Hydrogen hanya mengeluarkan limbah air yang aman lingkungan, tapi pembuatan 
Hydrogen dari HC atau ethanol menghasilkan limbah CO2 . Benar CO2 bisa 
disuntikkan ke perut bumi sehingga tidak mencemari lingkungan, tapi itu mahal. 
Kalau modal cupet, mereka lepas aja ke udara, siapa yang monitor?
   
  Salam
  BPJ
   
  

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Date: Thu, 20 Jul 2006 10:11:46 +0800
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Hydrogen - Ramah lingkungan, benarkah ?

Hydrogen
merupakan unsur pembentuk air bila digabungkan dengan oksigen, Hydrogen fuel
cell juga hanya akan memproduksi air sebagai "sampah"nya. Secara sepintas
energi ini akan sangat-sangat ramah lingkungan. Uni-Eropa sudah memiliki
roadmappemanfaatan
hidrogen ini sebagai bahan penyedia energi. Sudah dimulai sejak
awal 2000 UE mengkampanyekan penggunaan hidrogen.

(
http://rovicky.wordpress.com/2006/04/10/hydrogen-ramah-lingkungan-benarkah-2/
)[image: More...]

Bagaimana
hydrogen fuel cellini
bekerja ?

Fuel Cell ini bekerja mirip seperti aki (accu), hanya saja reaksi kimia
penghasil tenaga listrik ini menggunakan hidrogen dan oksigen yg bereaksi
dan "mengalir" mirip seperti mengalirnya bahan bakar melalui sebuah motor
bakar. Namun jelas tidak ada pembakaran (combusting) dalam proses pembangkit
listrik ini. Ya, listrik ini timul mirip seperti aki mobil saja. Dengan
demikian "limbah" dari proses ini hanyalah air murni yg aman untuk dibuang
dimana saja. Klik gambar disamping utk memperbesar.

Namun ada hal yg sangat penting yang harus dimengerti mengenai hidrogen fuel
cell ini bahwa tidak ada sumber hydrogen di alam. Tidak ada sebuah jebakan
gas hydrogen di alam seperti jebakan gas atau jebakan minyak. Gas hidrogen
harus dibuat, liquid hydrogen atau hidrogen cair harus diproduksi oleh
industri.

Nah,
dari mana energi pabrik penghasil hydrogen ini ?
Disinilah tempat bersembunyinya aspek lingkungan pada "hygdrogen fuel cell".
Hydrogen dihasilkan oleh pabrik yg energi utamanya masih menggunakan fossil
fuel (minyak, gas ataupun batubara) . Nah kemanakah CO2 hasil pembakaran di
industri penyedia hydrogen fuel cell ini ? Beberapa plant di US dan EU
memanfaatkan "reservoir" bawah tanah dengan menginjeksikan CO2 kedalam
pori-pori batuan. Handling CO2 ini dianggap lebih ramah lingkungan ketimbang
pembakaran pada mesin transportasi yg "terpaksa" dibuang bebas di udara.

Dengan
demikian hydrogen fuel cell dianggap sebagai salah satu cara untuk
mempermudah "mengelola" CO2 akibat proses pembakaran fossil fuel (minyak,
gas dan batubara). Sehingga yang harus diperhatikan adalah dimana powerplat
penghasil hydrogen ini, karena disitulah penanganan CO2 hasil pembakaran
akan di"kelola". Kebocoran reservoir ini juga akan sama saja dengan melepas
limbah CO2 di alam bebas. Disinilah risiko penggunaan hydrogen dalam aspek
lingkungan.

Harus selalu diingat bahwa hydrogen tetap hanya berfungsi sebagai "distributor
energi" seperti energi listrik yg ditransmisikan melalui kabel.

Picture source : Schlumberger oilfield review



-- 
http://rovicky.wordpress.com/


                
---------------------------------
Groups are talking. We&acute;re listening. Check out the handy changes to 
Yahoo! Groups. 

Kirim email ke