Banyak orang  bingung,panik hingga kesurupan ketakutan akan kebangkitan PKI. 
Padahal PKI sudah tenang dan tidur abadi di dalam kuburannya. Tapi apakah 
ketakutan orang-orang tsb beralasan? YA, mereka punya alasan. Hanya saja ada 
satu yang mereka rahasiakan dan tidak mau mengakui dan menyebutnya: KOMUNISME 
tetap berada di hati rakyat tanpa PKI. Jadi yang akan bangkit itu adalah rakyat 
yang selalu  dihantui dan diancam TAP MPRS/25/1966 yang bisa setiap saat 
menteror rakyat bila mendapat tuduhan PKI atau Komunis, rakyat menjadi 
kehilangan kebebasan, kehilamgan hak bersuara untuk mengatakan keinginan 
mereka, kehilangan pembela(PKI) yang akan memimpin mereka. Jadi rakyat 
mendirikan Partainya sendiri di dalam hati masing-masing dan kadang-kadang 
ditunjukkan dengan lambang Palu Arit sebagai cara menunjukkan rasa gemas mereka 
karna kehilangan kebebasan dan hak bersuara mereka. Jadi jelas yang akan 
bangkit itu bukan PKI yang sudah mati tapi rakyatlah yang sedang siap untuk 
bangkit. Dan bila terjadi, sungguh berbahaya. Bayangkan bila kebangkitan rakyat 
tanpa pimpinan partai manapun, tanpa pimpinan siapa-siapa, negara Indonesia 
akan hancur berkeping keping dalam lautan anarkisme yang tak mungkin terkendali 
lagi. Jauh akan lebih berbahaya daripada kalau misalnya mereka  dipimpin PKI 
atau siapa saja. Dan kalau dalam jiwa rakyat telah bersemyam jiwa Komunisme, 
jangan salahkan PKI. Cinta tidak bisa dipaksa atau dilarang  dan hanya mungkin 
disaingi. Militerisme dan terorisme tidak akan bisa menghadapi kebangkitan 
rakyat.
ASAHAN AIDIT.

From: semarsupr...@gmail.com 
Sent: Sunday, May 22, 2016 11:19 AM
To: 'Amir Santoso' via Grup Independen ; group-indepen...@googlegroups.com 
Cc: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com 
Subject: Re: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung

Bisa saja pengadilan diselenggarakan di neraka biar para saksi tidak perlu ijin 
khusus utk bersaksi di sana. Konon para saksi yg berada di surga tidak perlu 
visa jika mau berkunjung ke neraka. Cuma perlu tenda khusus pake AC pendingin 
khusus bagi yg belum terbiasa dgn iklim neraka. Memang agak repot !  Salam 
hormat dari jaya suprana
Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.
      From: 'Amir Santoso' via Grup Independen
      Sent: Sunday, May 22, 2016 14:07
      To: group-indepen...@googlegroups.com
      Reply To: group-indepen...@googlegroups.com
      Cc: Group Diskusi Kita; alumnas-oot; alumnilemhana...@yahoo.com
      Subject: Re: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung 


Saksinya adalah Aidit, Nyoto, Munir, Syam dll. Tapi susahnya gembong2 PKI itu 
harus dipanggil dulu dari neraka dan itu tidak mudah, krn arwah yg masih 
digebukin sama malaikat harus dpt izin istimewa dulu utk beri kesaksian. 

Sent from my iPhone

On May 22, 2016, at 1:14 PM, semarsupr...@gmail.com wrote:


  Berdasar saran pak Chan, berarti Jenderal Soeharto hukumnya wajib harus 
dihukum berat seberat-beratnya berat secara anumerta sebab beliau telah 
meninggalkan dunia fana ini! Atau di alam baka perlu diselenggarakan pengadilan 
seadil-adilnya adil terhadap arwah Jenderal Soeharto dengan malaikat sbg jaksa, 
iblis sbg pembela dan Tuhan sbg hakim ‎. Salam hormat dari jaya suprana
  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network.
        From: Salim Said
        Sent: Sunday, May 22, 2016 10:06
        To: Group Diskusi Kita; alumnas-oot; alumnilemhana...@yahoo.com; 
group-indepen...@googlegroups.com
        Reply To: group-indepen...@googlegroups.com
        Subject: Fwd: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung 



  ---------- Forwarded message ----------
  From: Chan CT <sa...@netvigator.com>
  Date: 2016-05-22 7:01 GMT+07:00
  Subject: Re: [GELORA45] Soal PKI, Jokowi Bingung
  To: gelor...@yahoogroups.com, Sunny <am...@tele2.se>



  Barangkali akan lebih baik kalau TIDAK MEMPERTENTANGKAN PKI yang jadi korban 
yang benar dengan Islam-TNI yang salah! Jangan mendahulukan siapa dipihak SALAH 
siapa dipihak BENAR! Tapi, saat membedah Tragedi 1965 yang membuat Nusantara 
bersimbah darah ini, bangsa dan RAKYAT Indonesia dibawa pada kesadaran 
MENANGKAP, MEMENJARAKAN, MEMBUNUH jutaan warga TANPA PROSES PENGADILAN yang sah 
dan adil adalah KEKEJMANAN NEGARA yang SALAH, BIADAB dan TERKUTUK!



  Bahwa siapapun TIDAK BERHAK menganiaya, membunuh seseorang apapun kesalahan 
yang telah diperbuat, … tidak seharusnya membenarkan, membiarkan siapapun 
meng-HUKUM seseorang tanpa melalui proses pengadilan yang sah dan adil! 
Seandainya Bangsa dan Rakyat Indonesia masih menjunjung tinggi PANCASILA, 
khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab!



  Jadi, pada saat menyalahkan sekelompok perwira muda kiri-progresif 
melancarkan GESTOK atau G30S dengan membunuh 6 jenderal yang dituduh 
merencanakan kudeta kekuasaan Presiden Soekarno, tidak seharusnya bisa 
membenarkan langkah berikut jenderal Soeharto yang lebih KEJAM dan BIADAB! 
Dimana jenderal Soeharto tidak merasa cukup dengan menangkap dan membunuh tokoh 
utama PKI, tapi melanjutkan dengan pengejaran, penangkapan dan pembunuhan 
massal terhadap jutaan warga yang dituduh komunis dan Soekarnois, … Dan, semua 
kekejaman itu juga dijalankan tanpa melalui proses Pengadilan! Jadi, 
jelas-jemelas sikap dan tindakan yang diambil jenderal Soeharto ini adalah 
KESALAHAN BIADAB, PELANGGARAN HAM-BERAT dan merupakan KEJAHATAN NEGARA yang 
dilakukan bersama aparat keamanan/HUKUM negara!



  Salam,

  ChanCT



  From: 'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45] 
  Sent: Sunday, May 22, 2016 5:26 AM

  Soal PKI, Jokowi Bingung

  Kamis, 19/05/2016 17:27:03 | Dibaca : 11598

   http://www.suara-islam.com/read/index/18279/Soal-PKI--Jokowi-Bingung 

  <clip_image001[2].jpg>



  Presiden Jokowi memerintahkan Penegakan Hukum dan menegaskan bahwa Paham PKI 
dilarang di NKRI sesuai TAP MPRS No.XXV Th.1966 dan KUHP Pasal 107 a, b, c, d 
dan e, serta UU No.27 Th.1999 dan TAP MPR RI No.1 Th.2003.



  Namun ada yang "aneh bin ajaib" dari Jokowi, bahkan Ironis, yaitu :



  1. Bahwa Jokowi walau tidak Minta Maaf pada PKI, namun menugaskan Menko 
Polhukam Letjen (Purn) Luhut Binsar Panjaitan agar mencari "Formula 
Rekonsiliasi" untuk PKI, sehingga ini menjadi ruang baru bagi PKI untuk bangkit 
kembali.



  2. Bahwa Jokowi melalui Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Wijoyo, merestui 
digelarnya "Simposium PKI" yang isinya menempatkan PKI sebagai "korban" dalam 
peristiwa G30S/PKI, sehigga umat Islam dan TNI yang menumpas PKI di posisi yang 
"salah".



  3. Bahwa Jokowi dengan mengatas-namakan Penegakan HAM menginstruksikan agar 
dicari dan dibongkar kuburan massal Pengikut PKI yang ditumpas rakyat akibat 
Pengkhianatan PKI 1965, sehingga akan memperkuat posisi PKI sebagai "korban".



  4. Bahwa Jokowi melarang TNI dan POLRI melakukan "sweeping" terhadap Pengguna 
Atribut PKI, karena di negeri demokrasi kebebasan berpendapat dijamin 
Konstitusi, sehingga terbit Surat Telegram Kapolri tertanggal 13 April 2016 
yang melarang Polri lakukan "Razia" terhadap PKI tapi cukup dengan jalan 
deteksi dan penyelidikan, serta melarang Polri lakukan "Penyitaan " buku-buku 
PKI di Kampus, Toko dan Percetakan.



  5. Bahwa Jokowi melalui Kapolri melarang dan mengancam Ormas dan Kelompok 
Masyarakat mana pun yang "menyita" atribut atau buku PKI, dan juga yang 
"mengusir" atau "menghentikan" kegiatan PKI, sbagaimana tercantum dalam Surat 
Telegram Kapolri tertanggal 13 April 2016.



  Karenanya, Kader PKI kini semakin mendapat angin segar untuk menyebar-luaskan 
logo mau pun buku-buku PKI, sedang Ormas Islam dan Masyarakat Anti PKI terancam 
ditindak dan ditangkap aparat keamanan.



  Luar Biasa .... !!!



  (Habib Muhammad Rizieq Syihab)

  
  -- 
  Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google 
Grup.
  Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
  Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  -- 
  You received this message because you are subscribed to the Google Groups 
"Grup Independen" group.
  To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an 
email to group-independen+unsubscr...@googlegroups.com.
  To post to this group, send email to group-indepen...@googlegroups.com.
  To view this discussion on the web visit 
https://groups.google.com/d/msgid/group-independen/CAJKLYGbsA9Rv33zJAc8yM7qSoc6DXnU_3kPfJPNAwLKODZYK3g%40mail.gmail.com.
  For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.


  -- 
  You received this message because you are subscribed to the Google Groups 
"Grup Independen" group.
  To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an 
email to group-independen+unsubscr...@googlegroups.com.
  To post to this group, send email to group-indepen...@googlegroups.com.
  To view this discussion on the web visit 
https://groups.google.com/d/msgid/group-independen/20160522061417.4862032.29100.10636%40gmail.com.
  For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.

  <clip_image001[2].jpg>
-- 
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Grup 
Independen" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email 
to group-independen+unsubscr...@googlegroups.com.
To post to this group, send email to group-indepen...@googlegroups.com.
To view this discussion on the web visit 
https://groups.google.com/d/msgid/group-independen/5E0ADA26-A7CC-4240-BD2F-85739D7EEB2C%40yahoo.com.
For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.


-- 
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Grup 
Independen" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email 
to group-independen+unsubscr...@googlegroups.com.
To post to this group, send email to group-indepen...@googlegroups.com.
To view this discussion on the web visit 
https://groups.google.com/d/msgid/group-independen/20160522091942.4862032.93730.10646%40gmail.com.
For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke