Menghindari Ampas
Baca:
Lukas 15:11-24
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu. —Lukas 15:16
Bacaan Untuk Setahun:
■ Amos 4–6 ■ Wahyu 7
Alangkah enaknya kehidupan babi! Setiap hari tidak berbuat apa-apa, hanya berkubang di lumpur dan mendengus gembira ketika makan. Coba lihat, makanan apa yang mereka dapat? Ampas jagung garing atau sisa makanan apa pun yang dilemparkan ke dalam kandangnya!
Menarikkah? Tidak? Mungkin tidak menarik juga bagi si anak yang hilang.
Sebelum ia terpaksa makan bersama babi-babi, ia punya tempat tidur yang hangat, warisan berlimpah, ayah yang penuh kasih, masa depan yang terjamin, dan mungkin makanan enak. Namun, semua itu tidak cukup baginya. Ia mendambakan “hidup berfoyafoya”. Ia ingin menjalani hidup semaunya sendiri dan melakukan apa pun yang diinginkan hatinya. Ujung-ujungnya, ia kini makan bersama babi-babi.
Akibat serupa juga akan dialami oleh seorang muda yang mengabaikan bimbingan orangtua yang saleh dan petunjuk firman Allah. Saya selalu terkejut ketika seseorang yang mengaku mengenal Yesus memilih menjalani kehidupan dengan menolak taat pada ajaran Allah yang jelas. Semua perbuatan yang tidak mengikutsertakan Allah akan dapat berakhir buruk, apakah itu dosa seksual, kecanduan obat-obatan terlarang, kurangnya kemauan untuk maju, atau hal lainnya.
Jika kita mengabaikan ajaran Alkitab yang jelas dan menelantarkan hubungan kita dengan Allah, kita pasti mengalami masalah. Lukas memberi tahu kita bahwa pemuda itu bertobat setelah ia menyadari keadaannya (Luk. 15:17). Sadarilah keadaan Anda. Hiduplah untuk Allah dengan tuntunan firman-Nya––kecuali ampas adalah makanan kesukaan Anda. —JDB
Saat kami tergoda untuk berpaling Untuk mengikuti nafsu dosa, Ya Allah, tolonglah kami untuk menolak daya tariknya Dan tetap percaya hanya kepada-Mu. –Sper
Dosa itu memperdaya, oleh karena itu memikat.
|