Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com

e-BinaAnak -- Pembinaan Karakter Anak Usia Dini (II)
631/April/II/2013

Salam damai Kristus,

Salah satu karakter yang harus dimiliki oleh anak-anak adalah "taat". Dalam 
Kisah Para Rasul 5:29 dikatakan, "... Kita harus lebih taat kepada Allah dari 
pada kepada manusia." Untuk itu, guru sekolah minggu harus mengajarkan kepada 
anak-anak layan, bagaimana hidup taat pada Allah. Melalui bahan mengajar dalam 
edisi ini, kami menyajikan kisah Adam dan Hawa dalam taman Eden, yang dapat 
menjadi refleksi bagi kita semua akan pentingnya ketaatan pada Allah.

Selain itu, beberapa Sahabat Facebook e-BinaAnak juga berbagi berkat mengenai 
cara membina karakter anak usia dini, yang bisa Anda baca di kolom Sua Pelayan 
Anak. Silakan menyimak sajian e-BinaAnak, Tuhan memberkati pelayanan kita semua.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan 
mendatangkan sukacita kepadamu. (Amsal 29:17)
< http://alkitab.mobi/?amsal+29:17 >


BAHAN MENGAJAR: ADAM DAN HAWA TIDAK TAAT

Bahan Alkitab: Kejadian 2:15-18; 3:1-24

Tujuan: Menolong anak-anak untuk:
1. Mengetahui bahwa Tuhan menyenangi anak-anak yang taat, tetapi menghukum 
mereka yang tidak taat.
2. Bersikap mau dan berani mengakui kesalahan.
3. Mengucap syukur atas pengampunan setelah memintanya kepada Tuhan.

Tafsiran:

Dalam Kejadian 2:15-17 manusia ditempatkan di bawah ujian: kemerdekaan disertai 
syarat harus setia dan taat. Di tengah-tengah segala perlengkapan yang 
diberikan Tuhan kepada mereka, diberikan pula suatu larangan, dan larangan 
itulah yang merupakan ujian. Hawa diperdayakan ular, dan ia makan buah yang 
tidak boleh dimakannya. Kemudian, ia bertindak sebagai penggoda pula. Menurut 
pikirannya, ia bebas dan merdeka, tetapi ia telah menjadi budak Iblis yang 
kemudian diperalat untuk menggoda Adam, suaminya (baca 1 Timotius 2:14). 
Laki-laki itupun memakannya dan turut jatuh ke dalam dosa.

Biasanya, sebelum dosa itu terjadi, terlihat sangat menarik, tetapi segera 
sesudah perbuatan itu dilakukan, datanglah kesadaran yang disertai perasaan 
kaget.

Demikian juga halnya Adam dan Hawa di taman Firdaus, sesudah mereka memakan 
buah itu, terlihatlah oleh mereka bahwa mereka itu telanjang; timbullah dalam 
hati mereka perasaan malu. Mereka malu satu dengan yang lain, masing-masing 
merasa dirinya bersalah. Manusia itu merasa seluruh hidupnya berubah sesudah 
memakan buah itu; kesempurnaan pada mereka hilang, hatinya tidak tenang lagi, 
dan damai telah lenyap.

BAHAN PENUNJANG

Ayat hafalan: Kisah Para Rasul 5:29

"Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia."

Tulislah ayat ini pada papan tulis sebagai berikut:
Kita harus lebih taat kepada Allah.
Saya harus lebih taat kepada Allah.
... harus lebih taat kepada Allah.

Alat peraga:
Berlatihlah untuk membuat lukisan dengan cepat pada papan tulis, yang 
menggambarkan taman serta pohon di tengahnya. Gambar tentang jatuhnya manusia 
ke dalam dosa sebagai berikut:

Nyanyian:
"Ajarlah 'Ku, Tuhan" - Puji Tuhan no. 80

DALAM KEBAKTIAN

1. Pengarahan

2. Ayat hafalan:

a. GSM membimbing anak-anak membaca Kisah Para Rasul 5:29, kemudian menjelaskan 
arti 'taat' dengan bahasa anak-anak atau dengan contoh-contoh sederhana.

b. Perlihatkan tulisan pada papan tulis, lalu bacalah bersama-sama. Ulangi 
sekali lagi, gantilah kata 'kita' dengan kata 'saya'. Sekarang, gantilah 'saya' 
dengan nama anak masing-masing, lalu bacalah beberapa kali.

c. Hafalkan bersama-sama.

3. Permainan:
Adakan permainan di mana anak-anak harus menaati apa yang diperintahkan. 
Sebaiknya, yang diperintahkan itu adalah hal-hal yang menolong atau menyatakan 
perhatian kepada orang lain.

INTI PELAJARAN

Pendahuluan:
Adam tinggal di sebuah taman buatan Tuhan, taman Eden namanya. Taman itu indah 
sekali, lagi pula penuh dengan pohon-pohon yang berbuah lebat.

Suatu hari, Tuhan menunjukkan kepada Adam sebuah pohon yang letaknya di 
tengah-tengah taman itu.

Tuhan berkata, "Adam, semua pohon dalam taman ini boleh engkau makan buahnya. 
Namun pohon yang satu ini, yaitu pohon pengetahuan baik dan jahat, sekali-kali 
jangan engkau makan buahnya. Karena engkau akan mati bila memakannya."

Adam mendengar dan mengerti apa yang Tuhan perintahkan. Setiap kali ia melihat 
pohon itu, ia teringat akan perintah Tuhan kepadanya.

Teman Adam

Meskipun dikelilingi oleh banyak pohon dan binatang, Adam merasa kesepian. Oleh 
karena itu, Allah membuat seorang manusia lagi sebagai teman Adam.

Tahukah kamu, siapa yang Tuhan ciptakan? Tuhan membuat seorang wanita. Adam 
gembira sekali dan menamai wanita itu Hawa. Mereka berdua hidup dengan sangat 
senang dalam taman Eden.

Godaan Terhadap Hawa

Pada suatu hari, ketika Hawa berjalan-jalan di taman, dihampirinya pohon 
pengetahuan baik dan jahat di tengah taman itu. (GSM melukis di papan tulis.)

Masih ingatkah kamu akan apa yang Tuhan katakan mengenai pohon ini? Tuhan 
melarang Adam dan Hawa memakan buahnya.

Ketika Hawa berdiri dekat pohon, didengarnya suara yang berkata, "Tentunya 
Allah melarang engkau memakan buah dari semua pohon dalam taman ini, bukan?"

Hawa sangat terkejut. Suara itu bukan suara Allah atau suara Adam, jadi suara 
siapa? Dilihatnya ada seekor ular, rupanya ular itulah yang berkata-kata.

Jawab Hawa, "Tidak demikian. Tuhan mengizinkan kami memakan buah dari semua 
pohon di taman ini, kecuali buah pohon ini. Tuhan mengatakan, kami akan mati 
kalau kami memakannya."

Ular itu membohongi Hawa, katanya, "Kamu tak akan mati. Allah tahu bahwa jika 
kamu makan buah itu, kamu akan menjadi pandai seperti Allah, tahu yang baik dan 
yang jahat."

Adam dan Hawa Tidak Menurut

Hawa melihat bahwa buah itu kelihatannya sangat enak untuk dimakan. Dan, ia 
ingin menjadi pandai seperti apa yang dikatakan ular itu. Ia lupa akan larangan 
Allah.

Lalu, Hawa mengambil buah itu, dimakannya dan diberikannya juga kepada Adam.

Setelah Adam dan Hawa memakan buah itu, mereka sadar akan perbuatan mereka dan 
merasa takut sekali kepada Allah. Mereka telah melanggar perintah Allah. Mereka 
melakukan perbuatan yang dilarang Allah.

Allah mengasihi Adam dan Hawa, tetapi Dia harus menghukum mereka supaya mereka 
mau menurut. Adam dan Hawa diusir Tuhan. Mereka tidak boleh lagi tinggal di 
taman Eden yang indah itu.

PENERAPAN

Apakah kamu selalu taat kepada orang tuamu? Orang tua kita mencintai kita, 
tetapi mereka juga akan menghukum bila kita bersalah. Manusia tidak taat; kita 
berdosa kepada Allah dan harus dihukum.

Akan tetapi, Tuhan Yesus begitu sayang kepada kita sekalian sehingga Ia mau 
mati disalib. Dengan demikian, Ia dihukum sebagai pengganti kita. Tuhan Yesus 
sangat mengasihi kamu. Jika kamu bersalah, mintalah ampun kepada-Nya, maka 
Allah akan mengampuni kesalahanmu. Sungguh, Ia mengasihi kamu dan tidak mau 
marah lagi.

AKTIVITAS

Mengulangi ayat hafalan.
Beberapa anak memainkan beberapa adegan dari cerita di atas.

NYANYIAN

"Ajarlah 'Ku, Tuhan"

DOA

Anak-anak bersyukur atas kemurahan Tuhan dan menyatakan keinginan mereka untuk 
selalu taat kepada-Nya.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Suluh Sekolah Minggu Kelas Kecil (Usia 6 -- 8 Tahun) Tahun I
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Seksi Kurikulum Komisi Anak Sinode GKI Jabar
Halaman: 104 -- 109


SUA PELAYAN ANAK: MEMBINA KARAKTER ANAK USIA DINI

e-BinaAnak, 8 Januari 2013: Bagaimana cara membina karakter anak usia dini? 
Mari share ... :)

Lorenta R. Lingga: Keingintahuan anak sangatlah tinggi, jadi sebagai ortu kasih 
contoh yang baik, santun dan bicara yang lembut. Ketika kita membaca Alkitab 
atau dengar siaran rohani dari radio, anak pun akan ikut-ikut. Kebiasaan 
seperti ini akan membentuk karakter anak. Begitu deh teman-teman. Lanjutkan!

Labuhan Sitorus: Betul, orang-orang di sekeliling anak mempengaruhi 
karakternya. Makanya, sebaiknya orang-orang tersebut harus lebih hati-hati 
berkata-kata dan bertindak ... jadi teladan yah (untuk Guru SM juga).

e-BinaAnak: @Lorenta R. Lingga, Labuhan Sitorus: Banyak hal yang bisa 
mempengaruhi karakter anak usia dini, baik Alkitab, siaran rohani dari radio, 
perkataan dan tindakan orang tua (khususnya). Namun, sumber yang paling tepat 
untuk membina karakter anak usia dini adalah dari Alkitab. Bagaimana pendapat 
rekan-rekan yang lain?

Shmily Tilestian: Menurut saya, karakter itu muncul dari kebiasaan. Jadi, cara 
membina karakter anak usia dini harus diawali di lingkungan keluarga terlebih 
dulu. Keluarga harus mempunyai kebiasaan yang baik, terutama cara hidup yang 
seturut firman Tuhan. Jadi, pembinaan karakter di dalam keluarga menjadi 
langkah awal agar anak bisa siap menghadapi kehidupan di luar.

e-BinaAnak: Orang tua dan guru SM harus membekali diri dengan firman Tuhan 
supaya bisa memberi teladan yang benar bagi anak-anak. Apa pun yang dilakukan 
oleh orang tua atau guru SM mempunyai peranan penting untuk perkembangan 
karakter anak. Anak-anak akan mencontoh/meniru apa yang mereka lihat, dengar, 
dan rasa. Jadi, marilah kita lebih giat untuk mengenal Tuhan dan memberi 
teladan yang benar untuk anak-anak supaya mereka bisa mempunyai karakter yang 
berkenan bagi Tuhan.

Sumber: http://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10151207439666629


STOP PRESS: FACEBOOK e-DOA

Anda rindu untuk berbagi pokok doa dan saling mendoakan? Kami mengundang Anda 
untuk bergabung dengan komunitas e-Doa dalam Facebook e-Doa. Selain bisa saling 
mendukung dalam doa, Anda juga bisa mendapatkan berbagai bahan kekristenan 
seputar doa seperti artikel, renungan, kesaksian, dan tokoh doa? Segera 
bergabung dengan Facebook kami dan temukan berkatnya!

==> http://www.facebook.com/sabdadoa


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Kirim email ke