----- Original Message -----
From: iwan kurniawan
Sent: Wednesday, October 13, 2010 11:19 AM
Gaji papa berapa ?
Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di
Jakarta, tiba di rumahnya pada
pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putra pertamanya yang baru
duduk di kelas tiga SD membukakan
pintu untuknya.
Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama. “Kok, belum tidur ?” sapa Andrew
sambil mencium anaknya.
Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika
ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, “Aku
nunggu Papa pulang. Sebab aku mau
tanya berapa sih gaji Papa ?”
“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?” “Ah, enggak.
Pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan
dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan
rata-rata dihitung 22 hari kerja.
Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa
dalam satu bulan berapa, hayo ?”
Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara
Papanya melepas sepatu dan
menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti
pakaian, Sarah berlari mengikutinya.
“Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam
Papa digaji Rp. 40.000,- dong” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Andrew. Tetapi
Sarah tidak beranjak.
Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, “Papa,
aku boleh pinjam uang Rp.5.000,-
enggak ?” “Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang
malam-malam begini? Papa capek. Dan
mau mandi dulu. Tidurlah”. “Tapi Papa…” Kesabaran Andrew pun habis. “Papa
bilang tidur !” hardiknya
mengejutkan Sarah.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Andrew nampak
menyesali hardiknya. Ia pun menengok
Sarah dikamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati
sedang terisak-isak pelan sambil
memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata,
“Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama
Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli
mainan, besok kan bisa.”
“Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” jawab Andrew “Papa, aku
enggak minta uang. Aku hanya
pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan
selama minggu ini”. “lya, iya, tapi buat
apa ?” tanya Andrew lembut.
“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga
puluh menit aja. Mama sering bilang
kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku
buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,-
tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam
aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi
duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata
Sarah polos.
Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu
erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru
menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup
untuk “membeli” kebahagiaan
anaknya.
“Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya”
Salam hangat
www.rumahzakat.org
buffon_n...@yahoo.com
Rumah Zakat Rasuna – 021 9474 0907
------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -
Rasulullah SAW bersabda, Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama,
seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.
(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu) (HR. Bukhari)