Kitab Pemerintahan



1. Manusia itu pengikut kaum Quraisy dan khilafah ada pada kaum Quraisy

  a.. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: 
  Rasulullah saw. bersabda: Manusia itu dalam urusan ini menjadi pengikut kaum 
Quraisy. Muslim mereka mengikuti muslim Quraisy, demikian pula kafir mereka 
mengikuti orang yang kafir dari kaum Quraisy. (Shahih Muslim No.3389)

  b.. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: 
  Rasulullah saw. bersabda: Urusan senantiasa berada pada kaum Quraisy, selama 
manusia terbagi dua (kafir dan muslim). (Shahih Muslim No.3392)

  c.. Hadis riwayat Jabir bin Samrah ra., ia berkata: 
  Aku bersama ayahku menemui Rasulullah saw., lalu aku mendengar beliau 
bersabda: Sesungguhnya urusan ini tidak akan berakhir sebelum dua belas orang 
khalifah memerintah mereka. Kemudian beliau berbicara dengan suara perlahan 
sehingga aku tidak dapat mendengarnya. Lalu aku bertanya kepada ayahku: Apakah 
yang beliau katakan? Ayahku menjawab: Semua khalifah itu berasal dari kaum 
Quraisy. (Shahih Muslim No.3393)

2. Mengangkat pengganti khalifah dan membiarkannya

  a.. Hadis riwayat Umar ra.: 
  Dari Abdullah bin Umar ia berkata: Umar ditanya: Apakah kamu tidak mengangkat 
khalifah penggantimu? Ia menjawab: Bila aku mengangkat, maka orang yang lebih 
baik dariku, yaitu Abu Bakar, juga telah mengangkat pengganti khalifah. Dan 
bila aku membiarkan kamu sekalian (untuk memilih), maka orang yang lebih baik 
dariku, yaitu Rasulullah saw., juga telah membiarkan kamu sekalian. Abdullah 
bin Umar berkata: Sehingga aku pun mengetahui ketika ia menyebut Rasulullah 
saw. bahwa dia tidak akan mengangkat khalifah pengganti. (Shahih Muslim No.3399)

3. Larangan meminta jabatan (kepemimpinan) serta berambisi memperolehnya

  a.. Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: 
  Aku menemui Nabi saw. bersama dua orang lelaki anak pamanku. Seorang dari 
keduanya berkata: Wahai Rasulullah, angkatlah kami sebagai pemimpin atas 
sebagian wilayah kekuasaanmu yang telah diberikan Allah azza wa jalla! Yang 
satu lagi juga berkata seperti itu. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Demi Allah, 
kami tidak akan mengangkat seorang pun yang meminta sebagai pemimpin atas tugas 
ini dan tidak juga seorang yang berambisi memperolehnya. (Shahih Muslim No.3402)

4. Keutamaan pemimpin yang adil, ancaman bagi pemimpin yang lalim, perintah 
berlaku lembut terhadap rakyat serta larangan menyusahkan mereka

  a.. Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: 
  Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah 
pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa 
yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan 
dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah 
pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap 
mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan 
ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak 
juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban 
terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan 
masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. 
(Shahih Muslim No.3408)

5. Ancaman keras bagi pengkhianat

  a.. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: 
  Suatu hari Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah kami, lalu beliau 
menyebutkan masalah pengkhianatan (mencuri harta rampasan perang sebelum 
dibagikan) sampai membesarkan pelaku serta perkaranya. Kemudian beliau 
bersabda: Pada hari kiamat, aku akan menjumpai seorang dari kamu yang datang 
dengan seekor unta yang melenguh di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, 
tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena 
aku telah menyampaikan (peringatan) kepadamu. Pada hari kiamat, aku juga akan 
menjumpai seorang dari kamu datang dengan seekor kuda yang meringkik di 
lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku 
tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan 
kepadamu. Pada hari kiamat, aku pun akan menjumpai seorang dari kamu datang 
membawa seekor kambing yang mengembek di lehernya, ia berkata: Wahai 
Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa 
untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Pada hari kiamat, 
aku juga akan menjumpai seorang dari kamu datang dengan sesosok jiwa yang 
menjerit di lehernya, ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku 
menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan 
peringatan kepadamu. Pada hari kiamat, aku pun akan menjumpai seorang dari kamu 
datang dengan sepotong pakaian yang berkibar-kibar di lehernya dan ia berkata: 
Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku menjawab: Aku tidak bisa berbuat 
apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan peringatan kepadamu. Juga pada 
hari kiamat, aku akan menjumpai seorang dari kamu yang datang dengan emas dan 
perak di lehernya, dan ia berkata: Wahai Rasulullah, tolonglah aku! Maka aku 
menjawab: Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu karena aku telah menyampaikan 
peringatan kepadamu. (Shahih Muslim No.3412)

6. Haram menerima hadiah bagi pegawai

  a.. Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi ra., ia berkata: 
  Rasulullah saw. menugaskan seorang lelaki dari suku Asad yang bernama Ibnu 
Lutbiah Amru serta Ibnu Abu Umar untuk memungut zakat. Ketika telah tiba 
kembali, ia berkata: Inilah pungutan zakat itu aku serahkan kepadamu, sedangkan 
ini untukku yang dihadiahkan kepadaku. Lalu berdirilah Rasulullah saw. di atas 
mimbar kemudian memanjatkan pujian kepada Allah, selanjutnya beliau bersabda: 
Apakah yang terjadi dengan seorang petugas yang aku utus kemudian dia kembali 
dengan mengatakan: Ini aku serahkan kepadamu dan ini dihadiahkan kepadaku! 
Apakah dia tidak duduk saja di rumah bapak atau ibunya sehingga dia bisa 
melihat apakah dia akan diberikan hadiah atau tidak. Demi Tuhan Yang jiwa 
Muhammad berada dalam tangan-Nya! Tidak seorang pun dari kamu yang mengambil 
sebagian dari hadiah itu, kecuali pada hari kiamat dia akan datang membawanya 
dengan seekor unta yang melenguh di lehernya yang akan mengangkutnya atau 
seekor sapi yang juga melenguh atau seekor kambing yang mengembek. Kemudian 
beliau mengangkat kedua tangannya sehingga kami dapat melihat warna putih 
ketiaknya. Kemudian beliau bersabda: Ya Allah, bukankah telah aku sampaikan. 
Beliau mengulangi dua kali. (Shahih Muslim No.3413)

7. Wajib mentaati para pemimpin dalam hal yang bukan maksiat dan haram mematuhi 
mereka dalam kemaksiatan

  a.. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: 
  Ayat ini turun: Wahai orang-orang yang beriman taatlah kamu kepada Allah dan 
taatlah kamu kepada rasul dan kepada ulil amri (pemimpin) di antara kamu 
berkenaan dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais bin Adi As-Sahmi, yang diutus 
Nabi saw. dalam suatu pasukan perang. (Shahih Muslim No.3416)

  b.. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
  Dari Nabi saw. beliau bersabda: Barang siapa yang mentaatiku berarti ia telah 
mentaati Allah, dan barang siapa yang mendurhakai perintahku, maka berarti ia 
telah mendurhakai Allah. Barang siapa yang mematuhi pemimpin berarti ia telah 
mematuhiku dan barang siapa yang mendurhakai pemimpin berarti ia telah 
mendurhakaiku. (Shahih Muslim No.3417)

  c.. Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: 
  Dari Nabi saw. beliau bersabda: Kewajiban seorang muslim adalah mendengar dan 
taat dalam melakukan perintah yang disukai atau pun tidak disukai, kecuali bila 
diperintahkan melakukan maksiat. Bila dia diperintah melakukan maksiat, maka 
tidak ada kewajiban untuk mendengar serta taat. (Shahih Muslim No.3423)

  d.. Hadis riwayat Ali ra.: 
  Bahwa Rasulullah saw. pernah mengirim sepasukan tentara serta mengangkat 
seorang lelaki untuk memimpin mereka. Lalu pemimpin itu menyalakan api dan 
berkata: Masuklah kamu sekalian! Beberapa orang telah hendak memasuki api itu, 
namun yang lainnya berkata: Kami telah berhasil melarikan diri dari api itu. 
Lalu kejadian itu disampaikan kepada Rasulullah saw. Kemudian kepada 
orang-orang yang ingin memasukinya beliau berkata: Jika kalian memasukinya, 
maka kalian akan tetap berada di dalamnya sampai hari kiamat. Kepada yang lain, 
Rasulullah saw. bersabda dengan ucapan yang baik dan beliau bersabda: Tidak ada 
kewajiban taat dalam berbuat maksiat kepada Allah. Sesungguhnya taat itu hanya 
untuk kebajikan. (Shahih Muslim No.3424)

8. Seorang pemimpin itu adalah perisai di mana rakyat akan berperang serta 
berlindung di belakangnya

  a.. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
  Dari Nabi saw. beliau bersabda: Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan 
perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia 
memerintah untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia 
akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan 
mendapatkan akibatnya. (Shahih Muslim No.3428)

9. Wajib setia dengan baiat khalifah, yang pertama dibaiat itulah yang kita 
utamakan

  a.. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
  Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Dahulu Bani Israil itu dipimpin oleh 
para nabi. Setiap kali seorang nabi mangkat, maka akan digantikan dengan nabi 
lain. Dan sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun setelahku dan akan muncul 
para khalifah yang banyak. Mereka bertanya: Lalu apakah yang engkau perintahkan 
kepada kami? Nabi saw. menjawab: Setialah dengan baiat khalifah pertama dan 
seterusnya serta berikanlah kepada mereka hak mereka, sesungguhnya Allah akan 
menuntut tanggung jawab mereka terhadap kepemimpinan mereka. (Shahih Muslim 
No.3429)

  b.. Hadis riwayat Abdullah ra., ia berkata: 
  Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya akan muncul sepeninggalku sifat egois 
(pemimpin yang mengutamakan kepentingan diri sendiri) dan beberapa perkara yang 
tidak kamu sukai. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang engkau 
perintahkan kepada seorang dari kami yang mengalami zaman itu? Beliau menjawab: 
Laksanakanlah kewajiban kamu dan mohonlah kepada Allah yang menjadi hakmu. 
(Shahih Muslim No.3430)

10. Perintah bersabar menanggung kezaliman pemimpin serta mengutamakan mereka

  a.. Hadis riwayat Usaid bin Hudhair ra.: 
  Bahwa seorang lelaki Ansar menemui Rasulullah saw. dan bertanya: Apakah 
engkau tidak ingin mengangkatku sebagaimana engkau telah mengangkat si fulan? 
Rasulullah saw. menjawab: Sesungguhnya kamu sekalian akan menemui sepeninggalku 
para pemimpin yang egois, maka bersabarlah sampai kamu menjumpaiku di telaga 
kelak. (Shahih Muslim No.3432)

11. Wajib setia mengikuti jemaah kaum muslimin saat terjadi fitnah bahkan dalam 
keadaan apapun, serta haram menentang ketaatan serta memisahkan diri dari jemaah

  a.. Hadis riwayat Hudzaifah Al-Yamani ra., ia berkata: 
  Orang-orang banyak yang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang kebajikan, 
sedangkan aku justru bertanya kepada beliau tentang kejahatan karena takut aku 
terjerumus melakukannya. Maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami 
pernah mengalami zaman jahiliah dan kejahatan, lalu datanglah Allah dengan 
membawa kebaikan ini kepada kami. Apakah setelah kebajikan ini nanti akan ada 
lagi kejahatan? Beliau menjawab: Ya. Aku bertanya lagi: Apakah setelah 
kejahatan itu datang lagi kebajikan? Beliau menjawab: Ya, tetapi banyak 
kekurangan. Aku bertanya: Apakah kekurangannya? Beliau menjawab: Akan ada suatu 
kaum yang mengikuti selain sunahku serta memberikan petunjuk dengan selain 
petunjukku, di antara mereka ada yang kamu kenal juga ada yang tidak kamu 
kenal. Aku bertanya lagi: Apakah setelah kebajikan itu nanti akan ada lagi 
kejahatan? Rasulullah saw. menjawab: Ya. Kelak akan muncul para dai yang berada 
di muka pintu-pintu neraka Jahanam. Siapa yang menuruti panggilan mereka, akan 
mereka lemparkan ke dalamnya. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, terangkanlah 
kepada kami sifat mereka itu! Rasulullah saw. menjawab: Baiklah. Mereka adalah 
kaum yang kulitnya sama dengan kita dan berbicara dengan bahasa kita. Aku 
bertanya: Wahai Rasulullah, apakah perintahmu jika aku mengalami hal itu? 
Rasulullah saw. menjawab: Tetap setialah kepada jemaah kaum muslimin dan 
pemimpin mereka. Aku bertanya: Kalau mereka tidak memiliki jemaah serta 
pemimpin? Rasulullah saw. menjawab: Maka jauhilah semua sekte-sekte yang ada 
itu meskipun kamu harus menggigit pangkal pohon sampai maut menjemputmu kamu 
tetap demikian. (Shahih Muslim No.3434)

  b.. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: 
  Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang tidak menyukai sesuatu pada 
pemimpinnya, maka hendaklah ia bersabar. Karena sesungguhnya siapa yang 
memisahkan diri dari jemaah walau sejengkal lalu ia mati, maka kematiannya 
adalah kematian jahiliah. (Shahih Muslim No.3438)

Kirim email ke