SALAM REVOLUSI
menurut ku sudah bukan barang baru lagi bahwa rektorat kampus manapun merupakan kepanjangan tangan para pemodal, dan kegiatan2 mahasiswa yg tidak sejalan dengan mereka akan ditindak sewenang2, yg ingin kusampaikan adalah proses pengkaderisasian tidak harus berbentuk institusi formal/non formal, tidak harus terlembaga, forum2 diskusi, obrolan2 warung kopi pun bisa menjadi aksi revolusioner , sekali lagi janganlah terbelenggu dengan peraturan2 dan sanksi2.. selamat berjuang ----- Original Message ----- From: gerigi_rakyat To: indo-marxist@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 01, 2007 7:34 PM Subject: [indo-marxist] KMSR ITB yang dibekukan oleh rektoratnya sendiri Bravo, Bravo, sekali lagi Bravo untuk kaum-kaum humanis yang berencana membangun kemanusiaannya, di atas pemberangusan Demokrasi dan Hak-Hak Asasi Manusia !!! Merdeka !!! Saat ini, cuma pekik salam itu yang bisa saya sampaikan, Walau kata merdeka itu, kini hanyalah sebatas kata tak bermakna bagi mayoritas mahasiswa, sebab maknanya sudah dikebiri oleh birokrasi kampus (Rektorat) atas nama kebijakan dan stabilitas. Mungkin teman-teman bingung serta terhenyak dengan kesinisan saya ini, tapi tak apa. Akan saya coba jelaskan semuanya menurut pandanagan saya. Sampai teman-teman sekalian pun mau turut mengulurkan tangan, menjadikan kemerdekaan ini milik semua (mahasiswa maupun birokrasi kampus ini). Sejak tahun 2000, telah terjadi pemprivatisasian 4 perguruan tinggi negeri (ITB, IPB, UGM, dan UI). Pemprivatisasian adalah nama lain dari pengkapitalisasian dunia pendidikan. Privatisasi ini jelas kedok pemerintah untuk melepaskan tanggungjawabnya sebagai penjamin pendidikan bagi semua anak negerinya. Dan selamat datang tuan-tuan pemodal yang mau masuk !!!, silahkan masuk, silahkan masuk, karena kami sudah membuat seperangkat kebijakan yang akan membungkam setiap ancaman dari mahasiswa (batas waktu studi, pembatasan kegiatan kemahasiswaan, sanksi-sanksi akademik, dan lain-lain, dan lain). Aktivitas mahasiswa hanyalah aktivitas kontra akumulasi modal, kontra akumulasi kekayaan. Kerja-kerja kemahasiswaan (sosial, kreativitas, pengabdian masyarakat) hanya akan menghabiskan akumulasi dana perusahaan pendidikan ITB saja. Dan malapetaka itu terjadilah. Sudah hampir seminggu ini saya tunggu surat sanksi yang akan disematkan pada keluargaku, keluargamu juga, keluarga kita semua. Sanksi yang berupa pembekuan salah satu organisasi kemahasiswaan di ITB, KMSR (Keluarga Mahasiswa Seni Rupa) dan sanksi akademik (pemotongan jumlah SKS dari yang seharusnya) pada President KMSR, Menteri Kaderisasi KMSR, serta saudara baruku, Ketua Angkatan 2006. Aku takzimkan hormat sedalam-dalamnya pada kalian. Sebab kalian dengan ksatria, berani mengambil resiko untuk berhadapan dengan belenggu sangsi akademik. Untuk tetap terus menjalankan salah satu hak aktivitas kemahasiswaan, kaderisasi. Peristiwa getir ini bermula dari sebuah surat keputusan (yang dibuat secara sepihak oleh rektorat). Yang berisi larangan terhadap angkatan 2006 untuk mengikuti segala bentuk kegiatan yang bernuansa orientasi studi kaderisasi atau yang sejenisnya yang dilaksanakan organisasi kemahasiswaan ITB. (baca surat edaran nomor: 1188/k01.4/KM/2007, yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni / Kepala Biro Kemahasiswaan, Dr.Ir.Widyo Nugroho Sulasdi, pada tanggal 18 april 2007). Pembenaran mereka adalah kegiatan OS, alias kaderisasi, alias lain-lainya, mengandung unsur kekerasan fisik maupun mental yang melanggar Hak Asasi Manusia.(baca harian Republika, Sabtu, 14 Juli 2007) Sungguh cita-cita mulia tak terkira !!!, benarkah ??!!? Hey, para pemberangus kemahasiswaan kampus! Disini aku berdiri di atas sepah-sepah kebijakan represifmu, aku bertanya, dan jangan kau mengelak sebab bumi memang tak sebatas pandang // dan udara luas menunggu // namun kalian takkan bisa menyingkir // ke manapun melangkah // kalian pijak airmata kami // ke manapun terbang // kalian kan hinggap di air mata kami // ke manapun berlayar // kalian arungi airmata kami // kalian sudah terkepung // takkan bisa mengelak // takkan bisa ke mana pergi // menyerahlah pada kedalaman air mata[1] <#_ftn1> . Adakah kami melakukan kesalahan ketika kami harus menyematkan Bintang Merah kepada adik kami? Bintang yang menjadi pengikat kami, sebagai satu himpunan, sebagai satu keluarga. Kini surat sudah jatuh ketangan keluarga besar KMSR (KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, NOMOR: 018/SK/K01.04/KM/2007), adakah kita akan menyerah? Akankah kita akan tawar hati? Jawabannya tentu BUKAN !!!, kawan. Kalau kita diberi kesempatan untuk berbicara pada mereka (yang selalu sibuk untuk mendengar suara mahasiswanya) secara lebih adil dalam proses pendakwaan itu. Kita pasti, pasti, pasti, pasti dan akan pasti berkata bahwa kaderisasi bukan kekerasan. Dan begitupun sebaliknya kekerasan pun bukanlah kaderisasi. Ya! saya yakin akan kata-kata yang sederhana ini. Seharusnya yang mereka lakukan adalah mengoptimalkan usaha untuk menghapus tradisi kekerasannya dan bukan tradisi kaderisasinya. Sebab kaderisasi adalah tulang punggung dari sebuah organisasi kemahasiswaan. Kecuali kalau mereka memang ingin memberangus kemahasiswaan dengan melumpuhkan organisasi kemahasiswaan, lewat meremukkan tulang punggungnya. Semoga Tuhan membakar tangan para pembunuh kemanusiaan dan lidah para pembual kedamaian palsu. Analisaku ini bukan hisapan jempol belaka. Jelas dimulai dari pelarangan kaderisasi, hingga hukumannya yang berupa pembekuan organisasi kemahasiswaan, yang dibangun di alas demokrasi, serta sanksi akademik bagi pimpinan mahasiswa. Jelas !!! adalah bentuk-bentuk nyata bergentayangannya kembali, momok Normalisasi Kehidupan Kampus di kampus ITB. Apa kita masih, masih, masih, masih, dan terus masih mengingkarinya? Dan sampai kapan kita akan terus, terus, terus dan terus mengingkarinya? ..........Emancipate yourselves from mental slavery, None but ourselves can free our mind.[2] <#_ftn2> Sebuah masa ketika kita berdiri di persimpangan jalan dan harus menentukan jalan apa yang harus dipilih. saat ini tindakan-tindakan represif yang dilakukan oleh birokrasi ITB, sudah mencapai titik akumulasinya. sehingga perdebatan sekarang yang harus kita bangun adalah bagaimana kita merumuskan strategi dan taktik yang tepat sehingga, benih-benih perjuangan yang kita tanam dengan mencucurkan air mata, di kemudian hari bisa berubah menjadi buah ranum kedaulatan mahasiswa yang kita petik dengan sorak-sorai![3] <#_ftn3> Dengan kondisi seperti ini kebutuhan apa yang harus dipenuhi mahasiswa-mahasiswa ITB untuk membangun kembali kehidupan kampus yang demokratis dan berkedaulatan bagi mahasiswanya? saya sebagai salah satu anggota KMSR ITB, dengan tegas mengutuk tindakan pemberangusan organisasi kemahasiswaan, atas nama kebijakan kampus yang dibuat sepihak !!! melalui surat inipun saya serukan perlawanan terhadap segala bentuk sistem kebijakan kampus yang anti terhadap demokrasi dan kemanusiaan !!! Tabik !!! Bob [1] <#_ftnref1> Tanah air mata, Sutardji Calzoum Bachri, 1991 [2] <#_ftnref2> Redemption song, Bob Marley [3] <#_ftnref3> Forum Rileks.comlabs.itb.ac.id, topik KMSR Akan Dibekukan?, haaaaaaaaaaaaaa?, Pancang Nusantara alias Bob, 2007 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/