Mas Maryanto, tentang el Nino dan la Nina saya belum bisa bicara banyak, tetapi saya pernah membaca (lupa di mana) bahwa sejak beberapa dekade yang lalu terdapat kecenderungan bahwa intensitas angin topan makin meningkat. Saya kira ada suatu kondisi atmosfer yang mempengaruhi fenomena angin topan itu yang juga mempengaruhi geala el Nino dan la Nina.
Dari segi "driving factor"-nya, fenomena angin dan hujan sangat berbeda bila dibandingkan dengan fenomena gerhana. Fenomena gerhana (bulan atau matahari) hanya ditentukan oleh pergerakan rotasi dan revolusi Bumi dan Bulan terhadap Matahari. Kedua jenis gerakan tersebut dapat dikatakan adalah "tetap" (deviasi sangat kecil). Oleh karena itu, perhitungan kejadian gernaha dapat dilakukan (bisa diprediksi) dengan baik. Lain halnya dengan fenomena cuaca (angin dan hujan). Pengaruhi oleh gerak rotasi dan revolusi benda langit terhadap fenomena cuaca sifatnya "tidak langsung", tepai melalui "perbedaan tingkat intensitas penyinaran simar matahari" terhadp permukaan Bumi yang tercermin pada temperatur udara secara umum. Secara garis besar (dalam skala global), perbedaan temperatur udara itu dari satu tempat ke tempat yang lain sangat ditentukan oleh posisi lintang. Pada skala global ini ada pola angin global. Pada skala yang lokal yang lebih kecil, tempertur udara yang mempengaruhi pergerakan angin, uap air dan pembentukan hujan, juga ditengaruhi oleh kondisi lokal. Kondisi lokal itu seperti ketinggian lokasi, dan kondisi permukaan Bumi. Pemanasan udara di atas permukaan Laut akan berbeda dengan udara di atas permukaan Bumi. Sehingga ada angin laut dan angin darat. Demikian pula dengan perbedaan ketinggian, ada angin yang bergerak ke atas di atas lereng gunung atau daerah pegunungan. Di permukaan Bumi pun dapat terjadi perbedaan intensitas pemantulan panas yang terjadi ke udara. Hal ini ditentukan oleh kondisi tutupan lahan (tataguna lahan). Daerah hutan yang bervegetasi lebat tentu akan berbeda dengan kawasan bervegetasi tipis, persawahan, pemukiman. Secara teoritis berkurangnya lahan bervegetasi lebat di jawa karena konversi menjadi lahan pemukiman, persawahan, pasti akan menyebabkan perubahan intensitas pemantulan panas dari permukaan Bumi ke atmosfer. Secara matematis, gambaran tentang Perubahan Mongso (PM) di Pulau Jawa dipengaruhi oleh berbagai faktor dapat kita gambarkan sebagai berikut: PM = (pengaruh benda langit + pemanasan suhu udara global + pengaruh la Nina dan el Nino + kondisi lokal Pulau Jawa) Kondisi seperti itulah yang menyebabkan kondisi angin dan hujan menjadi sulit diprediksi. Kalender "Mongso" di Jawa dahulu dibuat oleh pendahulu kita ketika kondisi permukaan Bumi belum seperti sekarang. Di masa itu industri dan penebangan hutan yang mempengaruhi suhu udara global belum seperti sekarang. El Nino dan la Nina pun intensitasnya belum sebesar sekarang (?), dan vegetasi / hutan masih banyak di Pulau Jawa. Dengan kondisi seperti itu di masa lalu, maka praktis tinggal faktor posisi Bumi, Bulan, dan Matahari yang dominan mempengaruhi cuaca. Sekarang kondisinya telah banyak berubah. Karena itu, sangat mungkin "Kalender Mongso Jawa" juga mengalami perubahan, minimal secara lokal. Ini suatu tantangan yang menarik untuk dipelajari. Salam, WBS --- "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ngomong-ngomong, masih ikuti siklus muson ini mirip > dengan selama 40 th > ini ? Di jawa ada 12 masa "Mongso", yakni Mongso 1 > hingga 12, di mana > mongso ke-3, terkenal dengan Mongso Ketigo. Ini di > Maret, awal musim > kering di Jawa itu. Nah, banyak yang relatif merubah > pola angin muson > itu, misal el nino, juga la nina. Gimana Mas Wahyu > "perintah ke" > angin-angin di Jawa ini ? > > Peristiwa gerhana bulan dan matahari, telah di > hitung hingga 1000 th > kedepan, dengan deviasi hanya dalam ukuran menitan, > apalagi kalau hanya > soal terbit dan terbenam. Astronom ini, membuat > banyak manusia (atau > semua) bisa "nyuruh" matahari dan bulan dengan > akurasi yang amat kecil > itu. > __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------