Teori yang pernah aku ketahui memang begitulah.
Gempa mempengaruhi batuan karena frekuensinya rendah, sedang vibroseis
frekuensinya tinggi. Vibro seis dapat "dikontrol" frekuensinya, sehingga
bisa diatu2 sedemikina rupa sehingga cocok untuk mempengaruhi surface
tension. Sedangkan gempa merupakanpro
Apakah surface tension antar fluid ( ex: oil/water, oil/air) akan
dipengaruhi oleh gempa atau gempa itu merubah susunan diameter pori dari
batuan sehingga mempengaruhi capillary pressurenya ?
dan apakah efek dari vibroseismic/gempa itu akan memberikan hasil yang
berbeda untuk tiap type batuan (kla
-kira inkonklusif kali ya... Ada yang tahu.
HF
- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Friday, September 14, 2007 5:04 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya
Gunung Kelud
Kalau yg
Kalau yg dilakukan dengan vibroseismic itu yang dipengaruhi bukan
batuannya, tetapi mempengaruhi "surface tension"-nya sehingga minyak
lebih "mudah lepas" dari pegangannya :)
Sehingga yang dilakukan bukan dengan tenaga yang besar tetapi memilih
frekuensi dan amplitudo yang tepat.
RDP
On 9/14/07,
Apakah kenaikan dan penurunan produksi akibat gempa , tergantung juga
dengan jenis formasinya ?
kalau klastik (consolidated sampai unconsolidated) akan mengalami penurunan
produksi karena reorganisasi dari matrix batuannya.
sementara batuan clastic (overconsolidated ) atau gamping , akan mengala
el) sampai jarak ribuan kilkometer, sehingga orang bisa membuat
seismograph murah dengan mengamati/merekam kedalaman muka air tanah dengan
pelampung dalam sumur.
RPK
- Original Message -
From: "Awang Satyana"
To:
Sent: Friday, September 14, 2007 7:31 AM
Subject: Re: [i
14, 2007 7:31 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya
Gunung Kelud
Pak Koesoema,
Kondisi elisional di Sumatra saat ini kelihatannya hanya dipenuhi oleh
Andaman Sea, itu cekungan yang dalam, bersedimentasi cepat, dan aktif
mekar sejak Pleistosen lalu. Ma
Pak Koesoema,
Kondisi elisional di Sumatra saat ini kelihatannya hanya dipenuhi oleh
Andaman Sea, itu cekungan yang dalam, bersedimentasi cepat, dan aktif mekar
sejak Pleistosen lalu. Maka, gununglumpur bermunculan di tempat itu pada gempa
Aceh 26 Desember 2004. Apakah gempa Bengkulu-Menta
Pak Koesoema,
Bisa dilacak Pak pengaruhnya ke produksi migas di lapangan2 sekitarnya.
Operator2 melakukan monitoring produksi harian. Hanya, produksi berlebih bisa
diatur dengan bukaan choke-nya, sementara kalau produksi menurun ini yang akan
lebih menunjukkan pengaruhnya.
salam,
a
Perlu diingat juga bahwa sebelumnya LUSI mengalami penurunan debit sangat
drastis. Dan saya justru mewanti-wanti kemungkinan akan adanya amblesan yang
menyusul.
http://rovicky.wordpress.com/2007/08/18/semburan-lumpur-berkurang-drastis-be-alert/
Kejadian ini ternyata memang tidak luput jauh.
http://
Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2
minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain
sebagai akibat gempa yang dahsyat ini.
Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di
Andaman waktu gempa Aceh) selain pe
Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2
minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain
sebagai akibat gempa yang dahsyat ini.
Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di
Andaman waktu gempa Aceh) selain pe
12 matches
Mail list logo