Kalau saya boleh menjawab(saya kira saya juga berhak menjawab) pertanyaan apakah tulisan Sdr.Siauw Tiong Djin (STD) ini absurd atau tidak, jawab saya adalah tidak.STD mengajukan argumen atau bukti-bukti berdasarkan logika yang bisa diterima akal.Soal setuju atau tidak setuju dengan logika STD itu soal lain lagi. Selama ini tuduhan yang dilontarkan pada PKI sebagai dalang G30S adalah tuduhan politik dan bukan tuduhan kriminil dengan bukti-bukti tertulis dan dokumen-dokumen autentik yang bisa diterima oleh hukum. Tuduhan politik masih bisa diperdebatkan tentunya dan juga punya sifat opini yang tidak memerlukan bukti-bukti atau dokumken-dokumen sebagai syarat pembenaran atau keabsahannya. Tulisan STD bisa kita katakan absurd bila umpamanya dia mengajukan bukti-bukti palsu, dokumen palsu , tuduhan palsu atau segala macam rekayasa yang tidak masuk akal dan tak terbuktikan.Saya sendiri menilai tulisan STD masih bersifat opini dan sebagai opini, argumern atau bukti-bukti yang diajukan STD tidaklah absurd dan hanyalah menawarkan keobyektipan atau kebenaran yang setiap orang bisa setuju atau tidak. Saya sendiri bisa mengerti alasan-alasan yang diajukan oleh STD mengapa PKI bukan dalang G30S. Tidak ada bukti untuk itu dan tidak ada dokumen-dokumen tertulis tentang peran dalang PKI dalam G30S. Yang ada cuma tuduhan, dugaan, fitnah, provokasi atau juga sentimen politik yang mewarnai semua tuduhan bahwa PKI adalah dalang G30S. Karnanya sementara orang masih menganggapnya sebagai misteri yang belum bisa terjawab. Sebagai pemikir aktif, baik sebagai peneliti maupun sebagai sejarawan hingga pemikir bebas lainnya, tentu tuduhan yang tidak bisa dibuktikan, tidak bisa dijadikan stempel atau vonnis dengan alasan apapun bahwa PKI adalah dalang G30S. Karnannya usaha ingin menjadikan tuduhan menjelma menjadi bukti nyata telah sia-sia selama 50 tahun diskusi dan debat hingga perseteruan yang tak kunjung padam. Manusia moderen dengan peradaban moderen dikemudikan oleh akal budi, kekuatan berpikir, ketrampilan analisis serta ketegaran berpedoman pada obyektivitas dan bukan dengan emosi semata. Kita bukan sedang menonton drama tapi drama itu sendiri telah terjadi pada semua kita dan itu tidak bisa diurus dengan emosi semata. G30S adalah urusan semua generasi sekarang dan selanjutnya bukan hanya urusan Orba dengan PKI dan itu menyangkut nasib seluruh generasi yang akan datang: APAKAH KITA AKAN MEMUTUSKAN BERPERANG ATAU TIDAK. ATAUKAH PERANG KITA TUNDA UNTUK SEMENTYARA.
ASAHAN. . From: Chan CT Sent: Thursday, December 03, 2015 12:56 PM To: GELORA_In Subject: Fw: Memperingati 50 tahun Peristiwa G30S Pak Jacky yth Banyak terima kasih atas tanggapan atas tulisan saya. Yang perlu dipertegas di sini, menurut saya, adalah keterlibatan PKI sebagai organisasi dalam merancang G30S atau Gestapu dan keterlibatan dalam operasi G30S atau Gestapu pada 1 Oktober 1965. PKI merupakan sebuah partai politik besar yang memiliki Anggaran Dasar dan berbagai peraturan. Ia bukan organisasi yang terdiri atas segelintir orang saja yang bisa diwakili pula oleh salah satu anggotanya tanpa disiplin organisasi. Keterlibatannya dalam sebuah gerakan dahsyat sekaliber G30S tidak bisa tidak mengharuskan seluruh lapisan pimpinan pusat maupun daerah - Politbiro, CC dan CDB - untuk "terlibat" dalam arti sesungguhnya. Sepenuhnya ikut merancang, mengetahui selak beluk gerakan, tujuan gerakan dan struktur gerakan; dan siap siaga mendukung gerakan. Kalau patokan keterlibatan ini yang kita pakai, rapat-rapat persiapan G30S tentunya dihadiri oleh para anggota Politbiro dan CC utama yang menurut Anggaran Dasar PKI berwenang mengatas namakan PKI secara organisasi terlibat. Dan pada 1 Oktober 1965, di kawasan Halim yang dijadikan pusat komando G30S, tentunya hadir pula para tokoh utama PKI memimpin gerakan. Seandainya PKI terlibat, jutaan anggotanya dan pendukungnya tentu berada dalam sikap siap siaga. Fakta sejarah menentang kualifikasi keterlibatan yang disinggung di atas. Hanya Syam, pimpinan Biro Khusus PKI (yang tidak ada wewenang hukum PKI apapun) dan secara samar-samar Aidit yang berperan. Dan pada 1 Oktober 1965, Aidit merupakan satu-satunya pimpinan PKI yang berada di Halim. Di situpun terlihat jelas bahwa ia tidak memimpin operasi G30S. Ia hanya berdiam seorang diri di rumah seorang perwira AURI. Hampir semua tokoh PKI di pusat dan daerah terkejut ketika ada pemberitaan tentang G30S. Jutaan anggota dan simpatisannya pun terperanjat, bingung dan tidak tahu menahu tentang G30S. Oleh karena itu ketika mereka diserang, dikejar dan kemudian ditangkap dan dibantai, tidak ada perlawanan. Kalau keterlibatan PKI dalam G30S saja tidak bisa dibuktikan, dengan sendirinya tuduhan bahwa PKI merupakan dalang G30S lebih tidak mungkin untuk diterima dengan akal sehat. Terima kasih Siauw Tiong Djin This email is written on a smart phone. I apologize for the typing and spelling mistakes From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo Sent: Thursday, December 3, 2015 10:20 AM To: Polri ; Akademi Kepolisian ; Polda Kaltim Milis ; Atjeh off. ; OBS Salim Said ; OBS PP Polri ; OBS Lemhannas ; OBS Asvi adam ; OBS Adang Ruchiatna ; OBS Ambar Wulan ; OBS Amidhan 2 ; OBS Adrianus M ; OBS Ateng ; OBS AM Fatwa ; OBS Agus Widjojo ; OBS Agus Rende ; OBS Azyumardi Azra ; OBS Anies Baswedan ; OBS Asahan Aidit ; OBS Agum Gumelar ; OBS Abdillah Toha ; OBS Dr. Taufik Abdullah ; OBS Budiarto Shambazy ; OBS BW Umar ; OBS BB Sulistomo ; OBS Budi Soetjipto ; OBS Budiono Mismail ; OBS Chairul Huda ; OBS Chappy Hakim ; OBS Christianto W ; OBS Carmel 1 ; OBS Chan CT ; OBS Djoko Suyanto ; OBS Daud Sinjal ; OBS DORPI P ; OBS Dewi Fortuna ; OBS Edietoet ; OBS Edy Pras ; OBS Fadlizon ; OBS Emil Salim ; OBS Fachrul Razi ; OBS Endriartono Sutarto ; OBS Gatot S ; OBS Hendardi ; OBS Henry Yoso ; OBS Hendro Priyono ; OBS Harry Tjan Silalahi ; OBS Halida Hatta ; OBS Hilmar Farid ; OBS Hermawan Sulistyo ; OBS Institut Peradaban ; OBS Ito Sumardi ; OBS Ikrar Nusa Bhakti ; OBS Indria Samego ; OBS Juwono Sudarsono ; OBS Jaya Suprana ; OBS Jakarta Review ; OBS Jimly Asshiddiqie ; OBS Kiki Syahnakri Syahnakri ; OBS Muradi ; OBS Mahfud MD ; OBS Nasser ; OBS Neta ; OBS Prof Paulus ; OBS Oktav Siagian ; OBS PPAL ; OBS Pras ; OBS Promono A ; OBS Saafroedin Bahar ; OBS Syarif Djajadiningrat ; OBS Sarlito W ; OBS Suaidi M ; OBS Saldi ; OBS Sukardi R ; OBS Suara Jatim Post ; OBS Swasono Sri ; OBS Sigit Priambodo ; OBS Syafii Maarif ; OBS Sri Teddy ; OBS Sofian Effendi ; OBS Saleh Djamhari ; OBS Sayidiman Suryohadiprijo ; OBS Tina Widodo ; OBS Tjipta Lesmana ; OBS Taufiq Ismail ; OBS Tb Hasanuddin ; OBS Trimedya Panjaitan ; OBS Upa Labuhari ; OBS Wresni Wiro ; OBS Widjojo S ; OBS Widodo B ; OBS Von Magnis Suseno ; OBS Yenny Tomi ; OBS Yessi Weningati ; OBS Yudi Latif Subject: Re: Fwd: Memperingati 50 tahun Peristiwa G30S Prof. Dr. Salim Said Ysh. Saya tahu bahwa Prof. sebagai seorang pengamat politik militer kaliber internasional, sangat2 produktif dibidang karya tulis. Namun mohon dijawab pertanyaan saya, "Prof. Salim sependapat dengan saya apa tidak, kalau saya katakan bahwa tulisan Siauw Tong Djin, adalah absurd". Saya tidak menemukan nama Siauw Tong Djin, dalam karya2 tulis Prof. Salim yang sudah beredar di pasaran. Dalam salah satu karya tulis Prof. Salim, Prof Salim menulis, bukan PKI aktor intelektualnya tetapi DN Aidit. Dan DN Aidit tidak mendapat dukungan dari anggota PKI yang lain. Saya dari sononya adalah seorang investigator kejahatan, dan saya haqqul yaqin bahwa PKI ada dibelakang G30S. Mohon kabar pendapat Prof Salim terhadap kesimpulan saya, bahwa PKI adalah dalang dari G30S. Kesimpulan tersebut saya ambil bukan karena saya adalah antek Suharto, tapi atas dasar pengalaman saya menghadapi PKI dan ormasnya, semenjak masa konfrontasi pada prolog G30S/PKI. Salam Hormat, Jacky Mardono. - From: alumnas-...@yahoogroups.com [mailto:alumnas-...@yahoogroups.com] Sent: Wednesday, December 2, 2015 12:00 PM To: Group Diskusi Kita; alumnas-oot; alumnilemhana...@yahoo.com; group-indepen...@googlegroups.com; Tito Karnavian; Chan; Asahan Aidit; Harry Tjan Silalahi; aboeprijadi santoso; Anwar Nasution,Prof.; Dewi Fortuna Anwar; Penny Dewi Herasati; Herlina Kalla; hamid awaludin Subject: [alumnas-OOT] Fwd: Memperingati 50 tahun Peristiwa G30S [1 Attachment] Pak Jacky Yth, Pendapat saya mengenai GESTAPU, prolog dan epilognya sudah saya tulis dalam sbuah buku GESTAPU 65 yang terbit beberapa pekan silam.Buku terbitan Mizan tersebut sekarang tersedia pada TB Gramedia di seluruh Indonesia. Bung Salim. -------------------------------------------------------------------------------- From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> To: Polri <keluarga...@yahoogroups.com>; Akademi Kepolisian <akademi-kepolis...@yahoogroups.com>; Polda Kaltim Milis <poldakal...@yahoogroups.com>; Atjeh off. <theatjehoffi...@yahoogroups.com>; OBS Salim Said <bungsali...@gmail.com>; OBS PP Polri <pp.po...@yahoo.com>; OBS Lemhannas <niche.lemhan...@gmail.com>; OBS Asvi adam <adamaw...@yahoo.com>; OBS Adang Ruchiatna <adangruchia...@yahoo.com>; OBS Ambar Wulan <ambar_wula...@yahoo.com>; OBS Amidhan 2 <amid...@gmail.com>; OBS Adrianus M <adrianusmeli...@gmail.com>; OBS Ateng <ateng.sanu...@yahoo.com>; OBS AM Fatwa <amfatw...@gmail.com>; OBS Agus Widjojo <aguswidjoj...@gmail.com>; OBS Agus Rende <gus....@gmail.com>; OBS Azyumardi Azra <azyumardiaz...@gmail.com>; OBS Anies Baswedan <anies.baswe...@gmail.com>; OBS Asahan Aidit <a.alham1...@kpnmail.nl>; OBS Agum Gumelar <agumgumela...@yahoo.com>; OBS Abdillah Toha <abdillaht...@gmail.com>; OBS Dr. Taufik Abdullah <drtaufikabdul...@yahoo.co.id>; OBS Budiarto Shambazy <bas2...@kompas.com>; OBS BW Umar <bw_u...@hotmail.com>; OBS BB Sulistomo <pembebasan.bsulist...@gmail.com>; OBS Budi Soetjipto <bsoetji...@gmail.com>; OBS Budiono Mismail <bud.mism...@ub.ac.id>; OBS Chairul Huda <huda.fab...@yahoo.com>; OBS Chappy Hakim <chappyha...@yahoo.com>; OBS Christianto W <christianto.wibis...@gmail.com>; OBS Carmel 1 <carmelsukmaw...@gmail.com>; OBS Chan CT <sa...@netvigator.com>; OBS Djoko Suyanto <jocko...@yahoo.com>; OBS Daud Sinjal <daudsin...@gmail.com>; OBS DORPI P <bdo...@indopetroleum.com>; OBS Dewi Fortuna <dfan...@gmail.com>; OBS Edietoet <edie_t...@yahoo.com>; OBS Edy Pras <edyrad...@gmail.com>; OBS Fadlizon <fadli...@fadlizon.com>; OBS Emil Salim <emilsalim2...@gmail.com>; OBS Fachrul Razi <fachrulraz...@yahoo.com>; OBS Endriartono Sutarto <tono.suta...@yahoo.com>; OBS Gatot S <gatot.suwa...@gmail.com>; OBS Hendardi <setara_instit...@hotmail.com>; OBS Henry Yoso <henryy...@yahoo.com>; OBS Hendro Priyono <amhendropriy...@hendropriyonocorp.com>; OBS Harry Tjan Silalahi <c...@csis.or.id>; OBS Halida Hatta <halida.ha...@inpex.co.jp>; OBS Hilmar Farid <hilmarfa...@gmail.com>; OBS Hermawan Sulistyo <bankconc...@gmail.com>; OBS Institut Peradaban <peradabann...@gmail.com>; OBS Ito Sumardi <dr.itosuma...@yahoo.co.id>; OBS Ikrar Nusa Bhakti <ikrar_nusa_bha...@yahoo.com>; OBS Indria Samego <indriasam...@yahoo.com>; OBS Juwono Sudarsono <juwonosudars...@gmail.com>; OBS Jaya Suprana <semarsupr...@gmail.com>; OBS Jakarta Review <infojak...@gmail.com>; OBS Jimly Asshiddiqie <ji...@jimly.com>; OBS Kiki Syahnakri Syahnakri <k.syahna...@gmail.com>; OBS Muradi <muradi_cl...@unpad.ac.id>; OBS Mahfud MD <mohmahfu...@yahoo.co.id>; OBS Nasser <nasserke...@yahoo.com>; OBS Neta <netasp...@yahoo.co.id>; OBS Prof Paulus <paulus_sosiol...@yahoo.com>; OBS Oktav Siagian <oktavsiag...@yahoo.com>; OBS PPAL <ppalpu...@yahoo.com>; OBS Pras <prass.mars...@gmail.com>; OBS Promono A <pramonoanungwib...@yahoo.co.id>; OBS Saafroedin Bahar <saaf10...@yahoo.com>; OBS Syarif Djajadiningrat <yay...@yahoo.com>; OBS Sarlito W <sarlito_sarw...@yahoo.com>; OBS Suaidi M <suaidi.marasabe...@trisensacoal.com>; OBS Saldi <saldii...@yahoo.com>; OBS Sukardi R <cakka...@yahoo.com>; OBS Suara Jatim Post <suarajatimp...@yahoo.com>; OBS Swasono Sri <swas...@yahoo.com>; OBS Sigit Priambodo <sigit.priamb...@gmail.com>; OBS Syafii Maarif <maarif1...@gmail.com>; OBS Sri Teddy <str...@hotmail.com>; OBS Sofian Effendi <sofianeffend...@yahoo.com>; OBS Saleh Djamhari <saleh.djamh...@gmail.com>; OBS Sayidiman Suryohadiprijo <sayidi...@hotmail.com>; OBS Tina Widodo <dlestar...@gmail.com>; OBS Tjipta Lesmana <tji...@gmail.com>; OBS Taufiq Ismail <taufiqismail...@gmail.com>; OBS Tb Hasanuddin <tbhasanud...@gmail.com>; OBS Trimedya Panjaitan <trimedya.panjai...@yahoo.com>; OBS Upa Labuhari <upalabuh...@yahoo.com>; OBS Wresni Wiro <haryosenc...@yahoo.com>; OBS Widjojo S <soejo...@yahoo.com>; OBS Widodo B <widodo...@yahoo.com>; OBS Von Magnis Suseno <mag...@dnet.net.id>; OBS Yenny Tomi <je_...@yahoo.com>; OBS Yessi Weningati <yessiwening...@gmail.com>; OBS Yudi Latif <yula...@hotmail.com> Sent: Wednesday, 2 December 2015, 11:32 Subject: Fw: Fwd: Memperingati 50 tahun Peristiwa G30S Prof. Dr. Salim Said Ysh. Sungguh saya ingin mengetahui pendapat pribadi Prof. Dr. Salim Said, terhadap uraian sdr. Siauw Tong Djin. Prof. Dr. Salim Said cukup menjawab sependapat atau tidak sependapat dengan apa yang saya katakan, bahwa tulisan sdr. Siauw Tong Djin adalah absurd. Kalau Prof. Dr. Salim Said tidak menjawab, saya anggap Prof. Dr. Salim Said menyetujui 100% apa yang saya katakan, bahwa tulisan sdr Siauw Tong Djin adalah absurd. Saya haqqul yaqin bahwa PKI adalah aktor intelektual, dibelakang G30S/PKI. Ini lain dengan pendapat Prof. Dr. Salim Said, yang menyatakan bahwa dibalik G30S adalah DN Aidit pribadi. Pada tgl 1 Oktober 1965, saya sudah berhadapan langsung dengan gerakan yang dipimpin oleh Letkol Untung. Saya hadapi G30S/PKI dengan keyakinan yang ada pada diri saya, tanpa menunggu petunjuk dari atasan, maupun menunggu petunjuk dari Mayjen TNI Suharto. Salam hormat, Jacky Mardono. ___________________________________________________________________________________ ----- Forwarded Message ----- From: Salim Said <bungsali...@gmail.com> To: Group Diskusi Kita <diskusi-k...@googlegroups.com>; alumnas-oot <alumnas-...@yahoogroups.com>; alumnilemhana...@yahoo.com; group-indepen...@googlegroups.com; saleh.djamh...@gmail.com; Dr. Taufik Abdullah <drtaufikabdul...@yahoo.co.id>; Hilmar Farid <hilmarfa...@gmail.com>; a...@imparsial.org; Sayidiman Suryohadiprojo <sayidi...@hotmail.com>; Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com>; Asahan Aidit <a.alham1...@kpnmail.nl>; Chan <sa...@netvigator.com>; AM Fatwa <amfatw...@gmail.com> Sent: Wednesday, 2 December 2015, 9:05 Subject: Fwd: Memperingati 50 tahun Peristiwa G30S Ada pendapat lain? ---------- Forwarded message ---------- From: ExLibris 1965 <exlibris1...@gmail.com> Date: 2015-12-02 8:09 GMT+07:00 Subject: Memperingati 50 tahun Peristiwa G30S To: ExLibris 1965 <exlibris1...@gmail.com> Pembaca yang budiman, Saudara Siauw Tong Djin dalam tulisannya yang pendek ini telah dengan ringkas dan jelas memaparkan bagaimana Suharto memanipulasi peristiwa G30S sehingga dia dengan keji bisa menggulingkan Presiden Sukarno. Satu bahan bacaan untuk menambah pengetahuan kita. Selamat membaca. Pengelola ExLibris 1965 -- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.