Kita mulai pembicaraan dari manusia (yang belum
mengetahui teknologi seperti sekarang ini) dan bumi
tempat tinggalnya.

Dalam pikiran saya, semula manusia hanya tahu membawa
sesuatu dengan kedua tangannya atau menyeretnya tanpa
alat bantu.
Selanjutnya, membawa sesuatu dengan alat bantu,
seperti memikul dan menandu (membawa dengan tandu
sederhana).
Selanjutnya, menyeret dengan alat bantu.

Selanjutnya, manusia menekukan teknologi roda, maka
dipasang roda pada alat bantu yang diseret itu.

Selanjutnya, dari alat bantu beroda, katakanlah
gerobak, terus berkembang menjadi alat angkut yang
ditarik oleh hewan.

Jumlah roda, mungkin dari 2 (seperti gerobak
sapi)bertambah menjadi 4 (seperti kereta kuda beroda
4).

Dengan ditemukan mesin, muncul mobil.
varian lainnya adalah sepeda motor, dan kereta api.
Mobil ada yang kemudian menjadi beroda 3 seperti Bemo
dan Bajai. Mobil ada juga yang rodanya terus bertambah
menjadi Truk, Truk gandeng, dan Trailer.

Varian lain dari roda muncul Traktor beroda besar,
atau beroda rantai.

------ 

Entah sejak kapan, manusia menyadari kayu dan
sejenisnya bisa mengapung. 

Selanjutnya muncul rakit, perahu dayung, perahu layar,
parahu motor (ketika mesin dipadukan dengan perahu).
Dari perahu motor, muncul jenis-jenis kapal penumpang
dari yang kecil sampai raksasa seperti Titanic, muncul
juga kapal-kapal angkut barang seperti kapal curah,
kapal peti kemas, kapal pengangkut gas alam cair.
Muncul juga kemudian Kapal Selam, baik diesel maupun
nuklir.

--------

Ketika kemudian manusia ingi terbang seperti burung,
muncul pesawat terbang. Mulai dari yang sederhana,
sampai pesawat penumpang moderen seperti Concord, Air
Bus, Boing dll. Muncul juga pesawat tempur seperti
Sukhoi yang sekarang jadi pembicara di tanah air kita.

kemudian, ketika manusia ingin ke ruang angkasa,
muncul Apollo, Soyuz dan berbagai pesawat lainnya yang
tanpa awak diluncurkan ke angkasa, juga satelit.

---------

Semua alat transportasi itu, dari yang paling awal
sampai mutakhir, sekarang masih dapat kita saksikan
dipergunakan. Di desa-desa kita masih melihat kereta
yang ditarik sapi. Kita melihat Bapak pemungut sampah
menarik gerobak sampah. Di desa-desa nelayan, kita
melihat perahu dayung. 

Tentu kita tidak akan mengatakan, kalau kapal induk
itu dari perahu, tentu perahu itu sekarang tidak ada
lagi sekarang.

Tentu juga kita tidak akan mengatakan, kalau BMW atau
Mercy itu dari gerobak, tentu gerobak itu tidak ada
lagi sekarang.

---------

Perkembangan alat transportasi itu tentu saja tidak
berkembang sendirian. Tanpa ditunjang dengan
perkembangan lain seperti teknologi elektronika,
pengolahan logam, misalnya; serta keinginan manusia
untuk mengungkapkan berbagai gejala alam lainnya; dan
berbagai "kebetulan" (seperti Archimedes dengan
airnya, dan pengamatan Apel jatuh yang kemudian
lelahirkan hukum gravitasi oleh .....? maf lupa),
semuanya tidak akan ada seperti sekarang.

Lalu.....?, Kita bisa atau tidak mengatakan: untuk
menciptakan semua itu dan apa yang ada sekarang ini,
seperti "handphone yang paling baru" komputer yang
kita pakai untuk berkomunikasi ini, Tuhan cukup
menciptakan manusia dengan segala potensinya dan Bumi
tempat hidupnya. 
Semua perkembangan dan penemuan itu, sudah ditentukan
waktunya, oleh Tuhan.

Salam,

WBS











__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke