatnya tak lagi dapat memasuki tanah perjanjian (ay. 12).

Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap saat kemarahan hendak menjalari
hidup kita? Berserahlah kepada Tuhan, mohonlah agar Ia yang memegang
kendali, menenteramkan hati kita yang panas oleh amarah untuk kembali
disejukkan saat mengingat akan kelembutan kasih-Nya.

Setiap kali amarah menggoda di depan mata, kiranya kita tetap dimampukan
untuk tetap mengarahkan hati kita kepada Tuhan, memohon pertolongan untuk
mampu memadamkan nyala sumbunya agar tak membakar diri kita sendiri juga
orang lain. --YES/www.renunganharian.net

KEDEWASAAN IMAN AKAN MENJAUHKAN KITA DARI AMARAH YANG SIA-SIA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2018/02/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2018/02/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+20:2-13

Bilangan 20:2-13

 2  Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah
mereka mengerumuni Musa dan Harun,
 3  dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya: "Sekiranya kami mati
binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN!
 4  Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan
ternak kami mati di situ?
 5  Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke
tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan
delima, bahkan air minumpun tidak ada?"
 6  Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan,
lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka.
 7  TUHAN berfirman kepada Musa:
 8  "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh
umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu
supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu
itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
 9  Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang
diperintahkan-Nya kepadanya.
10  Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu
itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang
durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
11  Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu
dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu
dan ternak mereka dapat minum.
12  Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak
percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang
Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri
yang akan Kuberikan kepada mereka."
13  Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan
Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+23-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+23-25

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari
penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian� tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian� milik Yayasan Gloria -- Copyright � 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian�?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kirim email ke