\o/ \o/~~~~~~~~(((( Hidup oleh Roh, Dipimpin oleh Roh, Gal.5:25 ))))~~~~~~~\o/ 
\o/

From: Freely Give 


DI BALIK TINGKAP-TINGKAP LANGIT 
Oleh: John Adisubrata

HELL NO!

"Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari 
hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam API YANG KEKAL 
yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya." (Matius 25:41)

Apakah yang akan terjadi setelah hidup kita di dunia berakhir? Apakah ada suatu 
'alam' lain di balik kebesaran mayapada yang tampak nyata ini? 

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sering kali timbul di dalam benak pikiran 
saya semenjak kecil. Ingatan saya mengenainya tampak jelas sekali! Saat itu 
saya sudah merasa yakin, bahwa kehidupan umat manusia tidak hanya akan berakhir 
begitu saja. 
Seolah-olah pada waktu itu sesuatu hal sudah terjadi di dalam diri saya yang 
menyebabkan saya begitu percaya, bahwa ada 'PRIBADI' yang tidak kelihatan 
secara kasat mata, yang jauh lebih tinggi dari pada pribadi-pribadi yang ada di 
dunia! Entah saya menjadi percaya oleh karena pengaruh didikan orang tua, 
keluarga, dari sekolah, atau oleh karena pengaruh buku-buku bacaan novel dan 
komik yang saya gemari semenjak dahulu? Saya tidak bisa menudingnya secara 
tepat, apa atau siapa yang sudah berhasil menyebabkan saya mau mempercayainya. 
Sesaat lamanya saya menyangka, bahwa pasti semua orang mempunyai pendapat yang 
sama seperti saya. Tetapi ternyata dugaan kanak-kanak saya itu keliru sekali. 

Setelah bertahun-tahun hidup, sekolah dan bekerja di negara-negara barat, saya 
bisa melihat dengan jelas perbedaan sikap masyarakat di sana dengan sikap saya 
di dalam menanggapi tema ini. Banyak sekali rekan-rekan dan sahabat-sahabat 
orang bule yang menolak teori adanya kehidupan sesudah kematian. Apalagi teori 
ke-Tuhan-an!  
Seorang sahabat saya di kantor, Bill Michael, meninggal dunia empat tahun yang 
lalu akibat serangan penyakit tumor otak yang amat ganas. Pada saat-saat kritis 
sebelum kematiannya, ia berkata kepada saya, bahwa ia tidak mempercayai adanya 
sorga dan neraka. Mengetahui bahwa saya adalah seorang pengikut Kristus 
semenjak saya lahir baru tahun 1997, ia bergurau dengan sinis: "John, jika aku 
sudah sampai di 'sana', dan aku mempunyai fasilitas untuk menelponmu, aku akan 
menggambarkan keadaan tempat itu kepadamu." 
Tidak lama setelah itu ia meninggal dunia! Saya hadir di acara pemakamannya. 
Upacara yang tidak bersifat Kristen tersebut membuka wawasan saya untuk pertama 
kalinya mengenai cara-cara pemakaman 'sekuler' di Australia. Di sana, 
berdasarkan permintaannya sendiri, lagu kesayangannya, Imagine, karya almarhum 
John Lennon, dikumandangkan sebagai salah satu acara pengheningan cipta dan 
penghormatan yang terakhir untuknya. 
Sungguh menyedihkan, karena ironis sekali, ... syair lagu kesayangannya 
tersebut diawali dengan kata-kata: "Imagine there's no heaven". ("Bayangkan 
seandainya sorga itu tidak ada") Kalimat pertama itu sebenarnya menunjukkan, . 
apabila kita mengikuti makna lagunya secara keseluruhan, bahwa pada saat ia 
menulisnya, John Lennon percaya akan adanya sorga! 
Beberapa buku karangan atau kesaksian-kesaksian orang-orang yang pernah mati 
lalu bangkit kembali, mengisahkan pengalaman-pengalaman di 'seberang sana' yang 
berbeda-beda, kendatipun kadang kala di dalamnya ada detil-detil yang serupa. 
Baik itu kesaksian orang-orang yang sudah percaya atau yang bertobat setelah 
mengalaminya, maupun mereka yang menolak Kristus. Tanpa ingin mempermasalahkan 
kebenaran kisah-kisah mereka, saya selalu berusaha menerima kesaksian-kesaksian 
itu seperti apa adanya.
Awal tahun 1990, Kerry Packer, salah seorang pengusahawan paling berhasil di 
dunia, dan juga orang terkaya di Australia, terkena serangan jantung pada saat 
berolah raga polo di tengah-tengah lapangan. Ia dinyatakan 'clinically dead' di 
rumah sakit, setelah jantungnya berhenti berdetak lebih dari lima menit 
lamanya. Tetapi ... di luar dugaan para dokter dan perawat-perawat rumah sakit, 
kurang-lebih 10 menit kemudian, secara tiba-tiba ia menjadi sadar kembali.
Karena ketenaran namanya peristiwa tersebut menjadi buah bibir media negara 
itu. Ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan para jurnalis yang ingin mengetahui 
apa yang terjadi pada saat kematiannya, ia berkata: "Aku tidak mengalami 
sesuatu apapun, karena ternyata . di 'seberang sana' tidak terdapat apa-apa!" 

Itulah kesaksian Kerry Packer saat kematiannya selama 15 menit yang tetap 
dipertahankan olehnya sampai hari kematian yang sesungguhnya 15 tahun kemudian. 
Tepatnya, ... pada tanggal 27 Desember 2005, ketika ia berusia 68 tahun.
Belum lama ini di sebuah milis Kristen Indonesia seorang bapak yang mengaku 
pernah sekolah Alkitab berulang-ulang kali mengutarakan pandangan pribadinya, 
bahwa Tuhan tidak mungkin menciptakan neraka untuk menghukum umat manusia. 
Argumentasi yang diandalkan olehnya adalah, . jika Tuhan bersedia menghukum dan 
menyiksa orang-orang berdosa di dalam lautan api yang abadi, maka firman-Nya 
yang mengatakan: Tuhan adalah Kasih (1 Yohanes 4:16) . tidak benar!

Selaras dengan pandangan kelompok sekte internasional yang biasanya mengunjungi 
rumah orang-orang untuk membagikan kepercayaan mereka, ia menolak keberadaan 
neraka. Karena menurut mereka, sesudah kematian seseorang yang tidak memeluk 
kepercayaan mereka, jiwa dan roh orang itu akan musnah, . lenyap tak berbekas! 
Padahal di dalam firman Tuhan neraka diperbincangkan di mana-mana. Bahkan Tuhan 
Yesus sendiri mereferensikan tempat jahanam itu di dalam keempat Injil-Nya 
secara berulang-ulang kali. Salah satunya, di dalam Injil Matius, Ia berkata: 
"Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah 
Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam 
NERAKA. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!" (Lukas 12:5)
Saya sempat mengambil bagian di dalam 'diskusi' tersebut dengan mengutipkan 
reaksi seorang hamba Tuhan yang dikenal melalui acara-acara televisi Kristen 
dunia, ketika ia harus menghadapi seorang laki-laki yang mempunyai pendapat 
serupa dengan bapak tersebut di dalam salah satu acara Kebaktian Kebangunan 
Rohani (KKR) yang diadakan olehnya di Amerika. 

Ketika ia sedang membahas 'keseriusan' neraka berdasarkan ayat-ayat Alkitab, 
laki-laki tersebut memotong dan menantangnya. Di tengah-tengah para jemaat yang 
hadir di sana ia berteriak keras: "I don't believe it, there is no such a thing 
called hell!" ("Aku tidak percaya, tidak ada tempat yang disebut neraka!")
Hamba Tuhan tersebut menjawab dengan tegas: "You will believe it, when you get 
there!" ("Engkau akan mempercayainya, jika engkau sudah tiba di sana!")
Teguran yang terdengar amat keras, tetapi berhasil menempelak orang itu dengan 
jitu sekali! 

"Sebab jikalau Tuhan tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa 
tetapi melemparkan mereka ke dalam NERAKA dan dengan demikian menyerahkannya ke 
dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; ..." 
(2 Petrus 2:4) 
 
INDERA KEENAM
"Sebab dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu, dan maut tidak 
dapat memuji-muji Engkau; orang-orang yang turun ke liang kubur tidak 
menanti-nanti akan kesetiaan-Mu." (Yesaya 38:18)

Sampai sekarang, meskipun sudah tidak seperti dahulu lagi, saya gemar menonton 
film-film yang membahas tema-tema alam roh. Salah satu di antaranya adalah film 
The Sixth Sense, karya M. Night Shyamalan. Movie yang menurut pendapat saya 
jalan ceriteranya disajikan olehnya dengan ketrampilan artistik yang sangat 
mengagumkan, mengisahkan tentang kemampuan supranatural seorang anak kecil yang 
bisa melihat alam roh di tengah-tengah kesibukannya sehar! i-hari, bahkan 
berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah mati. 
Mirip dengan sebuah film lain yang bertema sama: Ghost, keduanya menceriterakan 
kisah orang-orang mati yang masih tetap berkeliaran di dunia. Sebagian oleh 
karena mereka masih harus menyelesaikan beberapa tugas sebelum meninggalkan 
alam yang fana ini secara permanen, sedangkan yang lain menduduki daerah-daerah 
tertentu di mana mereka mengalami kematian mendadak secara tidak wajar. 
Kendatipun keduanya dikisahkan dengan menarik sekali untuk memikat perhatian 
para penontonnya, jika ditelusuri secara teliti, jalan ceriteranya sangat tidak 
alkitabiah, karena disajikan berdasarkan dongeng-dongeng nenek moyang! 
Sebuah film DVD/VCD yang dapat dibeli di toko-toko buku Kristen di Indonesia 
berjudul: Escape from Hell, menjiplak dengan persis sekali ide dari sebuah 
movie sekuler yang terkenal awal tahun 1990, Flatliners, yang dibintangi oleh 
Kiefer Sutherland dan Julia Roberts. 

Kedua film tersebut mengisahkan tentang eksperimen-eksperimen terlarang yang 
dilakukan oleh beberapa mahasiswa fakultas kedokteran menggunakan obat-obatan 
untuk menghentikan detak-detak jantung mereka selama beberapa menit secara 
bergantian, sebelum 'dirangsang' kembali memakai alat medis 'Defibrilator'. 
Mereka berharap, agar melaluinya misteri-misteri belum juga terpecahkan yang 
terjadi pada awal kematian manusia bisa diketahui oleh mereka. 
Flatliners jelas membahas ceriteranya menurut selera dunia sekuler. Tetapi 
Escape from Hell, meskipun tidak 100% alkitabiah, mengisahkannya dari sudut 
pandangan orang-orang kristiani. Film yang diproduksi dengan 'budget' yang 
sangat terbatas ini menyajikan kisah yang diilhami oleh orang-orang yang pernah 
mengalami mati suri. Baik orang-orang yang sudah percaya, maupun mereka yang 
setelah melaluinya bersedia untuk bertobat. 

Salah satu dari kesaksian-kesaksian yang mengilhami movie tersebut adalah 
kesaksian dahsyat sangat mengharukan seorang hamba Tuhan berasal dari New 
Zealand yang bernama Ian McCormack. Mengaku diri sebagai seorang 'atheist' yang 
pernah menolak kasih karunia Tuhan, ia mengalami kematian sejenak pada tahun 
1982 di pulau Mauritius oleh karena sengatan fatal lima ekor 'Box Jellyfish' di 
dasar Samudera India. 
Bertentangan dengan kesaksian Kerry Packer, ia menceriterakan, bahwa pada awal 
kematiannya ia 'terjaga' di suatu tempat yang amat gelap dan dingin sekali. 
Dalam waktu singkat ia dikerumuni oleh roh-roh jahat menakutkan yang 
mengatakan, bahwa ia berada di neraka! Tetapi suatu keajaiban yang luar biasa 
terjadi! Sebuah sinar yang jauh lebih terang dari pada ketajaman sinar-sinar 
laser datang menghampiri serta mengangkatnya ke luar dari sana. Terlindung di 
dalam lingkaran sinar cemerlang tersebut ia melayang 'terbang' melalui sebuah 
terowongan cahaya berkilau-kilauan yang amat panjang. Di seberangnya, di suatu 
tempat yang amat terang dan hangat sekali, ia berjumpa dengan Tuhan Yesus 
Kristus. Bahkan ia diberi kesempatan oleh-Nya untuk menyak! sikan keindahan 
panorama sebuah bumi dan langit yang baru. 
Kisah luar biasa yang diceriterakan olehnya secara detil sekali, diakhiri 
dengan kebangkitannya, pertobatannya dan keputusannya yang tetap untuk menjadi 
pengikut Kristus yang setia. 

Seorang hamba Tuhan yang lain, Daniel Ekechukwu dari Nigeria, juga mengalami 
hal yang serupa pada tahun 2001. Setelah mengalami kecelakaan mobil yang 
mengakibatkan seluruh organ-organ di dalam tubuhnya rusak, ia dinyatakan! 
'clinically dead' oleh para dokter yang menanganinya. Beberapa hari kemudian, 
pada suatu hari Minggu, ketika jenazahnya dibawa ke dalam ruangan di bawah 
'auditorium' sebuah gereja, di mana Ev Reinhard Bonnke sedang memimpin 
kebaktian di sana, tiba-tiba di luar dugaan isteri dan keluarganya ia bangkit 
kembali. 
Menurut kesaksiannya ia dijemput oleh dua malaikat yang membawanya pergi ke 
sorga. Di sana ia menyaksikan tak terhitung banyaknya orang-orang yang 
mengenakan jubah-jubah putih sedang menyanyi, memuji dan menyembah Tuhan. 
Setelah itu ia dibawa ke neraka, di mana ia melihat banyak sekali orang-orang 
yang dikenal olehnya, termasuk hamba-hamba Tuhan yang termasyhur, yang sudah 
menyalah-gunakan kedudukan-kedudukan mereka di dunia, sedang disiksa di dalam 
lautan api neraka yang amat mengerikan. 

Malaikat-malaikat itu mengatakan, bahwa ia mendapatkan kesempatan yang kedua 
untuk pulang kembali ke dunia, karena "permintaan orang kaya agar Lazarus 
kembali ke dunia untuk memperingati keluarganya (orang-orang yang masih hidup) 
mengenai keberadaan neraka, sudah dikabulkan oleh Tuhan bagi generasi ini". 
(Lukas 16:27-28)
Daniel Ekechukwu menambahkan, bahwa ia diutus kembali ke dunia oleh Tuhan untuk 
memberikan peringatan yang terakhir kepada kita semua! Kisahnya, meskipun 
disertai dengan bukti-bukti yang sangat kuat, sampai sekarang masih tetap 
diragukan kebenarannya oleh banyak sekali orang-orang Kristen yang lain. 
Di samping kesaksian-kesaksian Ps Ian McCormack dan Ps Daniel Ekechukwu, ada 
banyak sekali terbitan buku-buku tulisan orang-orang Kristen lainnya yang 
mengaku, bahwa mereka juga pernah mengalami peristiwa-peristiwa semacam itu 
melalui penglihatan atau mimpi. Baru-baru ini Choo Thomas meluncurkan buku 
karyanya: Surga itu Nyata!, yang mengisahkan perjalanan-perjalanannya di alam 
roh, di mana ia dibawa oleh Tuhan pergi mengunjungi sorga dan neraka. Katanya, 
. semua itu dialami di dalam penglihatannya. Begitu juga buku kesaksian 
penglihatan Ev Sadhu Sundar Singh, seorang hamba Tuhan yang diakui ! sebagai 
orang pertama yang memperkenalkan Kristus kepada bangsa India di akhir abad 
yang ke-19. 
Sadhu Sundar Singh tidak pernah mengalami mati suri. Tetapi ia mengaku menerima 
suatu penglihatan di alam roh ketika ia sedang berdoa. Di sana ia dikunjungi 
oleh empat orang-orang suci yang menerangkan proses-proses kematian manusia 
kepadanya. Mereka berkata, orang-orang berdosa yang belum menerima Tuhan Yesus 
Kristus sebagai Juruselamat akan dijemput dari ranjang kematian mereka oleh 
roh-roh jahat yang menakutkan. Sedangkan orang-orang yang sudah percaya akan 
dijemput oleh para malaikat, orang-orang suci, atau anggota-anggota keluarga 
serta sahabat-sahabat mereka yang sudah mati. Bahkan menurut kesaksian Sadhu 
Sundar Singh, bagi orang-oran! g yang sudah berhasil mencapai suatu tingkat 
kedewasaan rohani tertentu, Tuhan Yesus sendiri yang akan datang menjemput 
untuk menuntun roh mereka masuk ke sorga! 

Alkitabiah atau tidak, itu adalah kesaksian-kesaksian mereka. Kita berhak untuk 
menerima atau menolaknya! Yang terpenting, kita harus meluangkan waktu kita 
untuk menyelidiki kesaksian-kesaksian tersebut dengan membandingkannya secara 
kritis dengan isi firman Tuhan. Jika kesaksian mereka bisa membangun iman kita, 
biarlah hal itu menjadi berkat. Jika tidak, . lupakan saja! 
Saya teringat akan hari-hari terakhir kehidupan seorang saudara seiman yang 
oleh karena  terserang penyakit ginjal yang sangat fatal telah meninggal dunia 
pada tahun 2002. Dua hari sebelum kematiannya di rumah sakit dalam keadaan 
sekarat ia berkata, bahwa ia melihat 'orang-orang' yang sedang berdiri tidak 
jauh di sisi kiri dan kanan tempat tidurnya. Padahal di dalam kamar sekecil 
itu, tidak ada orang-orang lain selain kami berempat. Pernyataannya membuat 
saya mempertimbangkan lagi kesaksian Ev Sadhu Sundar Singh mengenai 
penglihatannya! 
Alam roh adalah suatu kenyataan yang tidak bisa disangkal. Firman Tuhan sering 
mengulasnya, baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. 
Tidak ada seorang pun yang bisa menjelaskan keadaan alam roh kepada orang lain, 
kecuali jika ia mengalaminya sendiri pada hari kematian yang sebenarnya. Yang 
pasti, . cepat atau lambat, setiap orang akan menjalani fenomena itu, karena 
pada akhirnya kita semua harus pergi meninggalkan dunia yang fana ini. Jika 
saatnya tiba, . there's no turning back! 

Apakah Anda sudah siap? Tahukah Anda, ke 'seberang' yang mana Anda akan pergi? 
Yesus menegaskan berkali-kali di dalam firman-Nya, bahwa ada dua tempat di mana 
kita akan berakhir. Dan selain itu . kita juga diberi kebebasan oleh-Nya untuk 
memilih tempat tujuan kita tersebut!
Sekarang saya bisa memahami, mengapa sedari kecil saya percaya, bahwa ada 
'PRIBADI' yang tidak kelihatan secara kasat mata, yang jauh lebih tinggi dari 
pada pribadi-pribadi yang ada di dunia! Padahal pada waktu itu kami sekeluarga 
masih belum mengenal Kristus. Tanpa saya sadari sendiri, ternyata Tuhan sudah 
mengaruniakan serta menanam sebutir bibit iman di dalam hati saya, ketika saya 
masih belum bisa memahami maknanya. (Mazmur 22:11) Sesuai penjelasan firman 
Tuhan, iman ! adalah dasar dari segala sesuatu! (Ibrani 11:1) 
Dengan iman kita percaya, bahwa hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus saja ada 
harapan, kepastian dan kebangkitan kembali! Penuh keberanian di depan 
pengadilan rasul Petrus meneguhkannya: "Dan keselamatan tidak ada di dalam 
siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini 
tidak ada nama lain yang diberikan kepada man! usia yang olehnya kita dapat 
diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12) Haleluya! 

Saya yakin, Kerry Packer sekarang sudah berada di salah satu dari kedua tempat 
tersebut, karena saya percaya akan kebenaran firman Tuhan yang tidak akan 
pernah bisa diganggu gugat oleh siapa pun juga, bahkan oleh orang-orang yang 
terkaya di dunia. 
Terpujilah nama Tuhan, karena besar kasih karunia dan kesabaran-Nya! Amin!
John Adisubrata 
Juli 2007

o)----------------------[ Hapus dan Edit Pesan yang tidak perlu 
]----------------------(o

Ganti Internet explorer anda dengan Firefox versi terbaru dengan keunggulan 
lebih cepat,
lebih aman, dan lebih menyenangkan, untuk download dan info, KLIK 
http://revival.or.id/firefox

o)---------------------------( Milis ini didukung oleh I-KAN 
)--------------------------(o

http://rdsb.org ; http://beritasorgawi.com ; http://ob.or.id ; 
http://revival.or.id
Berhenti dari Milis : [EMAIL PROTECTED] Langganan Milis : [EMAIL PROTECTED]
Administrasi & Teknis : [EMAIL PROTECTED]
petunjuk nomail,mail,digest,gantiemail : [EMAIL PROTECTED]
Untuk info lebih lanjut kunjungi web kami di http://revival.or.id


Kirim email ke