Betul sekali,.. gunung Gede paling banyak dikunjungi dan paling banyak
sampahnya. Rinjani agak lumayan, mungkin karena banyak turis asing dari pada
orang Indonesia. Turis asing lebih sadar kebersihan dan menjaga keindahan alam.
Kalau teman2 berkesempatan trekking ke Himalaya,.. begitu kita menda
s
alah satunya itu, bagaimana dengan ekonomi kreatifnya? aplikasinya adalah
bagaimana cara menjaga alam namun kantong masyarakat lokal juga terisi.
disitulah para ahli MAGI berkumpul merumuskan strategi agar geowisata bukan
hanya keindahan dan keilmuan saja, namun potensi juga dalam penigkatan
eko
Pak Rakhmadi Avianto,
Iya, hal yang bapak jabarkan telah dilakukan di beberapa gunung berstatus
Taman Nasional seperti Gunung Gede Pangrango, Semeru dan Rinjani. Contoh
seperti Taman Nasional Gunung Gede sudah melakukan hal yang baik menurut
saya, dari
1. Pendaftara online
2. Registrasi ulang unt
The Indonesian Association of Geophysicists (HAGI) and the Indonesian
Association of Geologists (IAGI) in collaboration with the Indonesian
Association of Oil and Gas Production Facilities Professionals (IAFMI) and
the Indonesian Association of Petroleum Engineers (IATMI) as co-host will
organize
Kalau gak salah HAGI bukannya pernah mengadakan naik gunung tapi ke Gunung
Gde beberapa tahun lalu... sepertinya ide yg bagus untuk mem BLOW UP MAGI
kedepannya apalagi di tambah pengetahuan ke Geologian ketika menaiki gunung
Salam
RSY
Pada 23 Jun 2015 11.37, "rakhmadi avianto"
menulis:
> Hendak
Hendaknya FGMI bersemangat tinggi, ga perlu semua gunung mulai dari satu
gunung dulu,
1. Pastikan ada juklak cara buang sampah di kaki gunung
2. Setiap pendaki harus lapor saat berangkat dan tiba
3. Berikan briefing bahwa ga boleh buang sampah semabarangan
4. Cek barang yg di bawa ... misal 1 kalen
Terimakasih untuk respon positif dari bapak2 sekalian, ada banyak masukan
menarik nih untuk jadi bahan diskusi hari sabtu besok.
Ini baru awal, kita punya project lanjutan dengan MAGI, belajar geowisata
tentu akan lebih seru kalau sambil wisata beneran kan? hehe..
monggo yg berminat untuk hadir,
Mendaki Gunung sekarang mulai menjadi Hits, Tren dan mungkin Gaya HIdup
dari masyarakat kini, setiap weekend atau 17 agustusan sudah pasti
gunung-gunung di sekitaran Jawa Barat (Ciremai, Papandayan, Guntur,
Cikuray) , jawa tengah dan timur ramai oleh pendaki. Hal yang sangat
berbeda ketika saya bar
Pencinta Gunung sudah pada turun gunung ... Yuk Naik Gunung sambil bawa
kantong sampah .. Bisa dimotori sama FGMI-MAGI
Starting point Ciremai boleh lah ... Oom Bambang P Istadi bisa jadi
motornya. Bukan begitu Oom? ...he he ..
Yang aku tahu, sebenarnya di Ciremai sudah ada Ranger nya, kadangka
The Indonesian Association of Geophysicists (HAGI) and the Indonesian
Association of Geologists (IAGI) in collaboration with the Indonesian
Association of Oil and Gas Production Facilities Professionals (IAFMI) and
the Indonesian Association of Petroleum Engineers (IATMI) as co-host will
organize
Iya bener mas Bambang Is sangat menyedihkan punya pengalaman lucu
... waktu di Colorado field trip dg temen2 bule ...,ngga sengaja lempar
puntung rokok .. eh sama temen bule diambil dan diserahin balik ke aku ...
he he he malu betul.. ahirnya aku masukin ke plastik...tempat hand
spacemen
Setiap kali saya ada kesempatan mengunjungi tempat2 wisata di Indonesia, bahkan
naik beberapa gunung yang biasanya hanya dikunjungi oleh klub2 pencinta alam,..
namun apa yang saya lihat sangat menyedihkan,.. yaitu sampah dimana2, plastic
bungkus mie instan dibuang sembarangan. Menjelang puncak G
SETUJU PAK KETUM ... ayoo kita lanjutkan
Salam
KjA
--> *Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah
<--*
2015-06-23 8:44 GMT+07:00 noor syarifuddin :
> memang mengherankan kita ini ya... BP saja yang perusahaan swasta bisa
> punya update data tiap tahun dan bisa dijadi
memang mengherankan kita ini ya... BP saja yang perusahaan swasta bisa
punya update data tiap tahun dan bisa dijadikan referensi banyak
pihak... :-)
salam,
On 6/22/15, S. (Daru) Prihatmoko wrote:
> Pak Ong dan rekan2...
>
> Masalah data sumberdaya dan cadangan baik di minerba maupun migas memang
hey jangan lupa pak DR.Budi Brahmantyo, ir, MSc juga diundang. beliau
pengajar pertama geo wisata lho di ITB.
salam.
Pada 20 Jun 2015 07:01, "Aveliansyah" menulis:
> Dear IAGI-net,
>
> Minggu depan, Forum Geosaintis Muda Indonesia (FGMI) bersama dengan
> Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI) akan
iya, karena selain rekreasi mereka juga diajarkan bagaimana cara mencintai
alam seperti anak sendiri. ya kita lihat ke depan sambil berkarya dan
memikirkan bagaimana cara industri migas dan tambang agar tetap jaya
seperti tahun - tahun ke belakang.
geowisata itu 3M, Menyukai, Mencintai dan Menjaga
Pak Ong dan rekan2...
Masalah data sumberdaya dan cadangan baik di minerba maupun migas memang
menjadi concern kita semua. Di sektor minerba sendiri mestinya data-data
perusahaan masuk ke Ditjen Minerba dan diolah di sana atau diserahkan ke Badan
Geologi utk pengelolaan selanjutnya. Sejak awal
Kita punya harapan yang sama Pak Roni, dengan lesu-nya bursa transfer
pemain di industri migas dan tambang, geowisata sepertinya bisa menjadi
opsi lain untuk berkarya.
Beberapa rekan sudah mulai menjalankan usaha travelling dengan membawakan
konsep "geowisata", dan perkembangannya cukup menggembir
18 matches
Mail list logo