Dari milis tetangga..untuk ngaca diri..
SAYA MALU DAN MENYESAL JADI WARGA NEGARA RI? ----- Original
Message -----
Sent: Wednesday, December 21, 2005 7:41 AM
Subject: FW: (non office ) : SAYA MALU DAN MENYESAL JADI WARGA
NEGARA RI?
Kapan sih kita bisa
berhenti mempersulit orang lain????
Sampai kapan
Indonesia begini..???
Ini sebuah email yang saya dapatkan dari milis.
***************************************************************************************************
Doha-Qatar, 14 Desember 2005.
Assalamu'alaikum
waramatullahi wabarakatuh,
Kepada Yth: 1. Bapak Menteri Tenaga
Kerja RI. 2. Bapak Menteri Sekretaris Kabinet RI. 3. Bapak Menteri
Perhubungan RI 4. Bapak Ketua DPR RI 5. Bapak Komisi Tenaga Kerja
DPR RI 6. Bapak Juru Bicara Presiden R.I 7. Bapak Duta Besar RI di
Qatar
Tembusan: 1. Koran Kompas 2. Koran Tempo 3.
Koran Media Indonesia.
Pertama-tama kami doakan dari rantau-padang
pasir Arab yang keras, tandus ini, semoga bapak-bapak dalam keaadan
lindungan dan rahmat Allah SWT, amin.
Bapak-bapak yang terhormat,
Berikut ini kami lampirkan satu cerita nyata yang sangat menyedihkan
sekaligus menjengkelkan yang dialami oleh seorang teman, saudara kami yang
dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak punya hati nurani, tidak
bermoral, alias biadab dari Departemen Tenaga Kerja dan Departmen
Perhubungan Republik Indonesia Jakarta.
Dan sesuai pertemuan
kami dengan Bpk. Duta Besar RI di mesjid Alkhor Doha, Qatar pada bulan
Ramadhan yang lalu, bahwa bilamana ada pemerasan-pemerasan macam ini
dimana jelas nama oknumnya, jabatannya, tolong diinformasikan kepada
beliau karena bapak Sudi Silalahi telah berjanji untuk memecat yang
bersangkutan.
Karena kejadian ini bukanlah yang pertama
dialami oleh rekan-rekan kami, dan banyak sudah pengalaman serupa, tapi
baru sekaranglah kami dapat menceritakan secara lengkap termasuk nama,
nomor telepon dari oknum-oknum yang terlibat.
Berangkat dari
kenyataan inilah, agar bapak-bapak dapat mempertimbangkan permohonkan kami
sebagai berikut: 1. Mengambil tindakan tegas kepada oknum
bersangkutan. 2. Meninjau kembali Peraturan tersebut serta mencabutnya
jika diperlukan 3. Menyediakan satu tempat di Bandara Cengkareng/Medan
untuk mengurus rekomendasi tersebut. 4. Mengembalikan semua uang yang
dipungut secara paksa kepada kawan kami tersebut.
Demikianlah
surat ini kami buat dengan harapan mendapat perhatian serius dari
bapak-bapak, dan serta tidak lagi terulang kejadian yang sama dimasa-masa
yang akan datang.
Atas Nama,Tenaga Kerja Indonesia Sektor
MIGAS di Qatar.
Wassalamualaikum W. W
PENGURUSAN REKOM
DEPNAKER
Nama Saya : Rustam Andeskun Bin Yurnalis Passport No
: M 763721 Calling Visa No : 032005197658
Saya mendapat
pengalaman cukup menyakitkan terhadap perlakuan bangsa saya. Didalam
negeri tidak ada lapangan kerja. Pergi keluar negeri saya dipersulit dan
diperas.
Beda apa yang saya tahu dinegara Philipina, Pemerintah
bersama aparat, mereka di Bantu habis-habisan oleh Negara dianggap sebagai
pahlawan Devisa.
SAYA MALU DAN MENYESAL JADI WARGA NEGARA RI?
Kronologisnya sbb : Saya dapat calling visa tgl 09 November
2005 di kirim oleh majikan ke Padang Berangkat ke JKT naik Bus dan
mengurus konfirmasi keberangkatan tgl 16 November 05 di Gulf Air. untuk
berangkat 30 November 2005. Dengan modal calling visa dan PTA (paid
advance ticket) Gulf Air memberikan ticket dan confirm keberangkatan
kepada saya.
Tgl 18 November 05 saya ke Bandara Sukarno Hatta jam
11 malam dengan membawa : calling visa, ticket, kartu Depnaker Padang.
Bagian ticketing tidak mau mengeluarkan boarding pass dan meminta saya
untuk menghadap ke Depnaker Bandara lantai-II. Sebelumnya saya dipanggil
oleh SATPAM Bandara dan Polisi, meminta dan melihat passport saya, dia
menanyakan apakah anda teroris keluar negeri ?. Saya jawab tidak, dia
lanjut tanya kenapa keluar negeri, saya jawab hidup susah dinegeri
sendiri. Anda harus memiliki surat bebas teroris. Saya taya dimana
mengurusnya, urus didaerah masing-masing. Pada waktu jumpa saya dengan
petugas Depnaker Bandara saya dinyatakan tidak bisa berangkat dan diminta
menghadap ke Depnaker Ciracas Jakarta esok Tgl 19 November 2005 saya
pergi dan menghadap Depnaker Ciracas, nama petugas TURIMAN (bgn
registrasi). Membeli materai Rp. 6000, isi formulir (surat pernyataan
penduduk luar negeri / urus perjanjian kerja sendiri) dan menyerahkan
kembali kebapak ke Turiman. Oleh pak Turiman saya diminta mengahadap
bapak HARIYANTO NIP : 160047115 (an. KASUBDIT PENYEDIAAN PENEMPATAN DAN
KERJASAMA KAWASAN II, KASI PENEMPATAN DAN KERJASAMA). Sebelum menghadap,
Satpam marah-marah dan mencegat saya tidak dibolehkan menghadap pak
HARIYANTO. Namun saya berusaha masuk dan dan dapat menemui bapak Hariyanto
pada saat SATPAM lengah sibuk melayani calo-calo PJTKI karena saya
menyaksikan calo tsb memberikan uang RP 50.000 kepada SATPAM tsb.
Pada pertemuan bapak Hariyanto beliau minta surat agreement kerja
dan calling visa dan kartu Depnaker dari Padang. Saya serahkankan calling
visa saja, selain itu saya tidak punya. Walau saya telah mencoba memohon
agar Rekom Depnaker diberikan. Tapi pak Hariyanto tidak meberikan surat
Rekom tsb. Saya diusir keluar untuk mengurus kontrak kerja dengan majikan
di Qatar dan meminta surat (kartu kuning /surat pencari kerja) dari
Depnaker di Padang. Diluar diruang informasi saya dipanggil SATPAM
(Sugianto, telpon 081585248501) bersama para calo-calo sekitar 6 orang,
salah satu namanya IRWAN, no telpon : 08176712652, katanya kalau mau
selesai Rekom bayar Rp 3.000.000 tanpa persyaratan surat REKOM Depnaker
bisa keluar.
Saya tidak punya uang, saya tidak mampu membayar.
Saya kembali lagi ke Padang naik bus selama 4 hari (PP) dan kembali ke JKT
Tgl 23 November 2005, di Padang saya berhutang sama tetangga Rp 1.500.000.
Kemudian menghadap lagi ke bapak Turiman Depnaker Ciracas dengan membawa
agreement contrak yang baru saja di fax dari Qatar dan kartu Depnaker
Padang, membeli lagi materai Rp 6000 dan mengisi lagi formulir. Oleh pak
Turiman saya disuruh menghadap bapak Hariyanto lagi. Saya serahkan surat
yang diminta sebelumnya, namun Rekom Depnaker juga tidak diberikan,
diminta lagi agar kontrak kerja di legalisir oleh KBRI di Qatar, juga
surat kontrak asli yang telah dilegalisir oleh KBRI Qatar. Biaya saya
telah habis, sedang Rekom belum juga keluar. Saya telah benar-banar kesal
keinginan membunuh dalam hati muncul sambil keluar terus air mata
kekesalan saya, dan SATPAM (pakai topi haji) mencemooh saya dan berkata
serahkan saja Rp 2.000.000 kedia urusan bisa selesai, aman dan lancar.
Sedang saya tidak punya biaya sebesar yang diminta.
Tgl 26
November 2005 saya kembali lagi ke Padang untuk mencari uang dan sambil
menghilangkan rasa kesal, sedih, sakit hari, marah. Di Padang saya jual
emas orang tua (paun rupiah emas) laku Rp 2.550.000. Kembali lagi ke
JKT kali yang ke III, menghadap lagi pak Hariyanto dengan membawa surat
copy kontrak kerja yang disahkan oleh Labor Dept Qatar, kartu Depnaker
Padang, calling visa. Oleh pak Hariyanto juga tidak mau mengeluarkan Rekom
Depnaker. Lantas saya keluar, nampak sama pak Turiman saya dipanggil
dan saya disuruh menghadap kantor Depnaker Pusat Jln Gatot Subroto lantai
6 menghubungi bapak Triadi. Saya kesana ketemu degan bapak Triadi,
saya serahkan semua surat yang saya miliki. Jam 3.05 sore tgl 26
November 2005. Saya disuruh menghadap kembali pak Triadi besok. Pagi tgl
27 November 05, pak Triadi tidak ditempat. Saya menunggu diruang
tunggu selama 5 jam mulai 8.00 s/d 12.00 .. Jam 12.00, pak Traidi datang
disuruh saya photo copy seluruh surat-surat. Saya serahkan copy, saya
disuruh pulang dan diminta datang lagi besok pagi.
Tgl 28 pagi
jam 11 saya tiba dikantor Depnaker pusat jln Gatot Subroto menghadap lagi
bapak Triadi. Saya disuruh menunggu karena surat-surat banyak s/d jam 4.00
sore. Saya disuruh pulang dan datang lagi besok tgl 29 November 05. Tgl 29
datang lagi jam 9.00 pagi, disuruh membayar / stor bank BRI Jln. Ampang
sebesar 15 USD. Naik ojeck ke jln Ampang, dan bayar 15 USD. Jam 11.00
selesai pembayaran. Kembali lagi ke bapak Triadi lantai 6, serahkan surat
bukti pembayaran BRI 15 USD. Saya disuruh pulang karana atasannya yang
menanda tangani surat syarat-syarat Rekom sedang rapat.
Tgl 30
November 05 kembali ke Depnaker Gatot Subroto, tiba 10.00 pagi, jam 1.00
siang baru diberikan berkas surat (dalam amplop tertutup, tidak tahu apa
isinya) disuruh bawa ke Depnaker Ciracas untuk mendapatkan Rekom tsb.
Di kantor Depnaker Gatot Subroto sangat terkesan saya petugas acuh tak
acuh dan tidak mau melayani urusan perorangan, kecuali PJTKI atau
calo-calo.
Tgl 01 Desember 2005 saya kembali Depnaker Ciracas
menghapap bapak Turiman, isi lagi formulir dan beli lagi materai Rp 6000
dan membayar Jamsostek 40 USD dan menyerah amplop tertutup ke pak
Turiman. Surat formulir baru diserahkan kepada pak Hariyanto dan menunggu
s.d jam 6.00 sore. Pada jam 6.00 sore ini baru saya diberikan surat
Rekom yang sebenarnya setelah urusan 12 hari pengurusan.
Tgl 12
Desember 2005 berangkat ke Bandara Sukarno Hatta dengan mambawa ticket,
passport dan rekom Depanker. Dibandara surat REKOM Depnaker sama sekali
tidak ditanyakan sampai saya saya tiba di Qatar.
|
-- -- Ario Wicaksono -- (Man's
biggest fear is Truth)
Tulus
Mujiono Contract Networks Officer Team B 6th Floor East Western
Power Corporation, 363-365 Wellington Street, Perth, WA, 6000,
Australia
phone: +61-08-93264940 | mobile: +61-0402770448 | fax: +61- |
email: [EMAIL PROTECTED]
======================================================================== WESTERN POWER CORPORATION, Perth, Western Australia. Telephone: +61 8 9326 4911
TO THE ADDRESSEE: Unencrypted E-mail is not secure and may not be authentic. We cannot guarantee the accuracy, reliability, completeness or confidentiality of this E-mail and any attachments ("E-Mail").
IF YOU ARE NOT THE INTENDED ADDRESSEE: This E-Mail is intended solely for the intended addressee and may be subject to legal or other professional privilege, or may contain information that is confidential or exempt from disclosure by law. Copying or distributing this E-Mail or any information it may contain, by anyone other than the intended addressee, is prohibited. If you have received this E-Mail in error please notify us immediately by return e-mail or by telephone; and destroy this E-Mail and any electronic or hard copies of it. Any claim to privilege or confidentiality is not waived or lost by reason of mistaken transmission of this E-Mail.
VIRUSES: Although we scan all outgoing e-mail and attachments for viruses, we cannot guarantee that viruses will not be transmitted with this E-mail. It is the recipient's responsibility to check this E-Mail for viruses. ========================================================================
|
=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna
Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
YAHOO! GROUPS LINKS
|