Pak Oki,

Bravo memang harus begitu spy kita tidak terbuai. Apa benar Petronas melampaui 
kita di mana-mana secara faktual?

Rgds
Yanto


----- Pesan Asli ----
Dari: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Minggu, 24 Juni, 2007 11:20:31
Topik: Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] Raport merah lima tahunan migas di 
Indonesi


Kembali ke laptop, untuk mencek  awal premis dari pak dhe vicky bahwa banjirnya 
GGRE Indonesia berkorelasi dengan meningkatnya cadangan dan produksi Petronas, 
mungkin ada baiknya kalau data tersebut di'normalisir' misalnya dengan 
menunjukkan berapa 'produktifitas' perkapita GGRE baik dalam discovery maupun 
produksi.
 
Misalnya kalau satu GGRE di Petronas pada tahun 98 bertanggung jawab atas 
penemuan X barel setara minyak dan pada tahun 2003 jadi setengah X (alias 
jumlah GGRE naik 4 kali lipat tapi produksi cuma naik 2 X) Angka ini akan 
sangat menarik bila dibandingkan dengan  dengan di Perush lokal yang 
produktifitas perkapitanya meningkat (discovery turun sedikit, tapi yang 
hengkang buanyak sekali).
 
Hal ini bisa jadi 'senjata' untuk teman2 untuk menuntut peningkatan C&B . toh 
harga minyak dimana-mana sama.....
 
Salam
Oki


Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
On 6/23/07, kartiko samodro wrote:
> Mas
> apakah perbandingan tingkat kenaikan produksi / discovery antara indonesia
> dan malaysia sudah mempertimbangkan juga masalah maturity field dari kedua
> negara tersebut.

Sakjane membandingkan itu penuh dengan asumsi kemiripan, yang kita
lihat hanyalah apa yang berbeda. memang keduanya bisa saja menjadi
sangat-sangat berbeda. Kondisi geologi jelas tidak ada yg sama persis,
tingkat maturity juga tidak sama. Namun saya hanya dengen sederhana
melihat discovery field size saja.

Intinya "benchmarking" (membandingkan) itu melihat apa yang berbeda.
Dengan asumsi yang lain 'dianggap' sama.

Kalau exploration maturity (karena saya hanya membandingkan discovery)
saya rasa keduanya mirip-mirip saja. Di Sarawak ini sejak jaman kuda
gigit besi dioperasikan oleh Shell. Bahkan daerah yg dioperasikan
murphy oil sudah pernah dieksplorasi oleh 3 perusahaan lain
sebelumnya. Namun ketika ada Pak Teguh dkk (yg mana banyak orang
Indonesianya) dapat mengalirkan dan menemukan migas cukup banyak.
Seperti yang di klaim Pak Teguh yang saya sitir itu.

Satu keuntungan di My adalah orang2 GGRE dr Indonesia ini menampilkan
hal berbeda dengan sebelumnya. Pak Teguh dkk tidak sekedar menggunakan
cara Shell (operator terlama) juga daerah ini pernah dikelola Opic,
namun beliau membawa ilmu dari Indonesia, dan sukses. Apakah pak Teguh
juga akan sukses bila di Indonesia ? Jawaban jelas belum tentu. Belum
tentu Pak Teguh akan sukses kalau tidak tereksposes dengan daerah yg
baru, juga belum tentu kalau Pak Teguh yg di Indonesia sebagai pegawai
tetap akan se"semangat" bekerja di LN dengan status kontrak. Secara
mental kawan-kawan di KL itu menjadi "terbebani" oleh status pegawe
kontrak yang dapat berhenti 2 tahun lagi.

Disini mereka tidak bisa leha-leha leyeh-leyeh dapet gaji sampai 14
kali, dan merengek ke BPMIGAS utk ditingkatkan C &B-nya. Kawan-kawan
ini rata-rata hanya 12 kali gajian, tanpa bonus. Tetapi sistem ini
justru memacu adrenalin mereka menuju sukses. Kalau kata Pak mBong
disini pilihannya cuman dua "maju terus atau terus maju" :). Pak mbong
ini yang membawa suksesnya Pertamina di Malaysia. Iya looh harus
diinget bahwa Pertamina juga ada blok eksplorasi di Malaysia, dan
sukses menemukan lapangan baru di Sarawak, salah satu yg disebut2 Pak
Teguh tadi.

> maksud saya akan lebih sulit untuk menemukan / meningkatkan produksi dari
> field yang sudah matang dibandingkan dengan field yang masih baru.

Lapangan2 yang dikembangkan ulang (rejuvinasi) oleh kawan-kawan GGRE
yg bekerja Petronas (Carigali) rata-rata lapangan tua yang
ditinggalkan oleh Shell. Beberapa lapangan dikembalikan ke Petronas,
karena kontraknya TIDAK diperpanjang oleh Petronas. Jadi mereka
(kawan2 GGRE) ini mengelola lapangan tua, dan mencari (eksplorasi)
didaerah yang sangat matang stadia eksplorasinya.

> kalau dikatakan tingkat produksi /discovery di malaysia meningkat dengan
> kenaikan /masuknya tenaga kerja indonesia ke malaysia , apakah mungkin
> karena sebenarnya explorasi dan produksi di malaysia memang baru masuk ke
> tahap permulaan , di mana masih banyak daerah yang belum dieksplorasi dan
> banyak field yang baru mulai diproduksi sehingga sepertinya tingkat
> kenaikannya tinggi dibandingkan dengan indonesia yang secara eksplorasi dan
> produksi sudah sangat mature.
>

Malaysia itu basinnya cuman 3 besar Peninsular Malaysia, Sarawak,
Sabah. Aku dulu menyebut 8, Tapi pak ADBmenganggap cuman 3. Aku
menyebutkan ada Balingian, Luconia, Baram dsb. Tapi kalau itu
disejajarkan sebagai cekungan maka di Indonesia jadi ngga sepadan.
Karena Istilah Balingian, Luconia dsb, hanyalah setara dengan
subbasin. Misalnya dibandingkan Jawa Timur saja ada banyak
sub-basinnya, ada Cetral graben, ada South Madura, ada Cepu Sub basin.

Jadi kalau dibandingkan jumlah basin, di Malaysia cuman tiga saja. Dan
itu sudah diuprek-uprek sejak jaman penjajahan. Lah Indonesia justru
memiliki 60 Cekungan. Justru Indonesia semestinya stadianya lebih muda
(immature) dibandingkan cekungan di Malaysia, kan ?

Lapangan Miri diketemukan tahun 1920, sekitar 30 tahun setelah Talaga
Said di Sumatra Utara. Kalau mau tahu detil history perminyakan
Malaysia silahkan klik sini :
http://allmalaysia.info/news/story.asp?file=/2005/5/20/state/10993919&sec=mi_sarawak
Munculnya Petronas juga setelah Pertamina established.

Soal maturity ini bisa ditinjau dari banyak sisi, kalau dilihat dari
well densityya, maka South Sumatrapun bisa disebut immature
dibandingkan Sehlaf area dari Gulf of Mexico. Dulu Jack Kerfoot pernah
membandingkan juga jumlah sumur explo yg dibor di Gulf Mexico
dibanding Sarawak, yang kesimpulan menurut dia Sarawak sangat sangat
Immature !!
Walah apalagi cekungan2 Indonesia timur yang baru ada dua sumur dalam
satu cekungan ?

Kalau kata Pak mBong lagi, sakjane potensi Indonesia ini sangat
"nggilani" saking buesarr-nya. Hanya gimana mengelolanya ya ?
Wah itu Pe-eR kita bersama.

rdp

-- 
http://rovicky.wordpress.com/

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------






Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.


      
________________________________________________________ 
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

Kirim email ke