Pak Syaiful...email ini saya lihat sudah juga dilempar ke milist mgei oleh kawan lain (kang Iwan Munajat) pagi ini... tapi belum ada yg menanggapi...
Sependek pengetahuan saya (belum pernah mendalami REE secara spesifik), REE (kelompok lanthanide - ada 15 elements) kemungkinan ada di Indonesia berasosiasi dengan granitic rocks utamanya tin-bearing-S-type granite. Jadi granite di jalur Belitung - Bangka - Karimun kemungkinan punya potensi REE... teman2 di PT Timah mestinya paham tentang ini, termasuk barangkali nilai keekonomiannya.. Seingat saya topic REE ini pernah didiskusikan di milist MGEI tahun lalu. pak Lucas Donny seingat saya banyak mengulas ttg REE ini. Juga di acara 50 Tahun Geo UGM tahun lalu, REE ini didiskusikan dalam sesi khusus..hanya saya tidak sempat ikutan diskusi ini. Monggo pak Lucas kalau mau dibagi-bagi infonya.. Salam - Daru From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Tuesday, August 31, 2010 9:30 AM To: IAGI Pusat Cc: nunuk sedyaningsih; S. (Daru) Prihatmoko Subject: tanya: deposit/tambang rare-earth metal di Indonesia rekan2 ahli geologi, di bawah ini saya teruskan pertanyaan ttg 'unsur bumi yg jarang' dari milis tetangga. mungkin kawan2 di bidang mineral atau yg aktif di MGEI (pak daru tolong diteruskan ke milisnya) dapat menjawabnya. suwun n salam, syaiful ---------- Forwarded message ---------- From: nunuk sedyaningsih <tebetnu...@yahoo.com> Pul, ini aku forward milis IA - ITB yg nanya2 soal geologi. Trims, LS --- On Mon, 8/30/10, Satria Zulkarnaen <izoe...@yahoo.com> wrote: Subject: [IA-ITB] tanya: deposit/tambang rare-earth metal di Indonesia Date: Monday, August 30, 2010, 2:45 AM Assalamu`alaikum wr wb Saya ingin bertanya kepada rekan-rekan di milist IA-ITB, terutama yang berkecimpung di bidang pertambangan. Elemen tanah jarang / rare earth element (Lanthanum, Cerium, Praseodymium, Neodymium, Promethium, Samarium, Europium, Gadolinium, Terbium, Dysprosium, Holmium, Erbium, Thulium, Ytterbium, Lutetium) adalah "bumbu penting" yang dibutuhkan untuk memproduksi devais-devais yang berkaitan dengan pengembangan energi terbarukan, baik itu di teknologi solar cell, teknologi hydrogen, superstrong magnet, superkonduktor dan juga battery. Tanpa bahan rare earth ini, banyak teknologi energi alternatif berefisiensi tinggi yang tidak bisa berjalan. Selama ini, supplier utama dari rare earth element ini adalah China. Akan tetapi, mulai tahun ini China secara signifikan mengurangi quota export rare earth materials, yang membuat pengembangan teknologi energi alternatif kemungkinan akan melambat, kecuali di China. Yang jelas Jepang sudah kelabakan atas kebijakan China. Pertanyaan saya adalah adakah deposit rare earth element di Indonesia, dan seberapa banyak kah? Dan sudah adakah kebijakan pemerintah untuk melindungi keberlangsungan supply bahan ini di Indonesia, baik perlindungan atas depositnya, maupun untuk mendapatkannya. Ke depannya, rare earth element dan juga Lithium akan menggantikan minyak dan gas bumi sebagai penggerak motor energi dunia, the most wanted resources. Saya ingin tahu kondisi di Indonesia atas ini seperti apa... Mohon tanggapannya rekan2. Wassalam, Izul Satria Zulkarnaen -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)