Izin share review ponsel yang pastinya beredar secara resmi di Indonesia
ini ya..

Unboxing video:
https://www.youtube.com/watch?v=3zobx78kZCQ

Review video:
https://www.youtube.com/watch?v=QDDX5wNNJ9A

Artikel di blog:
https://www.gontagantihape.com/2019/02/review-asus-zenfone-max-m2-ngga-zb633kl-indonesia.html

---

<https://2.bp.blogspot.com/-YGfaiFFjivE/XGzlnt90nsI/AAAAAAAAO1o/f0Df0w8yH28oPVNHVfX88uZPe0vr7LkGQCLcBGAs/s1600/maxresdefault009.jpg>



Ini adiknya Zenfone Max Pro M2.

Ngga pake embel2 Pro, apa bedanya?


Spek dan harga jelas ya.


Dari layar juga udah beda, meskipun memiliki dimensi yg sama, namun layar
sang adik hanya memiliki resolusi HD+.




LANJUT KE PROCESSOR. Pakai Snapdragon 632 yg baru, dan saya pikir processor
ini akan sukses menggantikan snapdragon 625 dengan karakternya yg sama-sama
hemat daya.


Habis itu baterainya ya, lebih kecil di 4000 mAh saja, yg berkat resolusi
layar yg lebih rendah serta processor yg kelasnya lebih bawah juga, malah
sepemakaian saya lebih lama daya tahannya.


Selain itu, backcover ASUS Zenfone Max M2 <http://smarturl.it/BU_MAXM2> ini
juga beda dari Max Pro M2. Lebih mirip Zenfone Max Pro M1 jadinya, cuma yg
ini layarnya berponi.


Untuk urusan kamera, performanya mirip-mirip dengan sang kakak, beda di
resolusinya aja dikit.


EIS ada, hanya saja maksimal perekaman video di HD 720P ya kalau mau ada
stabilization ini. Kalau tanpa stabilization sih resolusi videonya bisa
sampai 4K, yg mana udah keren.


Somehow saya merasa duet M2nya asus ini masih punya PR soal software deh.
Masih suka ada hang tiba2, kejadiannya random walau memang ngga sering.
Lalu di kondisi lowlights, asli kudu stabil tangan, sabar jangan buru2
digerakin pasca ambil gambar.


Karena di thumbnailnya suka keliatan bagus fotonya, pas diklik buat liat
keseluruhan foto, ternyata blur karena keburu gerak. Dan saya suka agak
bete ya sama perbedaan antara thumbnail dengan foto aslinya ini.


Bokeh2an cukup rapi, selfie juga lumayan lah. Buat harga 2jutaan begini,
segini udah masuk di atas rata2 lah.


Yuk dilihat contoh hasil foto dan videonya.




Performanya gimana? Bisa dibilang di atas snapdragon 625 rasanya, tapi
masih di bawah 636 jelas. Terlihat dari settingan grafis untuk PUBG yg
mentok di balanced dengan framerate medium.


Tergolong cukup smooth sih gameplay, walau frameskip terasa ya.


Kalau sekedar main, bisa lah. Tapi kalau mau enjoy banget, jelas mending
upgrade ke Max Pro M2 saja. Atau malah Max Pro M1.


Terlebih yg saya uji ini varian terbawahnya yg punya RAM 3GB dan storage
32GB. Namun dengan penggunaan Android Oreo 8.1 stock, sejauh ini saya
merasa lancar2 saja digunakan untuk kegiatan saya sehari-hari yang selalu
multitasking berbagai social media dan chatting.


Kalau kamera sih bisa dibilang bisa diandalkan asal ngga lagi buru-buru ya.


Saya suka bodynya yang tipis, tapi memang backcover metal begini agak licin
euy. Tapi daya tahan baterainya bener-bener bisa diandalkan lah, rata2
bertahan 36 jam dengan pemakaian intens tanpa gaming yang menghasilkan SoT
sekitar 7 jam.


Untuk charging, saat diisi dengan kepala charger yg support QC3.0, di
layarnya muncul tulisan charging rapidly, tapi indikator charger dan
powerbank saya ga berubah jadi hijau.


Entah support QC3.0 atau tidak, namun yg saya rasakan pengisian dayanya
cukup cepat sih, sekitar 2 jam lah.


Masuk ke kesimpulan, memang positioning Max M2 ini agak berat ya, produk
baru dengan spesifikasi di bawah Max Pro M1. Kalau budget longgar sih jelas
mending sekalian ambil Max Pro M2.


Namun kalau budget Anda berkisar di 2,5 jutaan, mungkin yg menentukan jadi
layarnya deh. Butuh poni ngga? Kalau ga suka poni mah sudah beres, pilih
saja Max Pro M1, saya rasa stoknya sekarang sudah aman deh.


Overall sih worth the price ya, kameranya ok, batre awet, handling enak
karena tipis, cuma agak licin aja. Fingerprint dan face unlocknya juga
akurat dan responsif.


In my opinion,  yang terasa agak kurang masih soal random hang di saat
membuka kamera, bisa dilihat dari tombol shutter camera di layar yg jadi
nampak bergerigi. Kalau sudah begitu, mending close dulu kameranya baru
buka lagi saja.


Entah apakah masalah yg sama terjadi juga di Max M2 varian RAM 4GB atau
tidak ya.


Yang jelas selama 2 minggu saya menggunakannya sebagai daily driver, saya
nyaman-nyaman saja, hape ini bisa diandalkan banget, walau harus saya akui
saya kangen dengan feels hale flagship di tangan ini hehehe.


Seperti itu pengalaman saya dengan ASUS Zenfone Max M2
<http://smarturl.it/TP_MAXM2>, semoga bisa membantu menuntaskan kepenasaran
temen2 yg nonton video ini ya. Dari kota Cimahi, Aa Gogon pamit undur diri.
Wassalam!


Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com/> */

-- 
===========
Yuk install #MyXL Apps untuk Cek Kuota & Beli Paket XL
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.apps.MyXL

----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke