40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 18 MEI 2018

KOMORO DAN SHIROMANI

Bangsa Komoro mendiami kawasan yang membentang sepanjang lebih dari empat pulau 
tropis di Samudra Hindia, sebelah barat Madagaskar. Kesultanan Anjouan (salah 
satu dari empat pulau) didirikan sekitar tahun 1500, tetapi para saudagar Arab, 
yang menjadi semakin kaya di kawasan ini melalui perdagangan budak dan 
rempah-rempah, telah memperkenalkan Islam di pulau-pulau tersebut. Penjajah 
Perancis mengambil kekuasaan pada akhir abad ke-19 dan Komoro merdeka pada 
tahun 1975 setelah mengalami serangkaian kediktatoran dan kudeta yang panjang. 
Saat ini, 99% penduduk menganut suatu aliran Islam-rakyat (Islam tradisional) 
yang sangat berpengaruh di Afrika.

Sultan Anjouan pertama memilih bendera merah. Merah dianggap sebagai tanda 
kekuasaan dan martabat kerajaan. Warna ini memainkan peran yang menentukan 
dalam pakaian wanita saat itu. Pakaian yang seperti itu diperuntukkan bagi 
wanita berpangkat tinggi. Di depan umum, wanita harus berjilbab dengan kain 
merah.

Pada abad ke-20, kain merah ini telah mengambil pola dan warna lainnya, tetapi 
warna merah masih dianggap sebagai simbol klasik budaya Anjoauni dan dipakai 
oleh semua wanita.

Enam kain persegi dijahit bersama untuk membuat Shiromani modern. Saat dipakai, 
jahitan kain persegi menyatu membentuk sebuah tanda salib besar dan khas pada 
tubuh. Shiromani dipakai di festival keagamaan, acara politik, pernikahan, dan 
dalam kehidupan sehari-hari. Seorang wanita Anjouani di seluruh dunia dapat 
dikenali melalui Shiromani-nya. Ini simbol budaya mereka dan mereka memakainya 
dengan bangga.

Berdoa untuk Mereka

- Komoro telah mengalami pemerintahan dari berbagai penguasa, mulai dari 
sultan, bajak laut, dan pedagang budak hingga penguasaan oleh negara-negara 
jajahan. Berdoa agar mereka menemukan kemerdekaan sejati dan kehidupan dalam 
Yesus.

- Berdoa terutama untuk wanita, yang memakai Shiromani, yang merupakan kunci 
untuk membuka budaya matrilineal ini kepada Injil.

- Kehidupan keluarga kepulauan sangat dicirikan oleh kecemburuan. Berdoa supaya 
ada sikap untuk saling percaya dan ada komitmen dalam keluarga besar ini, serta 
adanya model-panutan kehidupan keluarga yang sehat.


Kontak: doa(at)sabda.org 
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org 
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org 
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari 
(c) 2018 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

Kirim email ke