Dengan pernyatataan Luhut tentang apa yang disampaikan Jokowi padanya, JOKOWI 
TELAH RESMi MENYATAKAN DIRINYA SEBAGAI  ORANG(PRESIDEN) YANG ANTI KOMUNIS. Kaum 
 KIRI dan rakyat Indonesia sudah harus membuang ilusi sekarang juga dan 
melakukan perjuangan untuk menjatuhkan Pemeritahan Jokowi/ Para Jendral produk 
Orba-suhartO.
ASAHAN AIDIT.

From: Chan CT 
Sent: Wednesday, June 01, 2016 2:23 AM
To: GELORA_In 
Subject: Luhut: Negara Tidak Akan Meminta Maaf Pada PKI

Luhut: Negara Tidak Akan Meminta Maaf Pada PKI
Luhut menyatakan bahwa negara dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo tidak 
akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia.
Adhitya Himawan , Erick Tanjung : Senin, 30 Mei 2016 10:26 WIB

http://www.suara.com/news/2016/05/30/102620/luhut-negara-tidak-akan-meminta-maaf-pada-pki



Menkopolhukam Luhut memimpin Upacara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kader 
Bela Negara, di Jakarta, Senin (30/5/2016). [Suara.com/Erick Tanjung]



Suara.com - ‎Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut 
Binsar Panjaitan menyatakan bahwa negara dibawah kepemimpinan Presiden Joko 
Widodo tidak akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) dan korban 
serta keluarga korban pelanggaran HAM berat masa lalu dalam tragedi 1965. Hal 
itu disampaikan Luhut dalam Upacara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kader 
Bela Negara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/5/2016).



"Anda harus paham ini, bahwa kita, negara ini tidak akan pernah minta maaf pada 
pemberontakan 1965‎. Sekali lagi saya minta para pelatih (Bela Negara) juga 
paham, bahwa kita tidak pernah ada pikiran sedikit pun untuk minta maaf pada 
PKI itu," kata Luhut.



Luhut menuturkan, terkait isu komunisme negara punya parameter sebagai acuan, 
yakni TAP MPRS 1966, UU No 27 Tahun 1999 dan TAP MPR 2003 tentang larangan 
partai komunis dan faham marxisme di Indonesia. Dia mengingatkan para peserta 
Bela Negara agar tidak terpengaruh isu yang berkembang di publik.



Luhut Tunda Umumkan Hasil Rekomendasi Simposium Tragedi 65

"Menyangkut masalah komunisme, sudah ada parameter yan‎g jadi pegangan kita. 
Jangan terbawa pembicaraan di luar. Bahwa partai komunis tidak bisa hidup di 
Indonesia dan organisasi yang tidak berasaskan pancasila pun tidak punya hak 
untuk hidup di Indonesia. Pancasila adalah ideologi negara‎," ujar dia.



‎Dia mengaku telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo mengenai isu komunisme 
tersebut. Dan Jokowi menyampaikan pandangannya.



"Kemarin Presiden dengan saya bincang-bincang panjang. Presiden menyampaikan 
statement sederhana, Pak Luhut itu kan pertikaian politik, untung yang menang 
TNI atau negara, kalau yang menang PKI habis juga kita dibunuh," tutur dia.



Kendati demikian, lanjut Luhut, negara tak bisa memungkiri tuntutan untuk 
penyelesaian tragedi 65. Namun Luhut tetap bersikukuh tak mau mengakui jumlah 
korban pembantaian massal mencapai 400.000 jiwa.



"Tapi kita tidak bisa juga ignore atau memungkiri bahwa kita hidup dalam 
suasana dunia global. ‎Kita harus menunjukkan kepada mereka, bahwa bangsa ini 
bukan bangsa pembunuh. Kita tidak sepakat bahwa jumlah yang mati tahun 1965 
yaitu 400 ribu orang. Bahwa ada korban, iya, tapi jumlahnya jauh di bawah angka 
itu. Mungkin kita menyesalkan peristiwa tersebut, karena itu sejarah kelam bagi 
bangsa ini dan mungkin jadi salah satu pertimbangan kita," kata dia.



-- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke