Seutas Tali Selamatkan Tim ACT dari Arus Deras
2007-02-03 15:26:45
www.aksicepattanggap.com

            Pagi itu, Jum`at (2/2) pukul 01.50 WIB, empat rescue ACT, Gandi 
Purnama, Bayu Gawtama, Andika Swasono dan Ading memasuki kawasan banjir di 
Pondok Jaya, Pela Mampang, Jakarta Selatan. Dengan diantar Pak Dayat, keamanan 
perumahan tersebut, tim menyusuri banjir setinggi hampir dua meter untuk 
menunjukkan arah rumah yang penghuninya harus dievakuasi. Sementara dua rescuer 
lainnya, Zulkifli dan Hadi menunggu di mobil di ujung jalan Pondok Jaya 6. 
 
 Rumah yang dituju berada di Pondok Jaya 3, seorang balita, Ayah dan ibunya 
beserta seorang pria lanjut usia, menunggu dievakuasi. Ketika sampai di 
rumahnya, sekitar pukul 02.05 WIB, tim sempat bertanya-tanya, "Apakah masih ada 
orang di dalam?". Lalu tim pun berteriak memanggil-manggil penghuni rumah 
tersebut. Lima menit kemudian ada jawaban dari dalam, dan ternyata sejak Kamis 
(1/2) pukul 23.00 WIB mereka bertahan di salah satu ruang atas yang belum 
terendam banjir. Padahal, ketinggian banjir sudah mencapai atap rumah. 
 
 Ading dan Gaw pun terjun ke dalam air untuk mengevakuasi penghuni rumah dari 
dalam. Pertama, seorang bayi berusia sekitar dua tahun. Kemudian berturut-turut 
pria lansia, ibu balita tersebut dan Ayahnya. Ading memutuskan untuk tidak naik 
perahu karet agar laju tidak terlalu berat, ia berenang di belakang perahu 
karet. Lelaki kecil namun pemberani itu sempat menunjukkan berapa dalam banjir 
di komplek perumahan tersebut dengan mencoba menjejakkan kakinya ke dasar, 
ternyata memang cukup dalam, kepala Ading tidak terlihat. 
 
 Perahu pun melaju, Pak Dayat memberi arah jalan ke kanan, bukan ke kiri 
seperti jalur yang pertama ditempuh. "Lebih singkat pak," tim pun menuruti 
anjurannya. Sekitar 200 meter kemudian, Pak Dayat meminta tim ke berbelok ke 
arah kiri, namun ternyata pertiagaan tersebut terdapat putaran air dan arus 
yang sangat kuat. Rescuer ACT tidak kuasa menahan derasnya air, dayung pun 
tidak berfungsi. "Kami hanya fungsikan dayung sebagai penahan, namun tetap 
tidak sanggup" ujar Gandi dan Andika. 
 
 Keadaan menjadi panik. Saat itu, sekitar pukul 02. 40 WIB, keadaan sangat 
gelap tanpa cahaya sedikit pun, kecepatan air sekitar 40 km/jam. Ading yang di 
belakang perahu sempat terlepas dan terseret arus, namun tangannya masih bisa 
menangkap tali perahu. Pria lansia, balita dan ibunya menjerit ketakutan. Yang 
lain boleh panik, sebagai rescuer, tentu saja tidak boleh ikut panik dan harus 
tenang. Padahal perahu sudah terseret sekitar seratus meter tanpa kendali. 
Selain terus berupaya mengendalikan perahu, tim pun tidak lupa berteriak 
menyebut nama Allah, "Allaahu Akbar". 
 
 Subhanallah, Maha Suci Allah, Maha Besar Allah. Dalam hitungan detik, seutas 
tali mengenai kepala Gandi, Andika dan Gaw, secepat kilat tangan ketiganya 
menangkap tali tersebut dan menahan laju perahu. Saat itulah, dayung yang 
dipegang Gandi terlepas dan hanyut. Gaw sempat menengok ke belakang melihat 
kondisi Ading, rupanya ia sudah sangat kelelahan menahan arus air. Sekuat 
tenaga rescuer menarik perahu ke tepi dan masuk ke halaman rumah seorang warga. 
Alhamdulillah tim dan para korban pun terselamatkan oleh Allah melalui seutas 
tali itu. Padahal, 100 meter lagi adalah sungai/kali Mampang yang tentu saja 
arusnya jauh lebih deras dan belum tentu tim bisa selamat. 
 
 Sejenak beristirahat, usai sholat Subuh tim pun berdoa agar Allah memberikan 
kekuatan. Beruntung ada satu handphone yang dibawa Gaw, sehingga pagi itu bisa 
berkomunikasi dengan Zulkifli dan Hadi yang menunggu di Pondok Jaya 6. Gaw pun 
sempat memberi kabar ke Posko Induk di Ciputat, bahwa tim terjebak di arus 
deras dan sangat sulit untuk keluar, mengingat hanya punya satu dayung. 
 
 Perjuangan belum usai, tim harus keluar dari arus tersebut karena banyak warga 
yang harus dievakuasi segera. Andika memberanikan diri menyusuri tepi arus 
dengan berpegangan pagar-pagar rumah warga. Selang lima menit kemudian, giliran 
Gaw dan Ading menyusul menyusuri arus sepanjang 200 meter, sementara Gandi 
menunggu di perahu. 
 
 Dari ujung jalan Pondok Jaya 3, Andika, Gaw dan Ading melihat beberapa orang 
mengenakan pelampung yang berenang sambil membawa tali tambang. Rupanya 
Zulkifli dan Hadi, dua rescuer ACT lainnya dan beberapa pemuda setempat. Luar 
biasa, sejauh hampir setengah kilo mereka berenang menuju lokasi terjebaknya 
rescuer dan perahu karet ACT. Akhirnya, berkat tambang sekitar dua ratus meter 
itu, perahu karet bisa keluar. Selanjutnya, dengan perahu karet dan bantuan 
tambang itu, ratusan jiwa di Pondok Jaya, Pela Mampang, bisa dievakuasi. Puji 
syukur kepada Allah. (Gaw)
***
informasi ini disebarkan oleh ACT – Aksi Cepat Tanggap 
www.aksicepattanggap.com
 email: [EMAIL PROTECTED] 
 Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai
 Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8
 Ciputat 15419
 Telp. 021-7414482, fax. 021-742 0664 


 Rekening Tanggap Bencana: 
 
1. 
                          BCA   Acc. No. 676 030 2021                           
                  2. 
                          BSM Acc. No. 101 000 1114                             
                3. 
                          Mandiri Acc. No. 128 000   4593 338                   
            4. 
                          Muamalat Acc. No. 304   0023 015                      
         5. 
                          BII Syariah Acc. No. 270   2000 256





 
---------------------------------
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke